Ramadhan 2021
Panduan dan Niat Itikaf Menanti Malam Lailatul Qadar 2021, Sambut Kemuliaan Seribu Bulan
Memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan 1442 H, dipercaya semakin dekat pula dengan datangnya Lailatul Qadar 2021.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan 1442 H, dipercaya semakin dekat pula dengan datangnya Lailatul Qadar 2021.
Berikut kami sajikan lengkap Panduan Melakukan Itikaf, mulai dari Niat Itikaf dan syarat untuk menjemput kemuliaan malam Lailatul Qadar 2021.
Meski tak ada satu pun yang tahu kapan malam Lailatul Qadar akan mendatangi hamba Allah, tetapi kedatangannya bisa dijemput dengan beberapa amalan termasuk Itikaf.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang dinantikan oleh umat muslim pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan 2021.
Baca juga: Resep Berbuka Puasa Ramadhan 2021, Puding Cokelat Susu Jadi Takjil di Ramadhan 1442 H
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 5 Mei 2021 di Banjarmasin, Lengkap Hingga 30 Ramadhan 1442 H
Akan tetapi malam Lailatul Qadar ini datang di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang terpat untuk umat muslim di seluruh dunia dalam memohon ampunan kepada Allah SWT.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar.
Salah satunya adalah dengan melakukan Iktikaf di masjid pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Iktikaf adalah ibadah dengan cara berdiam di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri pada Allah.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah niat dan tata cara melakukan Itikaf di masjid untuk mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar.
Niat Itikaf
Melaksanakan Itikaf harus disertai dengan niat.
Niat itu yang menjadi pembeda seseorang sedang beritikaf atau tidak, meskipun sama-sama berada di masjid.
Berikut Niat Itikaf :
نَوَيْتُ الْإِعْتِكَافَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul i’tikaafa sunnatal lillaahi ta’aalaa
Artinya: Aku berniat itikaf, sunnah karena Allah Ta’ala.
Ratusan jemaah mengikuti salat malam di mesjid raya Makassar, Rabu (8/7) dini hari. Sejumlah jemaah beritikaf atau menetap di masjid disertai dengan menyibukkan diri dengan ibadah seperti memperbanyak membaca Al-Quran, berzikir, doa dan istigfar pada sepuluh malam terakhir Ramadhan mengharapkan datangnya malam Lailatul Qadar. Ilustrasi - Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar, Malam yang Mulia di Bulan Suci Ramadhan. Tribun timur/muhammad abdiwan (tribun timur/tribun timur/muhammad abdiwan)
Waktu pelaksanaan Itikaf
Dilansir dari berbagai sumber, Itikaf dimulai ketika matahari terbenam pada malam ke-21 (atau ke-20 jika Ramadhannya 29 hari) hingga habis Ramadhan, yakni saat matahari terbenam pada malam hari raya Idul Fitri.
Lebih diutamakan jika ia meneruskan hingga sholat Idul Fitri dan baru meninggalkan masjid setelah sholat Idul Fitri.
Waktu Itikaf sunnah suka rela atau tidak dibatasi.
Menurut mazhab Hanafi dan Hanbali, meskipun waktunya singkat, seseorang yang berdiam diri di masjid dengan niat itikaf maka itu termasuk itikaf.
Namun menurut mazhab Maliki, waktu beritikaf minimal adalah sehari semalam.
Baca juga: Perbanyak Ibadah di Malam 10 Hari Terakhir Ramadhan 2021, Tahajud Sambut Lailatul Qadar 2021
Menurut mazhab Syafi’i, waktu itikaf minimal adalah bisa disebut menetap atau berdiam diri di masjid, yaitu lebih panjang dari ukuran waktu tuma’ninah saat ruku’ atau sujud.
Jadi menurut mazhab Syafii, Hanafi dan Hanbali, seseorang yang itikaf satu jam atau bahkan hanya setengah jam pun boleh.
Berdasarkan penjelasan tersebut, bagi yang tidak bisa beritikaf penuh pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, ia bisa beritikaf sebagiannya, seperti datang ke masjid menjelang sholat Isya dan beritikaf sampai subuh.
Bisa juga datang ke masjid beberapa jam sebelum sholat Subuh dan beritikaf sampai Subuh atau pagi hari.
Syarat Itikaf
Orang yang diperbolehkan melaksanakan Itikaf tentunya mempunyai syarat tertentu.
Berikut syarat melaksanakan Itikaf :
1. Beragama Islam
Itikaf tidak sah jika dilakukan oleh orang kafir.
2. Berakal sehat atau tamyiz
Itikaf tidak sah jika dilakukan oleh orang gila dan sejenisnya.
Itikaf juga tidak sah jika dilakukan oleh anak kecil yang belum mumayyiz.
3. Bertempat di masjid
Itikaf tidak sah jika dilakukan di rumah.
Kecuali menurut mazhab Hanafi yang membolehkan wanita beritikaf di mushala rumahnya.
Baca juga: Resep Sahur Ramadhan 2021, Chicken Shawarma Si Kebab Berisi Ayam Khas Timur Tengah
4. Suci dari hadats besar
Itikaf tidak sah jika dilakukan oleh orang yang sedang junub, haid atau nifas.
Bahkan mereka dilarang berada di dalam masjid.
5. Izin suami bagi istri
Menurut mazhab Hanafi, Syafii dan Hambali, seorang istri tidak sah beritikaf tanpa izin dari suaminya.
Sedangkan Rukun Itikaf hanya ada dua, yakni niat Itikaf dan tinggal (berdiam diri) di masjid.
Jika tidak berniat beritikaf, maka meskipun ia berada di masjid, keberadaannya bukanlah Itikaf.
Demikian pula sebaliknya, eorang yang berniat beritikaf tapi ia tidak berada di masjid, maka itu bukan itikaf.
Umat muslim yang berniat melaksanakan Itikaf harus menyibukkan diri dengan ibadah sebisa mungkin, siang dan malam, berupa sholat, dzikir, tilawah dan ibadah lainnya.
Keutamaan Itikaf
Itikaf mampunyai berbagai keutamaan.

Berikut berbagai keutamaan itikaf dilansir dari berbagi sumber :
1. Mendapat Pahala
Orang yang melaksanakan Itikaf akan mendapatkan pahala setiap saat.
Sebab, diamnya di masjid dalam rangka mendekatkan diri pada Allah SWT.
Saat terjaga, ia mengisi waktunya dengan shalat, tilawah, dzikir, berdoa, bermunajat, tadabbur, tafakkur atau mengkaji ilmu.
Bahkan dalam kondisi tidur pun, orang yang beritikaf mendapatkan pahala yang besarnya tidak bisa didapatkan oleh orang yang tidur di rumahnya.
Sebab tidurnya itu termasuk rangkaian Itikaf.
2. Meraih Lailatul Qadar
Orang yang Itikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, insya Allah akan mendapatkan Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar turun pada malam ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Orang yang Itikaf di masjid akan merasakan hadirnya Lailatul Qadar.
Bahkan seandainya orang yang beritikaf itu sedang tertidur dan hanya bangun sebentar pada malam Lailatul Qadar, Insya Allah ia tetap mendapat Lailatul Qadar karena tidurnya merupakan rangkaian itikaf dan berpahala.
3. Meningkatkan Kesungguhan dalam Beribadah
Dikutip TribunStyle.com dari rumahzakat.org, orang yang melaksanakan Itikaf dapat meningkatkan kesungguhan dalam beribadah.
Aisyah menceritakan, “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim).
4. Terhindar dari Perbuatan Maksiat
Orang yang Itikaf di masjid akan terjaga dari perbuatan maksiat.
Itikaf ikut menjaga shaum seseorang dari perbuatan-perbuatan dosa, walau kecil sekalipun.
Itikaf dapat mencegah keinginan untuk melakukan kemaksiatan, serta mendidik berlaku sabar dalam menghadapi segala bentuk kemaksiatan.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Berbuka 22 Ramadhan 2021,Wilayah Banjarmasin HIngga 30 Ramadhan 1442 H
5. Perenungan Tentang Hidup
Orang yang melaksanakan Itikaf juga bisa merenung banyak hal tentang hidup.
Berada di dalam masjid membuat kita terkondisikan untuk mengingat Allah dan mengingat segala kebesarannya.
Untuk itu, kita akan mengingat bahwa dalam hidup banyak sekali dosa-dosa dan kesahalan baik yang disengaja ataupun tidak.
Untuk itulah Allah memberikan kita kesempatan itikaf salah satunya untuk mengingat dan merenungi kehidupan.
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Niat, Syarat, Waktu hingga Tata Cara Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan 1441 H
JADWAL Buka Puasa 29 Ramadhan 2021 Wilayah Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak |
![]() |
---|
WAKTU Imsakiyah dan Buka Puasa di Samarinda 11 Mei 2021, Baca Niat Puasa Jelang Akhir Ramadhan 2021 |
![]() |
---|
Doa dan Amalan Dianjurkan di Hari Terakhir Ramadhan 2021, Dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya |
![]() |
---|
PANDUAN Bayar Zakat Fitrah Ramadhan 2021 Lewat Dompet Digital, Begini Hukumnya Bayar Zakat Online |
![]() |
---|
JADWAL Imsakiyah dan Buka Puasa 28 Ramadhan 2021 Area Banjarmasin, Simak Juga Syarat Sah Puasa |
![]() |
---|