Liga Champions
Optimisme Thomas Tuchel Hadapi Laga Man City vs Chelsea Meski Timnya Kalah Beruntun Jelang Final UCL
Chelsea akan hadapi Manchester City di Final Liga Champions dengan modal kekalahan demi kekalahan. Sang pelatih Thomas Tuchel tetap optimis
Penulis: Aprianto | Editor: Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID - Thomas Tuchel menegaskan Chelsea cukup kuat untuk tidak menyerah musim ini untuk perebutan empat besar Liga Inggris dan final Liga Champions menghadapi Manchester City.
Thomas Tuchel bersama timnya Chelsea harus bangkit dari kesuraman setelah patah hati di final Piala FA melawan Leicester City akhir pekan tadi.
Thomas Tuchel optimis para pemain di Chelsea masih kuat untuk memastikan musim mereka tahun ini tidak berantakan.
The Blues akan menghadapi Leicester di Stamford Bridge pada Rabu malam yang akan menjadi pertarungan kunci untuk mendapatkan tempat di empat besar liga Inggris.
Baca juga: Jadwal Final Liga Champion Live SCTV Man City vs Chelsea, Duel Pembuktian Pep pada Thomas Tuchel
Baca juga: Atalanta vs AC Milan, Jawaban Pioli Jika Timnya Kalah & Gagal ke Liga Champions
Kekalahan ketiga berturut-turut akan membuat seluruh musim Chelsea tertatih-tatih di ambang bencana.
"Ini ada di tangan kami dan kami memiliki dua final lainnya. Tapi kami cukup kuat untuk mencapai final Piala jadi saya cukup yakin kami cukup kuat untuk menangani situasi ini," kata Thomas Tuchel dilansir dari Mirror.co.uk, Senin, (17/5/2021).
Tapi itulah tantangannya kata Tuchel. Apakah itu mudah? Tidak. Tapi itu menyenangkan karena ini semua tantangannya.
Ada banyak tim di luar sana yang cemburu dengan situasi timnya.
“Kami membutuhkan sedikit keberuntungan untuk membalikkan keadaan, kami tidak pernah berbohong tentang itu. Kami mengatakan itu ketika kami secara konsisten menang dan itu tidak berubah. Jadi saya harap suasananya tidak terlalu negatif karena tidak ada alasan untuk itu," bebernya.
Thuchel juga menegaskan bahwa timnya memiliki banyak pemain hebat dan Chelsea adalah tim kuat yang sangat pantas untuk berada di final karena timnya memiliki semifinal besar dan bagi nya timnya pantas untuk memenangkan final.

“Kami dapat menerima bahwa kami tidak menang dan kami dapat meningkat dalam beberapa momen permainan. Tapi itu cukup untuk memenangkan pertandingan dan kami benar-benar tidak beruntung," ujarnya lagi.
Tidak terbayangkan bagi Chelsea untuk kehilangan empat besar dan itulah mengapa Tuchel didatangkan untuk menggantikan Frank Lampard karena takut ketinggalan Liga Champions.
Tapi Chelsea tidak boleh kalah dari Leicester saat mereka menghadapi Manchester City di final Liga Champions sehingga tidak ada yang dijamin dan Tuchel mengakui bahwa kekalahan dari Arsenal pada Rabu lalu berpotensi menjadi kemunduran yang lebih besar daripada kalah di final Piala FA.
“Arsenal meningkatkan tekanan untuk pertandingan pada hari Selasa. Hari ini adalah pertandingan yang terisolasi, itu tidak ada hubungannya dengan perebutan 4 besar atau final Liga Champions," lanjutnya.
“Arsenal meningkatkan tekanan, sayangnya, untuk Selasa bukan pertandingan ini. Ini adalah kompetisi yang berbeda.
"Jika Anda memiliki grup yang tiba di final, final Liga Champions, dan berada di urutan kesembilan untuk bersaing memperebutkan empat besar, tidak ada alasan untuk meragukan bahwa kami tidak cukup kuat untuk menangani situasi ini," tambahnya.
(Banjarmasinpost/Rian)