Banjir di NTT
Inilah Wilayah yang Paling Terdampak Banjir di NTT, BNPB: 24 Orang Dilaporkan Hilang
Banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur ( NTT) telah menimbulkan kerugian tidak sedikit, sudah 67 orang meninggal dunia
Sedangkan di Kabupaten Lembata, banjir bandang menewaskan 11 warga dan 16 orang lainnya dilaporkan hilang.
Banjir bandang tersebut terjadi pada Minggu (4/4/2021), pukul 19.00 waktu setempat.
Lokasi yang cukup terdampak banjir berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Desa-desa yang ikut terdampak di dua kecamatan ini antara lain Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakala, Jontona, Lamawolo dan Waimatan.
Kupang
Adapun di Kota Kupang, NTT juga dilanda angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang.
Perkembangan pada Minggu (4/4/2021) pukul 19.00 WIB, beberapa kecamatan terdampak cuaca ekstrem, yang berakibat pada 743 KK atau 2.190 orang.
Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang.
BPBD Kota Kupang bersama dinas terkait lain telah melakukan upaya penanganan darurat di lokasi bencana.
Raditya menambahkan, BPBD setempat telah melakukan upaya kaji cepat dan penyelamatan warga terdampak.
Pemerintah daerah juga telah mendatangkan alat berat untuk melakukan pembersihan jalan dan lokasi bencana untuk kelancaran proses pencarian dan evakuasi.
"Akses jalan menuju Kecamatan Ile Ape Timur terputus sehingga belum dapat diakses petugas," tuturnya.
Tak hanya itu, dilaporkan pula adanya bencana di Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada.
Angin kencang terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Ngada, yakni di Kelurahan Kisantara, Lebijaga, Bajawa, Tanalodu (Kecamatan Bajawa) dan Kelurahan (Riung).
Angin kencang ini berdampak pada 6 KK dan 1 orang dilaporkan mengalami luka berat.
Sedangkan, kerugian yang terjadi berupa rumah rusak sedang 2 unit dan rusak berat 4 unit, gedung pengadilan rusak sedang 1 unit, kapal tenggelam 1 unit dan 6 titik ruas jalan tertutup pohon tumbang.