DPRD Banjarbaru

PPDB Jalur Zonasi Jenjang SMP Tak Capai Target, DPRD Banjarbaru Minta Disdik Gencarkan Sosialisasi

Anggota Komisi I DPRD Banjarbaru, HR Budiman meminta Disdik gencar melakukan sosialisasi PPDB jenjang SMP tahun ajaran 2021/2022

Penulis: Khairil Rahim | Editor: Hari Widodo
istimewa
Anggota Komisi I DPRD Banjabaru HR Budiman meminta Disdik gencar melakukan sosialisasi PPDB Jenjang SMP. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Banjarbaru HR Budiman meminta Dinas Pendidikan gencar melakukan sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP tahun ajaran 2021/2022.

Sosialisai ini perlu ditingkatkan, mengingat jalur zonasi di Banjarbaru belum memenuhi syarat minimum 50 persen. 

Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarbaru yang membidangi hal ini menambahkan laporan yang diterimanya banyak orang tua murid yang bingung dengan sistem jalur zonasi tahun ini.

"Dimana yang dahulunya zonasi wilayah A masuk sekolah A namun sekarang bukan lagi," kata politisi PDIP Banjarbaru ini.

Untuk masalah zonasi memang banyak masukan kepada pihaknya di komisi 1 ada kekagetan dari orang tua murid mengenai jalur zonasi.

"Akibatnya berdampak kepada tingkat pendaftar," terang dia.

Seperti diketahui, selama pandemi Covid-19 informasi terkait PPDB khususnya jalur zonasi lebih banyak disosialisasikan secara online. Pendaftaran pun demikian.

"Pendaftaran itu dilakukan secara online ada beberapa daerah atau wilayah RT yang tadinya masuk misal zona sekolah A dan sekarang berpindah ke zona sekolah B. Nah masyarakat tidak semuanya tahu terkait informasi ini. Terutama kepada orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya untuk melanjutkan ke SMP," tambah dia.

Untuk itu, Budiman meminta kepada Dinas Pendidikan agar bekerja sama dengan pihak sekolah dasar yang meluluskan siswanya, untuk menyampaikan informasi terkait zonasi kepada orang tua murid.

Sebagai upaya pencapaian syarat minimum jalur zonasi di Banjarbaru. Memanfaatkan perpanjangan waktu pendaftaran ini.

"Jadi masyarakat ini tidak semuanya bisa mengakses informasi digital masalah zonasi  sehingga terjadi keterlambatan arus informasi. Maka sosialisasi harus digencarkan kalau memang target daripada capaian siswa di jalur zonasi itu kurang," jelas dia.

Budiman juga berharap Dinas Pendidikan perlu melakukan upaya jemput bola.

"Upaya - upaya jemput bola pada sekolah-sekolah yang meluluskan anak didiknya untuk melanjutkan jenjang SMP melalui jalur zonasi. Nanti dari sekolah dasar bisa menyampaikan kepada orang tua murid dengan mengandalkan perangkat digital yang ada seperti chat Wa sebab data di SD itu lengkap, sehingga pihak sekolah atau SD tahu siswanya tersebut masuk zonasi mana," terangnya.

Dibeberkannya pula, terkait peraturan zonasi ini dalam rangka memenuhi rombel-rombel yang ada ditiap sekolah.

"Kami berusaha untuk menciptakan kesetaraan jumlah siswa karena di Banjarbaru kita berusaha tidak ada sekolah favorit, kita ingin semua sekolah itu sama baik dari status SDM gurunya, fasilitasnya. Kita mendorong untuk adil dalam sarana -prasarana," pungkasnya. (banjarmasin post.co.id/khairil rahim)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved