Wisata Kalsel, Arsitek Swiss Bantu Desain Rumah Alam Sungai Andai Bertema Tropis

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Proses pembangunan Rumah Alam Sungai Andai di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, dimulai pada 2016 lalu.  

Sesuai keinginan pemilik, pasangan Rakhmalina Bakhriati dan Noorhalis Madjid, pembangunan Rumah Alam dibantu oleh arsitek asal Swiss bernama Thomas Bronningman.

"Thomas adalah mantan guru arsitek di STM Mandomai Kalimantan Tengah dan sekarang menetap di Palangkaraya," kata pemilik Rumah Alam Sungai Andai, Rakhmalina Bakhriati, di Rumah  Alam tersebut, Kompleks Andai Jaya Persada, Blok D No 8, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Inspirasi rumah alam ini dikatakannya dari Guest House Bukit Raya Palangkaraya yang nuansanya sangat alami, bahkan menyatu dengan alam.

Baca juga: Wisata Kalsel, Satwa Ini Sering Dijumpai di Rumah Alam Sungai Andai Banjarmasin

Baca juga: Wisata Kalsel, Rumah Alam Sungai Andai Banjarmasin Sempat Terdampak Banjir Besar

Baca juga: Wisata Kalsel, Ternyata Begini Kondisi Rumah Alam Sungai Andai Selama Pandemi 

Diakui Lina, sebelum Rumah Alam berdiri, adalah tanah kosong berupa padang rawa dan hutan. Bahkan  sampai saat ini masih ada sisa-sisa pohon terdahulu.

Tampak dari depan Rumah Alam Sungai Andai tersembunyi dari jalan kompleks atau perumahan setempat.

Untuk memasukinya harus melewati jembatan kayu kecil terbuat dari ulin, yang langit-langitnya beratap daun rumbia. Di bagian bawah jembatan terdapat kolam-kolam ikan.

Menambah keasrian lingkungan, di tempat ini ditanam sejumlah pohon berbuah dan bunga-bunga.

Baca juga: Wisata Kalsel, Menikmati Kuliner Khas Banjar di Rumah Alam Sungai Andai Banjarmasin

Baca juga: VIDEO Wisata Kalsel, Rumah Alam Sungai Andai Bernuansa Hutan di Tengah Kota Banjarmasin

"Jenis tanaman ada beberapa buah lokal sebagaimana kebun di rumah, ada rambutan, jambu, sawo, nangka, kelapa, sarunai, mangga, serta pohon galam, pinang, daun salam yang dijadikan pagar hidup," jelasnya.

Semua tanaman itu diupayakan tumbuh alami, sehingga mendekatkan pada kondisi alam yang sesungguhnya. Karena juga dipadu dengan tanaman merambat seperti markisa dan berbagai tanaman bunga, termasuk beberapa jenis anggrek.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)