Berita Viral
Kisah Keluarga Soeharto Pesan Satu Kuali Tengkleng Mbak Diah Solo, Ini Faktanya
Tengkleng Mbak Diah Solo populer, jadi langganan keluarga Soeharto. Berikut cerita lainnya seputar kuliner kesukaan Presiden ke-2 RI itu.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kota Solo identik dengan beragam kulinernya yang mengugah selera.
Tengkleng Mbak Diah populer, kini memiliki satu cabang lagi selain warung pertama di Solo Baru, Jawa Tengah.
Yakni di Jalan Ahmad Yani, Blok 380, Kerten, Laweyan, Solo, atau tepatnya di utara hotel The Sunan Hotel Solo.
Kuliner yang berdiri sejak 1993 ini rupanya menjadi salah satu menu favorit Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Baca juga: Anak Sapri Pantun Sebut Nama Olga Syahputra, Perlakuan di Masa Lalu Akhirnya Diungkap Irma
Baca juga: Sule Diabaikan di Momen Lebaran 2021, Imbas Ajakan Nathalie Hoslcher ke Rizky Febian dan Putdel
Dilansir Banjarmasinpost.co.id Kamis (13/5/2021) dari TribunTravel.com dengan judul Jadi Langganan Keluarga Soeharto, Ini Sajian Tengkleng Mbak Diah Solo yang Legendaris.
Konon, keluarga Cendana kerap memesan satu kuali tengkleng saat Soeharto masih menjadi presiden.

Mbak Diah kecipratan rezeki, saat itu ia biasa mengirim olahan tengkleng ke Cendana satu bulan sekali.
Hal itu diamini oleh Rukiyanto, penanggung jawab warung Tengkleng Mbak Diah Solo.
Menurut Ruki, hingga kini keluarga Cendana masih kerap memesan tengkleng, terutama saat ada acara besar.
Baca juga: Menikmati Hangatnya Rawon Rempal, Kuliner Legendaris Malang Langganan SBY
"Setiap bulan itu, ada acara di Giribangun. Pasti makannya pesan dari sini," ujar Ruki kepada TribunSolo.com.
Selain keluarga Cendana, Tengkleng Mbak Diah juga cukup digemari kalangan pejabat bahkan sampai bule.
Pernah ada cerita bule memesan sajian tengkleng untuk oleh-oleh keluar negeri.
"Kalau keluar negeri sih pernah, cuma pasti ada prosesnya sendiri. Kalau mau dibawa keluar negeri tengkleng harus dibekukan," tutur Ruki.
Selain itu wadahnya pun bukan kemasan biasa.
"Packing-nya sih khusus, nanti tempatnya ada es-nya juga," ujarnya.
Menurut Ruki, selama tengkleng hanya dibawa ke Jakarta atau daerah lainnya di Indonesia, maka tak akan mengurangi cita rasanya.
Sebab, tengkleng Mbak Diah bisa bertahan selama 9 jam.
Hal itu tak lain karena ada resep tersendiri dalam mengolah kambing.
Yaitu daging kambing harus diolah cukup lama, minimal empat sampai lima jam.
Berminat mencicipi Tengkleng Mbak Diah Solo?
Harga tengkleng Mbak Diah berkisar antara Rp 35 ribu - Rp 85 ribu untuk menu spesial.
Warung tengkleng cabang Solo ini buka mulai pukul 09.00 WIB - 21.00 WIB.
* Kisah Soeharto ingin makan pizza
Presiden kedua Indonesia, Soeharto tutup usia pada 27 Januari 2008 pukul 13.10.
Anak tertua Soeharto dan Tien Soeharto, Siti Hardiyati Hastuti atau Tutut Soeharto menceritakan detik-detik Soeharto tutup usia.
Melalui tututsoeharto.id, Tutut Soeharto mengatakan, sang ayah masih sempat merayakan ulang tahunnya.
Pada 25 Januari 2008, Soeharto ingin makan pizza. Dua anak perempuannya, Titiek dan Mamiek Soeharto mencari pizza.
Setelah pizza berhasil dibeli, Soeharto tiba-tiba menyanyikan lagu yang biasa dinyanyikan saat ulang tahun.
Ya, Soeharto menyanyikan lagu itu untuk Tutut yang berulang tahun pada 23 Januari.
Soeharto lahap memakan satu potong pizza.
Momen bahagia itu pun berhasil diabadikan di handphone yang dibawa Titiek.
"Bila malam itu Titiek tidak membawa HP-nya, mungkin kami tidak punya kenangan terakhir dengan bapak yang dapat kami abadikan," tulis Tutut.
Setelah merayakan ulang tahun, Soeharto bangun untuk salat Tahajud.
Kebiasaan salat Tahajud sudah dilakukan Soeharto bertahun-tahun yang lalu.
Saat akan salat Tahajud, Soeharto meminta kasurnya diputar agar menghadap kiblat.
Padahal dokter menyampaikan tidak apa-apa tak menghadap kiblat bila sedang sakit.
Namun, Soeharto kukuh meminta kasurnya diputar agar salat Tahajud menghadap kiblat.
"Saya mau menghadap kiblat."
Untuk memenuhi keinginan ayahnya, Sigit Harjojudanto memutarkan kasur Soeharto agar menghadap kiblat.
Satu hari sebelum meninggal, Soeharto berpesan kepada Tutut.
Ia meminta Tutut mendekat ke arahnya.
"Bapak mau bicara. Dengarkan baik-baik," ucapnya lirih.
Saat itu Tutut masih bingung akan permintaan Soeharto.
"Bapak sudah tidak kuat lagi. Bapak ingin menyusul ibumu," kata Soeharto.
Seperti dilansir Banjarmasinpost.co.id dari TribunCirebon.com dengan judul Soeharto Meluangkan Waktu Melaksanakan Salat Tahajud Sebelum Meninggal, Lalu Bilang Mau Nyusul Tien.
Baca juga: Diperankan Epy Kusnandar, Kang Mus di FTV Preman Pensiun Kembali ke Fitri Pisahkan Ujang dan Serena
(Banjarmasinpost.co.id)