Kampung Kerupuk Batola
Wisata Kalsel, Kampung Kerupuk Batola, Limbah Pembuatannya Tetap Bermanfaat
Wisata Kalsel, Selain menemukan banyak warga yang menggeluti pengolahan kerupuk berbahan singkong di Desa Sahurai, p
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN -Wisata Kalsel, Selain menemukan banyak warga yang menggeluti pengolahan kerupuk berbahan singkong di Desa Sahurai, pengunjung juga akan menemukan banyaknya kulit singkong yang dibuang begitu saja.
Potensi dari sampah organik ini ternyata masih bisa dimanfaatkan. Terutama sebagai pupuk alami tanaman.
"Daripada berhamburan dan bikin becek, saya coba tabur di sawah. Hasilnya padi tumbuh subur tanpa dipupuk lagi," ungkap Samsul, warga RT 01 Desa Sahurai.
Percobaan Samsul ini mungkin masih sekedar coba-coba, belum ada pengolahan secara serius.
Baca juga: Wisata Kalsel, Desa Sahurai Dikenal Sebagai Kampung Kerupuk, Ternyata Begini Faktanya
Baca juga: Wisata Kalsel, Kampung Kerupuk Desa Sahurai, Olahannya Diminati hingga Provinsi Kalteng dan Kaltim
Namun potensi ini tetap dapat dikembangkan karena produksi kerupuk singkong di Desa Sahurai terbilang banyak, rata-rata mencapai 100 kg per hari.
Selain kulit kupasan singkong, sisa potongan kerupuk yang banyak dihasilkan juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
"Dulu memang ada pembelinya, kita kumpulkan dan dijual untuk pakan ternak," beber Samsul.
Ia oun menambahkan, memang semua yang berasal dari ubi ini dapat dikonsumsi, terlebih lagi pakan ternak. Bahkan dari perusahaan pun tidak jarang bahan utamanya adalah singkong. (Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)