Berita Banjarmasin
Dinkes Ingatkan Guru Tetap Pakai Masker Saat Melaksanakan PTM di Banjarmasin
Sebanyak 500 guru yang mendapat suntik vaksin Covid-19 dalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari oleh Dinkes Kota Banjarmasin, Kalsel.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ratusan guru di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, khususnya tingkat SD dan SMP mulai menjalani program vaksinasi Covid-19 sejak Jumat (19/3/2021).
Sebanyak 500 guru yang mendapat suntik vaksin Covid-19 dalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut.
Vaksinasi untuk guru ini masih terkait dengan rencana Pemko Banjarmasin melalui Dinas Pendidikan (Disdik) yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) mulai Senin (22/3/2021).
Terkait dengan rencana PTM tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi, mengingatkan agar para guru untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat meskipun sudah divaksin.
Baca juga: Warga Batola ini Kaget Melihat Jasad Mengapung di Bawah Jembatan Antasari Banjarmasin
Baca juga: Polisi Ungkap Komplotan Curanmor di Banjarmasin, Sering Beraksi di Tempat Ibadah,
"Tetap harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Mengajar pun juga wajib pakai masker, termasuk juga anak-anak kita, harus pakai masker," kata Machli.
Dia menambahkan, meskipun sudah disuntik vaksin Covid-19, perlu waktu antibodi dalam tubuh terbentuk.
Untuk itulah guru yang baru saja disuntik vaksin Covid-19 tersebut harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Apalagi seperti diketahui, tidak ada jaminan bagi mereka yang sudah disuntik vaksin tidak akan terpapar Covid-19.
Baca juga: PSU Pilgub Kalsel 2020 di Kecamatan Banjarmasin Selatan, ini Jumlah Suara yang Diperebutkan
Baca juga: Beli Mobil Honda Berpeluang Dapat Motor, Hanya Selama Pameran di Duta Mall Banjarmasin, Buruan Order
Meskipun demikian, Kadinkes Banjarmasin Machli Riyadi juga mengatakan bahwa guru tidak perlu terlalu cemas dalam melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka nantinya.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sebenarnya, sepanjang protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
