Ramadhan 2021

Tata Cara Sholat Tarawih, Sholat Witir dan Bacaan Doa Kamilin Hari Ketiga Ramadhan 2021

Hari Ketiga Ramadhan 2021, berikut panduan Tata Cara Sholat Tarawih, Sholat Witir dan Bacaan Doa Kamilin dan niat puasa 

Editor: Royan Naimi
Instagram @edres_amjad
Tarawih di Masjidil Haram Mekkah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari Ketiga Ramadhan 2021, berikut panduan Tata Cara Sholat Tarawih, Sholat Witir dan Bacaan Doa Kamilin

Saat bulan Ramadhan, umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh  hingga  Hari Raya Idul Fitri 1442 H nanti.

1 Ramadhan 2021 jatuh pad hari Selasa 13 April 2021. Umat muslim bisa memanjatkan doa-doa dalam menyambut bulan Ramadhan, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Dilansir dari berbagai sumber, Inilah amalan doa-doa yang bisa dipanjatkan oleh umat muslim dalam menuambut bulan Ramadhan.

Baca juga: BACAAN Doa 10 Hari Pertama Ramadhan 2021, Keistimewaan 10 Hari Awal Puasa Ramadan 1442 H

Baca juga: Tata Cara Sholat Subuh di Ramadhan 2021 Hari Pertama, Bacaan Niat Shalat Subuh, Lafaz Doa Qunut  

Baca juga: Doa dan Zikir Jelang Berbuka Puasa Ramadhan 1442 H, Baik Diamalkan Selama Ramadhan 2021

Doa ketika melihat hilal

Doa ketika melihat hila tersebut dicontohkan Rasulullah SAW.

Disebutkan bahwa Rasulullah SAW, ketika melihat hilal pada Ramadhan dan pada bulan selainnya, beliau membaca doa:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّ

Artinya : "Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam.

Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah." (HR. Tirmidzi).

Doa agar kita disampaikan ke bulan Ramadhan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya : “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (umur) kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad).

Doa memasuki bulan Ramadhan

Umat muslim memanjatkan doa seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Doa Rasulullah SAW ini diriwayatkan Iman At Thabarani dan Imam Ad Dailami.

اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ

Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.

Artinya: "Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan."

Ilustrasi Berdoa dan Berdzikir.
Ilustrasi Berdoa dan Berdzikir. (muslimobsession.com)

Doa permohonan

Diriwayatkan dalam hadis dari Imam Dawud. Disebutkan dalam hadis tersebut doa permohonan Rasulullah SAW.

هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ مرتين، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ ثَلاث مرات، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا

Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.

Artinya : “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini,” (HR Abu Dawud).

Doa yang diriwayatkan Ibnu Rajab dari Yahya bin Abi Katsir dalam kitab Lathaif al-Ma'arif, Hal: 158).
اللّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلىَ رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُقَبَّلاً

Artinya : “Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan, sampaikanlah bulan Ramadhan kepada kami, dan terimalah amalan-amalan kami.”

Beberapa besar ulama, termasuk Imam Nawawi menilai hadits tersebut dhaif (lemah).

Menurut riwayat Imam Ahmad, dalam jalur perawinya Zaidah bin Abi Raqod.

Meski demikian, para ulama seperti Syekh Muhammad Shalih Al Munajjid dalam kitabnya Dzadus Shaim berpendapat.

Meski hadits tersebut dhaif (lemah) namun umat muslim senantiasa berdoa. Seorang mukmin memohon berdoa pada Allah SWT supaya dipertemukan dengan bulan Ramadhan.

Baca juga: Cara Melaksanakan Shalat Ashar di Ramadhan 2021/1442 H, UAS Ingatkan Tepat Waktu

Bacaan Niat Puasa Ramadhan 2021

Hal pertama yang harus diketahui oleh setiap Muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa di Ramadhan 2021 adalah niat.

Niat merupakan salah satu rukun yang harus dilaksanakan agar ibadah puasa menjadi sah.

Terkadang ada yang waktu sahur lupa niat puasa, maka disarankan selain berniat puasa setiap hari hendaknya di awal Ramadan juga diniatkan untuk berpuasa satu bulan.

Mengutip dari berbagai kitab Fiqh Puasa di antaranya dari kitab Al Fiqhul Manhaji All Madzhabil Imam Syafi’i karangan Dr Musthofal Khin, Dr Musthofal Bugho dan Ali Asy Syarbaji.

Juga kitab Ath Thaqrirotus Sadidah Fil Masailil Mufidah karangan Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim Al Kaf menjelaskan sebagai berikut:

1. Niat puasa Ramadan harus disebutkan bahwa ini adalah berpuasa untuk bulan Ramadan untuk membedakan apakah dengan puasa sunnah.

2. Wajib berniat setiap hari karena puasa setiap hari itu ibadah yang terpisah. Tidak cukup niat satu kali untuk sebulan menurut pendapat yang mu’tamad.

Tetapi disunnahkan berniat sekali untuk satu bulan karena ada dua faidah:

1. Sahnya puasa hari yang lupa tabyit niat di dalamnya menurut madzhab Imam Malik.

2. Mendapat pahala yang penuh jikalau meninggal sebelum penuh sebulan, karena mengambil ibarat dari niatnya.

Niat itu dalam hati, dan tidak disyaratkan dilafadzkan, tetapi disunnahkan melafadzkannya untuk membantu hati.

Tabyit niat (niat puasa di malam hari), yaitu antara tenggelamnya matahari hingga terbitnya fajar.

Makan dan jima’ atau berhubungan badan dan semisalnya setelah niat itu tidak membatalkan niat.

Waktu yang utama untuk berniat puasa adalah sepertiga atau separuh malam yang akhir.

Ilustrasi Berdoa.
Ilustrasi Berdoa. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO)

Lafadz niat puasa Ramadan yang mencukupi menurut pendapat yang mu’tamad adalah:

نويت صوم رمضان

Artinya: “Saya berniat puasa Ramadan”

Lafadz niat puasa Ramadan yang sempurna sebagai berikut:

نويت صوم غد عن أداء فرض شهر رمضان هذه السنة هلل تعاى

Artinya: “saya berniat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala."

Lafadz niat puasa Ramadan untuk satu bulan

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah”.

Baca juga: Amalan 10 Hari Pertama Ramadhan 1442 H, Curahan Rahmat Turun di Awal Ramadhan 2021

Tata Cara Sholat Tarawih

Jika tak bisa melaksanakan shalat tarawih berjemaah pada Ramadhan 1442 H, bisa saja dilakukan sendiri.

Bagaimana caranya? Ini ada panduan melaksanakan shalat tarawih di rumah pada Ramadhan 2021.

Selama bulan Ramadhan, umat islam dianjurkan mengerjakan Sholat Sunah Tarawih yang dilanjutkan dengan Sholat Witir.

Salat Tarawih adalah shalat yang dikerjakan setiap malam selama bulan Ramadhan 1442 H.

Sholat Tarawih ini bisa disebut Qiyamu Ramadhan.

Hukumnya adalah sunat mu’akkad, baik dikerjakan sendiri-sendiri ataupun berjamaah.

Akan tetapi Salat Tarawih lebih utama dikerjakan dengan berjamaah.

Saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, masyarakat dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih di rumah.

Pelaksanaan salat tarawih di rumah guna meminimalisir dan mencegah penularan Virus Corona.

Secara umum, bacaan niat salat tarawih di rumah dan tata cara sholat tarawih di rumah tak berbeda dengan pelaksanaan secara berjamaah di masjid atau musala.

Masyarakat dapat melakukan salat tarawih di rumah secara berjamaah dengan sedikit orang (ini dianjurkan) atau sendiri (infirad) sebagaimana salat tarawih di masjid.

Berikut Tata Cara Sholat Tarawih :

Dikerjakan setelah sholat isya dengan bacaan dan gerakan yang sama dengan shalat yang lain, akan tetapi ada perbedaan pada niatnya.

Cara Niat dan Doa Shalat Sunat Tarawih

Sholat tarawih ada yang melaksanakan bilangan sholat tarawih itu 20 rakaat berikut sholat witir 3 rakaat.

Ada pula yang melaksanakan sholat tarawih itu 8 rakaat berikut witir 3 rakaat.

Bahkan Imam Malik memilih 36 rakaat, sebagaimana yang dikerjakan oleh penduduk Madinah.

Shalat tarawih ini boleh dikerjakan dengan 2 macam cara , yaitu :

Suasana shalat tarawih yang digelar terbatas bagi petugas setempat di depan Kakbah, Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, pada hari pertama bulan suci Ramadhan di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Jumat (24/4/2020). Di tengah pandemi Covid-19, Ramadhan tahun ini berlangsung dengan suasana sepi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Suasana shalat tarawih yang digelar terbatas bagi petugas setempat di depan Kakbah, Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, pada hari pertama bulan suci Ramadhan di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Jumat (24/4/2020). Di tengah pandemi Covid-19, Ramadhan tahun ini berlangsung dengan suasana sepi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. (ANTARA FOTO/REUTERS/GANOO ESSA)

a. Setiap 2 rakaat salam.

b. Setiap 4 rakaat salam (tanpa tasyahud awal)

Akan tetapi yang paling baik adalah setiap 2 rakaat salam, karena dalam hadits Rasulullah SAW menyatakan bahwa shalat malam itu sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat.

Setelah sholat tarawih selesai dilanjutkan dengan dengan mengerjakan sholat witir 3 rakaat.

Sholat sunat witir ini boleh dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal) , atau pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.

Cara pelaksanaan sholat tarawih sama dengan cara pelaksanaan sholat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaan hanya pada niat.

Baca juga: Masih Boleh Tahajud di Ramadhan 2021/1442 H, Padahal Witir Sudah Dilaksanakan Usai Tarawih

Niat Sholat Tarawih

اصلى سنة التراويح ركعتين ماموما لله تعا لى

USHALII SUNNATAT TARAAWIIH RAK’ATAINI MA’MUUMAN LILLAHI TA’AALAA.
Artinya : “Aku (niat) shalat sunat tarawih 2 rakaat mengikuti imam, karena Allah Ta’ala.”

Jika shalat sendiri, maka kata MA’MUUMAN (mengikut imam) dihilangkan. Sedangkan juka menjadi imam, maka kata MA’MUUMAN diganti dengan IMAAMAN (menjadi imam).

Suasana shalat tarawih yang digelar terbatas bagi petugas setempat di depan Kakbah, Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, pada hari pertama bulan suci Ramadhan di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Jumat (24/4/2020). Di tengah pandemi Covid-19, Ramadhan tahun ini berlangsung dengan suasana sepi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. (ANTARA FOTO/REUTERS/GANOO ESSA)

Di samping itu, dalam shalat tarawih surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah:

a. Malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan:

Setap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu : At- Takaatsur, Al-‘Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-‘Kautsar,. Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab. Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlash.

b. Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan :

Setiap rakaat pertama dibaca surat Al-Qadr. Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At-Takaatsur, Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab.

Jika tidak mampu membaca surat-surat tersebut di atas, maka bacalah surat-surat yang telah dikuasai, karena pada dasarnya dalam membaca surat ini tidak ada aturan khusus.

Jadi boleh saja membaca surat apa saja yang dikehendaki. Sedangkan bagi makmum tak perlu membaca surat-surat tersebut, sama seperti shalat berjamaah lainnya.

Khusus pada malam pertengahan sampai akhir Ramadhan, disunatkan membaca doa kunut.

Doa kunut tersebut dibaca pada rakaat terakhir shalat witir, setelah i’tidal (sebelum sujud). Dalam shalat tarawih, khusus jika dilakukan secara berjamaah, sebaiknya ditunjuk seseorang yang bertugas mamandu pembacaan shalawat yang mengiringi shalat tarawih.

Orang yang bertugas memandu pembacaan shalawat ini di sebut bilal.

Berikut tuntunan pelaksanaan sholat sunnah tarawih seperti dilansir panduanshalat.com:

1) Sebelum shalat dimulai bilal mengucapkan:

صلا ةالترا ويح اجركم الله

SHALAATAT TARAAWIIH AAJARAKUMULLAH.
Artinya : “Mari kita laksanakan shalat tarawih, semoga Allah memberikan ganjaran kepada kamu semua”.

Jamaah menjawab :

لااله الا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم

LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAHI SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WA SALLAMA.

Artinya : “Tak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, semoga rahmat Allah dan kesejahteraan terlimp[ah kepadanya.”

Bilal mengucapkan lagi :

اللهم صل على محمد وعلى ال محمد

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD.
Artinya : ”Wahai Allah ! Berilah Rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.”
Jamaah menjawab :

اللهم صل وسلم عليه

ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM ‘ALAIHI.
Artinya : “Wahai Allah ! Berilah rahmat dan kesejahteraan kepadanya.”

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat pertama.

2) Bilal mengucapkan :

فضلا من الله ونعمة

FADHLAN MINALLAAHI WA NI’MAH.
Artinya : “Kemurahan dan kenikmatan dari Allah.”

Baca juga: Lafadz Doa Kamilin Dibaca Usai Sholat Tarawih, Berikut Niat Sholat Tarawih Ramadhan 1442 H

Jamaah menjawab :

ومغفرة ورحمة , يا تواب يا واسع المغفرة يا ارحم الراحمين

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
Artinya : "Egitu pula ampunan dan rahmat. Wahai Yang Maha Menerima taubat, Wahai Yang Maha Luas ampunan-Nya, Wahai Yang Paling Penyayang di antara para penyayang.”

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kedua.

3) Bilal mengucapkan :

اللهم صل على محمد وعلى ال محمد

ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD.
Jamaah menjawab :

اللهم صل وسلم عليه

ALLAHUMMA SHALLI WA SALLIM ‘ALAIH.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat ketiga.

4) Bilal mengucapkan :

فضلا من الله ونعمة

FADHLAM MINALLAAHI WA NI’MAH.

ومغفرة ورحمة , يا تواب يا واسع المغفرة يا ارحم الراحمين

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat keempat.

5) Bilal mengucapkan :

الخليفة الاولى امير المؤ منين سيد نا ابو بكر الصد يق

AL – KHALIFATUL UULA AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRINISH SHIDDIIQ.

“Khalifah Pertama Amirulmu’minin Penghulu Kita, Abu Bakar Shiddiq.”
Jamaah menjawab :

رضي الله عنه

RADHIYALLAAHU ‘ANH.
“Semoga Allah meridhainya.”

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kelima.

6) Bilal mengucapkan :

فضلا من الله و نعمة

FADHLAM MINALLAAHI WA NI’MAH.

ومغفرة ورحمة , يا تواب يا واسع المغفرة يا ارحم الراحمين

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat keenam.

7) Bilal mengucapkan :

الخليفة الثا نية امير المؤ منين سيد نا عمر ابن الخطا ب

AL – KHALIIFATUTS TSAANIYAH AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDUNAA ‘UMARUBNUL KHATHTHAAB.
Artinya : “Khalifah kedua Amirulmu’minin Penghulu kita, Umar bin Khatab.”

Jamaah menjawab :

رضي الله عنه

RADHIYALLAAHU ‘ANH.
“Semoga Allah meridhainya.”

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat yang ketujuh.

8) Bilal mengucapkan :

فضلا من الله ونعمة

FADHLAM MINALLAAHI WA NI’MAH.
Jamaah menjawab :

ومغفر ة ورحمة , يا تو ا ب يا واسع المغفرة يا ارحم الر حمين

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI’AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kedelapan.

9) Bilal mengucapkan :

الخليفة الثا لثة امير المؤ منين سيد نا عثمان ابن عفان

AL-KHALIIFATUTS TSAALITSAH AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDINAA ‘UTMAANUBNU ‘AFFAAN.
“Khalifah ketiga Amirulmu’minin Penghulu kita, Usman bin Affan.”

Jamaah menjawab :

رضي الله عنه

RADHIYALLAAHU ‘ANH.
Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kesembilan.
Bilal mengucapkan :

الخليفة الرابعة امير المؤ منين سيد نا على ابن ابى طا لب

AL-KHALIIFATUR RAABI’AH AMIIRUL MU’MINIINA SAYYIDINAA ‘ALIYYUBNU ABII THAALIB.
“Khaliffah Ke-4 Amirulmu’minin Penghulu Kita, Ali Bin Abi Thalib.”
Jamaah menjawab :

رضي الله عنه

RADHIYALLAAHU ‘ANH.

Umat Islam melaksanakan salat tarawih berjamaah di Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Minggu (5/5/2019). Salat tarawih pertama ini sebagai awal dimulainya pelaksanaan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadan 1440 Hijriah yang jatuh pada Senin, 6 Mei 2019. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kesepuluh. Setelah selesai shalat tarawih 20 rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa berikut ini :

Sholat tarawih ditutup dengan doa kamilin:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

* Dikutip dari zakat.or.id via tribunnews.com, berikut Niat Sholat Tarawih:

Baca juga: BACAAN Bilal di Sholat Tarawih 11 Rakaat dan Jawaban Jemaah, Dilengkapi Doa Kamilin Usai Sholat

1. Niat Sholat Tarawih Berjamaah – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”

2. Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid) – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya:

“Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”

3. Niat Shalat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya:

“Saya niat shalat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

4. Niat Sholat Witir 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya:

“Saya niat shalat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”

5. Niat Sholat Witir 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya:

“Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”

Tata Cara Sholat Witir

Sholat witir biasanya dilakukan setelah sholat tarawih, baik sendiri atau berjemaah.

Bagi yang belum terbiasa mengerjakan amalan shalih sholat witir ini, berikut disajikan ulasan tata cara dan bacaan niat Sholat Witir setelah melaksanakan salat tarawih.

Sholat ini dapat diucapkan setiap hari selama bulan Ramadhan 2021 atau Ramadhan 1442 H.

Setelah melaksanakan Sholat Tarawih baik 8 rakaat maupun 20 rakaat maka dibolehkan lanjut melaksanakan Sholat Witir sedikitnya 1 rakaat dan lazim dilakukan oleh kebanyakan kaum muslimin sebanyak 3 rakaat.

Sebagaimana dalam hadis Abu Dawud, Hadits Abu Ayyûb al-Anshâri yang artinya:

"Rasulullah Shallallahu alaihi wa salllam bersabda: “Shalat Witir wajib bagi setiap muslim. Barang siapa yang ingin berwitir dengan lima rakaat, maka kerjakanlah; yang ingin berwitir tiga rakaat, maka kerjkanlah; dan yang ingin berwitir satu rakaat, maka kerjakanlah!” [HR Abu Dawud, an-Nasâ`i dan Ibnu Mâjah, dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Shahîh Sunan Abu Dâwud, no. 1421].

Niat Sholat Witir 1 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya:

“Saya niat shalat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”

5. Niat Sholat Witir 3 rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya:

“Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”

Baca juga: DOA Kamilin dan Niat Shalat Tarawih di Ramadhan 1441 H Beserta Panduannya

Artikel ini kompilasi berita tayang di banjarmasinpost.co.id,  tayang di Tribunjogja.com dengan judul Doa Niat Puasa Ramadhan 1441 H / 2020 dan Bacaan Niat Sholat Witir Setelah Tarawih tribunjateng.com dengan judul ini-bacaan-niat-puasa-ramadhan-satu-kali-untuk-satu-bulan-menurut-ahli-fikih

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved