Kisah Kerajaan Gaib di Kotabaru

Selain Saranjana, Konon di Kotabaru Ada Kerajaan Gaib Bernama Tanjung Dewa

Masih banyak mitos di Kotabaru selain kota gaib Saranjana, masyarakat percaya Tanjung Dewa adalah kerajaan gaib

Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
bpost/dok
Perairan Kotabaru, tepat di seberangnya perairan Tanjung Dewa 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Kotabaru Kabupaten dengan memiliki luas wilayah 9.442,46 km2.

Salah satu kabupaten berada di ujung tenggara, ini ternyata menyimpan banyak misteri. .

Memamg sulit dinalar dengan akal sehat.

Banyaknya mitos tentang kabupaten ini, tak heran jika Kotabaru kadang disebut dengan kota halimun.

Meski belum ada yang dapat membuktikan secara ilmiah bahwa Kabupaten Kotabaru tempat berkumpulnya makhluk yang tidak kasat mata.

Seperti Saranjana, mitos tentang tempat ini keangkerannya santer terdengar, bukan saja sebagai tempat makhluk gaib atau jin, tapi sebuah kota mewah.

Baca juga: Tak Cuma Punya Wisata Religi Ternama, Pulau Datu Desa Tanjung Dewa Tala Juga Lumbung Ikan Laut

Baca juga: Langgar Rambu Larangan, Mobil Pelanggar di Kotabaru Dipasangi Stiker

Benar atau tidak cerita itu, waulahhualam.

Bahkan menurut cerita masyarakat, selain Saranjana beberapa wilayah di Kotabaru ada kaitannya dengan Saranjana atau tempat berkumpulnya makhluk astral.

Seperti Tanjung Dewa.

Dari cerita seorang tokoh Kotabaru, Tanjung Dewa, masih ada kaitannya dengan Saranjana.

Menurut mitos beredar, Tanjung Dewa salah satu sebuah kerajaan alam gaib.

"Ceritanya Tanjung Dewa juga sebuah kerajaan yang masih ada hubungannya dengan Saranja," kata Syamsi Bakhrun (70), salah seorang tokoh masyarakat Kotabaru.

Terlepas percaya atau tidak tentang Tanjung Dewa sebuah kerajaan yang tidak terlihat kasat mata, ia pun tidak bisa memastikan secara ilmiah.

Baca juga: Pemakaman Jenazah di TPU Palangkaraya Sempat Gaduh Gara-gara Tali Pocong

Namun, ia pernah mengalami kejadian aneh.

"Saat itu sedang melaut (memancing). Antara setengah tidur atau bermimpi melihat bangunan jembatan megah persis di atas laut. Waktu itu ada yang menegur. Dengan kata, ei baapa di situ (hei ngapain di sana)," kata Bachrun.

Bakhrun memiliki keyakinan, Tanjung Dewa sebuah kerajaan alam gaib yang ada hubungannya dengan Saranjana.

"Karena bangunan jembatan aku lihat waktu itu antara tidur dan sadar, panjangnya jembatan dari Gunung Jambangan menurun ke Tanjung Ayun kemudian ke Tanjung Dewa ujung jembatannya," ucapnya.

Kisah ini, sudah lama sekitar tahun 1960.

Tapi cerita kegaiban tentang Tanjung Dewa sampai sekarang diperbincangkan.

"Saat memancing di laut di wilayah itu pun tidak bisa bicara sembarangan seperti sifatnya menantang. Pernah aku alami saat mamancing dengan teman. Waktu itu teman bicara, ini tarik pancing aku. Dengar itu aku pun waktu itu tidak berani memegang pancing di tangan, tidak lama pancing aku ikat di perahu. Tali pancing semua putus semacam ditarik ikan besar," ungkapnya.

BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved