Wabah Corona Kalsel
Kasus Covid-19 di Tanahlaut Melonjak, Bupati Tala Sebut Acara Keramaian Abaikan Protokol Kesehatan
Wabah Corona Kalsel, Penularan Covid-19 di Tanah Laut (Tala) mengalami lonjakan yang signifikan pada rentang Februari dan Maret 2021.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Wabah Corona Kalsel, Penularan Covid-19 di Tanah Laut (Tala) mengalami lonjakan yang signifikan pada rentang Februari dan Maret 2021.
Di Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini Tala termasuk salah satu dari empat kabupaten dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak.
Setidaknya hingga pagi ini, Selasa (23/3/2021) berdasar data pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covd-19 Tala tercatat total kasus sebanyak 2.555.
Menyikapi tingginya angka kasus penularan covis terssbur, langkah tegas dan terukur akan segera diterapkan pemerintah daerah setempat sebagai upaya menanggulangi kondisi itu.
Baca juga: Fakta Tudingan Tinggalkan Amanda Manopo Demi Hilda Vitria, ini Reaksi Billy Syahputra
Baca juga: Tangisan Zlatan Ibrahimovic Pecah, Bomber AC Milan Kembali Bermain untuk Timnas Swedia
Bupati Tala HM Sukamta secara tegas menekankan kembali peran dan tugas tim penanganan Covid-19 Tala untuk lebih sigap dalam menghadapi situasi terasebut.
Ia meminta tim yang bertugas menangani covid-19 memaksimalkan lagi aksi di lapangan sesuai tugas masing-masing.
"Kita punya tanggung jawab besar terhadap masyarakat. Segera petakan kembali langkah-langkah yang harus dilakukan," ujar Sukamta.
Penegasan itu juga ia sampaikan saat memimpin rapat koordinasi dengan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para Camat di Aula Pencerahan Bappeda Tala, Senin kemarin.
Sukamta menbatakan penyebab melonjaknya angka kasus positif Covid-19 di Tala ditengarai akibat longgarnya pengawasan dan kesadaran masyarakat yang kurang dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hal tersebut bahkan dilihat dan dialami Sukamta saat memantau langsung kondisi di masyarakat seperti ketika menghadiri undangan masyarakat.
"Acara-acara keramaian memang kita izinkan dengan protokol kesehatan, namun pada penerapannya masih ada yang mengabaikan," sebutnya.
Dikatakanya, langkah tracking, tracing, dan treatment yang selama ini dikakukan akan sia-sia jika protokol kesehatan tidak ditaati.
"Saya sendiri melihat dan mengalami langsung saat menghadiri undangan beberapa acara di masyarakat. Tentu ini sangat saya sayangkan. Kita ingin sinergi pemerintah dan masyarakat bisa saling dukung dalam memutus penularan Covid-19 ini," tandasnya.
Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun menjadi salah satu opsi yang akan diterapkan apabila peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi.
Dalam waktu dekat GTPP Covid-19 Tala akan kembali merumuskan langkah-langkah strategis dalam mencegah bertambahnya kasus positif Covid-19 di Tala.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
