Jejak Guru di Martapura
Syekh Haji Muhammad Arsyad Al Banjari, Tokoh Ulama dan Kerabat di Kesultanan Banjar
Syekh Haji Muhammad Arsyad Al Banjari ulama terkenal di Kalimantan. Berasal dari Martapura, Kalsel. Dibantu Kesultanan Banjar untuk belajar di Mekkah.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
Kitab Sabilal Muhtadin ini terkenal sebagai kitab rujukan umat Islam di Asia Tenggara dan menjadi referensi ilmiah dalam penentuan hukum Islam.
Baca juga: Silaturahmi ke Guru Daudi, Saidi Mansyur Diperlihatkan Al-Quran Ukuran Besar Karya Datu Kelampayan
Desa Kalampayan dahulunya adalah pertanian dan perkebunan serta perikanan yang dikelola Datu Kalampayan semasa hidupnya.
Kemudian Desa Dalam Pagar adalah kawasan madrasah atau mencetak kader santri dan tokoh agama serta tempat tinggal Datu Kalampayan se keluarga.
"Sesuai wasiat Datu Kalampayan kalau meninggalnya musim kemarau dimakamkan di Dalam Pagar dan kalau musim hujan dimakamkan di Kalampayan," katanya.
Kubah Datu Kalampayan selama pandemi virus corona atau Covid-19 ditutup untuk umum sesuai keputusan Satgas Covid-19 Kabupaten Banjar, sejak Maret 2020 hingga kini.
Baca juga: Iduladha, Pelukis Asal Tapin ini Tuntaskan Lukisan Datu Kelampayan
Pelaksanaan haul secara umum setiap bulan syawal atau setelah lebaran idul fitri tak dilaksanakan secara meriah dan massal karena menghormati peraturan pemerintah yang membatasi kegiatan masayarakat selama pandemi.
Namun, kubah Datu Kalampayan dibuka untuk umum karena hanya kawasan kubah yang tidak terendam air banjir.
"Ada sekitar 800 orang yang mengungsi di kawasan kubah Datu Kalampayan ini," katanya.
Kini penampilan obyek wisata religi Kubah Datu Kalampayan dipercantik Pemerintah Kabupaten Banjar dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai kebanggaan Banua (Kalsel).
(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)
