Surah An Nashr
Surah An-Nashr dan Artinya, Surah Tiga Ayat di Al Quran Bermakna Pertolongan Allah
Surah An-Nashr dan artinya. Surat ke-110 Alquran ini ditampilkan dalam bahasa Arab, dilengkapi latin dan terjemahannya untuk memudahkan dipelajari.
Penulis: Mariana | Editor: Anjar Wulandari
*Alasan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diminta beristighfar
Dalam surah An-Nashr ini diperintahkan,
وَاسْتَغْفِرْهُ
"Mintalah ampun kepada Allah."
Dalam doa yang beliau ajarkan disebutkan dalam hadits berikut ini.
وَعَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَدْعُو بِهَذَا الدُّعَاءِ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي، وَخَطَئِي وَعَمْدِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِيْ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ المُقَدِّمُ وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ علَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau berdoa dengan doa ini, “ALLOHUMMAGH-FIRLII KHOTHII-ATII, WA JAHLII, WA ISROFII FII AMRII, WA MAA ANTA A’LAMU BIHI MINNI. ALLOHUMMAGH-FIRLII JIDDI WA HAZLII, WA KHOTHO-I WA ‘AMDII, WA KULLU DZALIKA ‘INDII. ALLOHUMMAGH-FIRLII MAA QODDAMTU WA MAA AKHKHORTU WA MAA ASRORTU WA MAA A’LANTU WA MAA ANTA A’LAMU BIHI MINNI, ANTAL MUQODDIMU WA ANTAL MUAKHKHIRU WA ANTA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIIR.”
Artinya: Wahai Rabbku, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, dan melampaui batas dalam urusanku seluruhnya, dan juga apa yang lebih Engkau ketahui daripada diriku. Ya Allah, ampunilah kesungguhanku (dalam dosa), senda gurauku, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua itu ada pada diriku (yang ada atau yang mungkin ada). Ya Allah, ampunilah apa yang telah aku lakukan dan apa yang akan aku lakukan, apa yang aku rahasiakan dan apa yang aku tampakkan, dan apa saja yang lebih Engkau ketahui daripada diriku. Engkaulah Yang Mendahulukan dan Engkaulah Yang Mengakhirkan, dan Engkau Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6399 dan Muslim, no. 2719]
Di antara alasan kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga beristighfar dikemukakan oleh Imam Al-Qurthubi rahimahullah dengan beberapa alasan:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa memiliki banyak kekurangan dan beliau bandingkan dengan nikmat besar yang Allah subhanahu wa ta’ala anugerahkan kepadanya. Beliau menilai bahwa kekurangan beliau dalam menunaikan hak tersebut adalah dosa.
Beristighfar adalah dalam rangka ibadah kepada Allah.
Sebagai peringatan bagi umatnya, kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja yang maksum (lepas dari kesalahan) beristighfar kepada Allah, maka yang lainnya yang pasti punya banyak dosa lebih pantas untuk berisitghfar.
*Surah An-Nashr tanda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan wafat
Ada sebuah riwayat dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
كَانَ عُمَرُ يُدْخِلُنِي مَعَ أَشْيَاخِ بَدْرٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِمَ تُدْخِلُ هَذَا الْفَتَى مَعَنَا وَلَنَا أَبْنَاءٌ مِثْلُهُ فَقَالَ إِنَّهُ مِمَّنْ قَدْ عَلِمْتُمْ قَالَ فَدَعَاهُمْ ذَاتَ يَوْمٍ وَدَعَانِي مَعَهُمْ قَالَ وَمَا رُئِيتُهُ دَعَانِي يَوْمَئِذٍ إِلَّا لِيُرِيَهُمْ مِنِّي فَقَالَ مَا تَقُولُونَ فِي
{ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا }