Perintis Usaha Bengkel di Kampung Bukat HST Pernah Dapat Beasiswa Belajar ke Jerman

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Sebagai kawasan ‘Seribu” bengkel, Kelurahan Bukat di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, pernah memiliki ahli mekanik yang mendapat beasiswa belajar ke Jerman.
Mekanik tersebut, tak lain datuk dari Mursani, pemilik bengkel yang menurut salah satu montir senior, M Ramli, cikal bakal lahirnya montir-montir yang membuka usaha bengkel di Bukat maupun di Kota Barabai.

“Nama Datuknya, saya lupa. Yang jelas kakek dari kakeknya Mursani. Disekolahkan ke Jerman oleh pemerintah, untuk belajar ilmu permesinan,” ungkap M Ramli alias Paman Ambi, pemilik bengkel di Jalan Murakata, kelahiran Bukat.

Disebutkan, setelah belajar ke Jerman, banyak keturunannya yang diajari keahlian ilmu mekanik, hingga menjadi pengusaha bengkel.

Baca juga: Kelurahan Bukat HST, Kampung Seribu Bengkel dari Spesialis Mobil Jadul hingga Injeksi

Baca juga: Ilmu Mekanik Para Montir di Bengkel Mobil Kampung Bukat HST Diperoleh Otodidak dan Turun Temurun

Ayah Ambi sendiri salah satu montir di bengkel keluarga Mursani.

Datuk dari Mursani yang pernah belajar ke Jerman, kata Paman Ambi pernah menjadi mekanik di Pabrik karet di kawasan Jalan Hevea Barabai, yang saat itu menjadi perusahaan karet terbesar di HST.

Saking banyaknya bengkel di kawasan Bukat, bengkel-bengkel di HST pun terkenal di daerah lain di Banua Anam.

Banyak pemilik mobil yang menperbaiki mobil rusak ke HST, seperti dari Kandangan HSS, dari HSU, Balangan.
“Bahkan sekarang saya sedang memperbaiki mobil milik orang Penajam, Kaltim,” kata Ambi.

(banjarmasinpost.co.id/hanani)