Berita Kotabaru
Layanan ASDP Batulicin Kalsel Dikeluhkan, Penumpang Tertahan Lama di Pelabuhan Feri
Layanan kapal feri PT ASDP Batulicin (Tanahbumbu) - Tanjung Serdang (Kotabaru) dikeluhkan penumpang. Banyak penumpang yang tertahan lama di pelabuhan
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Layanan kapal feri PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Batulicin (Tanahbumbu) - Tanjung Serdang (Kotabaru) mulai dikeluhkan penumpang.
Warga mengeluhkan lambatnya pelayanan penyeberangan.
Pihak PT ASDP dinilai minim mengoperasikan feri ketika malam hari, sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan.
Seperti yang diungkapkan Said Ali. Menurut dia, terjadinya penumpukan karena kendaraan diseberangkan baik dari pelabuhan Batulicin atau sebaliknya harus bergantian.
Baca juga: Air Laut Pasang Tinggi Akibatkan Feri ASDP Batulicin Tak Bisa Sandar di Pelabuhan
Baca juga: Banjir di Kalsel 2021, Relawan Kotabaru Pengantar Bantuan Berharap Biaya Feri Digratiskan
Baca juga: Kementerian Perhubungan Coret Anggaran Pemeliharaan Dermaga Feri di Kotabaru, Terungkap Penyebabnya
Padahal diketahui PT ASDP mempunyai beberapa feri tapi tidak dioperasikan membantu percepatan penyeberangan kendaraan.
"Jadi satu aja yang dioperasikan. Sehingga kendaraan menumpuk di pelabuhan. Hal ini sempat juga ditanyakan ke petugas," terang Said kepada banjarmasinpost.co.id, Senin (5/4/2021).
Said menyarankan, pihak ASDP seharusnya melihat kondisi kendaraan. Jika terjadi lonjakan kendaraan, feri dioperasikan secara optimal.
"Dilihat situasinya lah. Bila kendaraan banyak maksimal pelayanan. Kalau hanya sebuah feri dioperasikan, lambat pelayanan," keluhnya.
Sementara itu, Manager Usaha PT ASDP Batulicin, Ahmad Sunedi saat dikonfirmasi mengatakan, penyeberangan malam hari hanya trip tambahan.
Saat muatan rame, pihaknya mengoperasikan dua kapal. Tapi bila muatan sedikit, cukup satu kapal. Hanya mengoperasikan satu kapal.
Baca juga: Kadishub Kotabaru Tuding Anggaran Kajian Rehab Pelabuhan Feri Dicoret, Ini Penjelasan Kepala Bappeda
"Karena kalau malam muatannya minim," ujar Ahmad Sunedi kepada banjarmasinpost.co.id melalui telepon genggamnya.
Sebab kalau mengoperasikan dua kapal, sementara tidak ada muatan sayang.
"Kasihan kapal kosong, gitu. Kalau lagi rame dua kapal. Bila memang benar-benar ditambah jadi tiga kapal," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/helriansyah)
