TECHNO
Pengguna Whatsapp Batal Dihukum, Tak Setuju Kebijakan Privasi Baru Tetap Bisa Nikmati Semua Fitur WA
Whatsapp ternyata tidak jadi membatasi pengguna yang tak setuju dengan kebijakan baru itu. Pengguna Whatsapp masih bisa nikmati fitur WA
Misalnya, di tahap awal, pengguna yang tidak menyetujui pembaruan akan kehilangan akses pada daftar percakapan (chat), tetapi mereka masih dapat melihatnya, serta menjawab panggilan suara dan video yang masuk (melalui notifikasi).
Selanjutnya, pengguna juga perlahan tidak akan menerima panggilan masuk atau notifikasi dari akun WhatsApp lainnya. Serta tidak bisa membuat status WhatsApp di dalam aplikasi.
Bahkan, nantinya pengguna tidak bisa lagi mengekspor (export) riwayat percakapan ke kanal lain.
Untuk selengkapnya, fitur-fitur yang semula akan dibatasi apabila pengguna menolak kebijakan privasi baru WhatsApp, dapat dibaca di artikel 11 Fitur WhatsApp yang Tak Bisa Dipakai Jika Tidak Setuju Aturan Baru.
* Berkah Bagi Pesaing WhatsApp
WhatsApp belakangan ini memang membuat heboh para penggunanya terkait pembaruan syarat layanan dan kebijakan privasi aplikasinya.
Salah satu poin yang memantik kekhawatiran pengguna ialah soal berbagi data antara WhatsApp dan perusahan induknya, Facebook.
Walaupun sempat mengeluarkan klarifikasi soal pembaruan tersebut, sejumlah pengguna WhatsApp yang telanjur khawatir soal keamanan data dirinya memilih untuk migrasi ke aplikasi perpesanan instan lainnya, seperti Telegram dan Signal.
Pamor WhatsApp pun ikut turun. Ketika menggulirkan kebijakan baru di awal Januari 2021, firma riset aplikasi Sensor Tower melaporkan, jumlah unduhan WhatsApp justru menurun sekitar 11 persen.
Firma riset aplikasi App Annie juga melaporkan terjadi penurunan peringkat WhatsApp di daftar aplikasi terpopuler, baik di Android maupun iOS.
Berbanding terbalik, Telegram dilaporkan kebanjiran pengguna baru. Bahkan, CEO Telegram Pavel Durov menyatakan bahwa pengguna Telegram sudah tembus lebih dari 500 juta pengguna pada minggu pertama Januari 2021.

"Telegram melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan, yang mana 25 juta pengguna baru di antaranya bergabung ke Telegram dalam 72 jam terakhir," tulis Durov di channel Telegram-nya. Signal juga dilaporkan ikut mendapatkan 100.000 pengguna baru kala itu.
Kendati demikian, Mark Zuckerberg yang notabene pemilik Facebook dan WhatsApp justru terkesan tidak "terganggu" dengan keuntungan yang didapatkan oleh dua aplikasi saingan WhatsApp tersebut.
Belakangan, pendiri sekaligus CEO Facebook itu mengaku justru lebih khawatir dengan Apple. Padahal, keduanya memiliki inti bisnis yang berbeda. Apple berfokus pada bisnis gadget dan komputer, sedangkan Facebook bergerak di bidang jejaring sosial.
Usut punya usut, ternyata salah satu alasan utama Zuck lebih dibuat cemas oleh Apple ialah karena aplikasi pesan instan bawaan perangkat Apple, iMessage.