Selebrita

Adegan Ranjang Lea Ciarachel & Panji Saputra Disentil Ernest, Nasib Suara Hati Istri Zahra Indosiar

Lea Ciarachel dan Panji Saputra pemain sinetron Suara Hati Istri Zahra yang tayang di Indosiar. Trending di Twitter dan disorot Ernest Prakasa.

Editor: Nia Kurniawan
Indosiar via TribunnewsBogor.com
Lea Ciarachel dan Panji Saputra pemain sinetron Suara Hati Istri Zahra yang tayang di Indosiar. Trending di Twitter dan disorot Ernest Prakasa. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sinetron Suara Hati Istri Zahra yang tayang di Indosiar Trending Twitter. Ernest Prakasa sentil KPI soal sinetron yang dibintangi Lea Ciarachel & Panji Saputra ini.

Ya, Komika, penulis sekaligus sutrdara Ernest Prakasa pun ikut bersuara sambil menyentil Indosiar dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Sinopsis sinetron Suara Hati Istri Zahra ini menceritakan, pria bernama Pak Tirta usia 40 tahun yang sudah memiliki 2 istri.

Lalu kembali menikahi gadis muda yang tergolong masih bocah.

Baca juga: Foto Wajah Hanna Kirana di KTP Curi Perhatian, Pengganti Lea Ciarachel di Suara Hati Istri Zahra

Baca juga: Ikatan Cinta Amanda Manopo & Arya Saloka Ancam Jam Tayang 2 Sinetron Baru, Sinetron Zahra Melejit

Gadis muda yang dinikahi Pak Tirta sebagai istri ketiga itu adalah Zahra, masih usia 15 tahun.

Di kehidupan nyata, pemeran Zahra yakni Lea Ciarachel yang lahir 5 Oktober 2006 itu juga ternyata masih berusia 15 tahun.

Sementara lawan mainnya, aktor Panji Saputra, yang memerankan karakter pak Tirta, telah berusia 40 tahun.

Banyak adegan dalam sinetron tersebut yang menjadi sorotan.

Salah satunya pada salah satu balasan cuitan tersebut memperlihatkan adegan Zahra dan Pak Tirta di atas ranjang.

Hal ini menuai komentar pedas dari netizen karena perbedaaan usia yang sangat jauh.

Baca juga: Kelakuan Ariel NOAH di Media Sosial Picu Rasa Kesal Nikita Mirzani, Nyai Ungkap Fakta

Baca juga: Kejengkelan Rafathar Hingga Pukul Baim Wong Picu Reaksi Nagita Slavina, Istri Raffi Ahmad: Istigfar

Apalagi Lea Ciarachel atau Zahra baru berusia 15 tahun, dan Panji Saputra pun usianya sudah 40 tahun.

Tak hanya itu, kini Zahra diceritakan sedang hamil anak pak Tirta.

Seperti yang dilansir Banjarmasinpost.co.id Rabu (2/6/2021) dar TribunnewsBogor.com berjudul Kontroversi Sinetron Zahra Jadi Trending, Ernest Prakasa Sentil KPI : Masih Buremin Kartun?.

Adegan seperti ketika pak Tirta mencium kening Zahra, atau ketika pak Tirta mendekatkan wajahnya di perut Zahra yang sedang hamil langsung dikomentari netizen.

Netizen memberikan kritikan atas adegan dan cerita dari sinetron yang tayang di Indosiar tersebut.

"Ih sumpah gue mikirnya si yang jadi Zahra itu apa enggak geli /jijik gitu ya...age gap-nya jauh banget," tulis @vhopqe.

"Seumuranya Zahra dikasih peran masalah sekolah/percintaan lha ini kok dikasih peran yang umurnya 20+, kasihan Zahra umur segitu sudah dituntut menjadi orang dewasa," tulis @Zulfian78126857.

"Kalo dari film Zahra ini banyak anak anak underage yang jadi tertarik buat jadi istri ke 2 ke 3 gimana ya," tulis @ihkamutuh.

Selain netizen masyarakat umum, Ernest Prakasa pun ikut berikan komentar.

Lewat akun Twitter dan Instagramnya, Ernest Prakasa menyentil pihak Indosiar dan KPI Pusat.

Menurutnya, pihak Indosiar sudah sangat keterlaluan.

Karena hanya mementingkan rating tanpa peduli kalau pemeran Zahra masih berusia 15 tahun.

"Karna banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara.

Wahai @indosiar, ini keterlaluan. Sangat amat keterlaluan. Pemeran Zahra itu usianya masih 15 tahun.

Okelah tolak ukur TV adalah rating, tapi tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?" tulis Ernest Prakasa di akun Instagram pribadinya.

Sutradara 'Cek Toko Sebelah' itu tampak meretweet postingan akun Twitter komikfaktap.

Karena menurutnya, nikah paksa itu sama sekali tidak romantis apalagi sampai didramatisir.

"Di webkomik dan webnovel, ada semacam "sub-genre" yang bertema nikah paksa.

Apakah ini semacam fantasi yang lagi trend? F*cked up banget kalo menganggap nikah paksa itu sesuatu yang romantis.

Mana protagonisnya umumnya perempuan usia remaja lagi," tulis akun @.komikfaktap.

Tak hanya itu, Ernest Prakasa tampak menanggapi cuitan Kalis Mardiasih, yang selalu vokal soal feminisme dan hak-hak perempuan.

"Stop perkawinan usia anak, stop perbudakan seksual anak perempuan, Sahkan RUU PKS," tulis Mardiasih.

Menanggapi cuitan Kalis Mardiasih, Ernest Prakasa pun menyentil Indosiar dan KPI.

Karena menurutnya, masalah ini bukanlah masalah enteng dan wajar.

"This is not okay, @Indosiar. Ditunggu ketegasannya @KPI_Pusat.

jangan kebanyakan ngurusin hal-hal gak penting, ini masalah serius," tulis Ernest Prakasa.

Tak cukup sekali, Ernest Prakasa berkali-kali sentil KPI.

Menurutnya, lebih penting memperhatikan sinetron daripada mengurus buremin kartun.

Kontroversi sinetron Zahra, Ernest Prakasa buka suara sentil KPI dan Indosiar
Kontroversi sinetron Zahra, Ernest Prakasa buka suara sentil KPI dan Indosiar (kolase Youtube Indosiar/Twitter ernestprakasa)

Seperti contohnya kartun Spongebob, dimana karakter Sandy si Tupai yang sedang pakai bikini diburamkan gambarnya oleh KPI.

"Ayo @KPI_Pusat, ini lebih penting daripada masih buremin tetek tupai kartun, ya gak?," pungkas Ernest Prakasa.

Cuitan Ernest Prakasa itu pun disetujui oleh netizen.

"Ada yg bilang, yg mensensor itu dari TV nya sbg bentuk kesadaran daripada di tegor. Jadi tim sensor nya sponbob lebih pinter daripada Indosiar," tulis akun @Danangbanyu.

"sampe bingung aing itu si sandy emg bikin sange ya ampe disensor gitu," @kutekarab_.

"Yang menciptakan mindset 'mesum' justru adalah hal semacam ini, apalagi tayangan ini ditujukan untuk anak anak yang kemungkinan belum mikir sampe kesitu. Please think clear @KPI_Pusat," @gunturpmbd.

Baca juga: Bagian Tubuh Haico VDV Dibiarkan Terbuka, Terpisah Dari Rangga Azof Usai Samudra Cinta Tamat

(*)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved