Viral di Medsos
Pamer Makan di Restoran Ramai dan Sebut Tak Takut Covid-19, Sosok Emak Viral di Medsos Kini Diburu
Viral di media sosial video seorang perempuan parobaya alias emak-emak menyebut pemerintah zalim dan mengaku tidak takut covid-19. Kini diburu polisi
Dalam video yang berdurasi 1 menit 15 detik tersebut, tampak terlihat seorang ibu mengenakan hijab hitam menyebutkan dirinya sedang berada di sebuah restoran.

Dalam video tersebut, ia merekam dan memperlihatkan situasi di restoran itu yang ramai pengunjung sambil berkata-kata.
“Padang kota bebas. Makan apa aja kita, enggak ada yang di-lock down, enggak ada pembatasan dan sekat-sekat. Tuh, lihat tuh, rame. Enggak ada, bebas semua, tidak ada jaga jarak,” katanya dalam video itu.
"Padang aman, tidak takut sama corona. Lihatlah, lihat. Saya lagi di Padang, makan di Restoran Bebek Sawah. Rame, enggak ada jaga jarak. Bebas. Kenapa kita di Jakarta pada panik semua?,” ujarnya lagi.
"Udah jangan panik, terus saja lawan, pemerintahan zalim, ayo selamat makan semua,” katanya dalam video itu.
Video yang dibuatnya itu kemudian menyebar ke berbagai grup WhatsApp hingga akhirnya viral.
Baca juga: Soal Video Viral Praktik Pesugihan Sosialita di Pondok Indah, Polisi Belum Bisa Pastikan Kebenaran
Baca juga: Fakta Foto Viral di Medsos Jejeran Jenazah Pasien Covid-19, Ini Kata Direktur RSUD Dr Soetomo
* Viral di Media Sosial Wanita Menggotong Jenazah Ayah Positif Covid
Sikap emak-emak di Padang itu tentunya berbanding terbalik dengan aksi wanita yang satu ini.
Sebelumnya juga telah viral di sejumlah media sosial, video seorang wanita menggotong jenazah ayahnya yang positif Covid-19.
Wanita itu bahkan ikut menggotong jenazah tanpa APD lengkap. Selain dirinya ada dua tenaga medis yang turut menggotong jenazah Covid-19.
Video tersebut marak beredar beredar luas di masyarakat sejak Jumat, 25 Juni 2021 lalu.
Wanita turut menggotong ayahnya itu hanya menggunakan masker saja.
Sedangkan kondisi jenazah hanya ditutup terpal berwarna biru.
Ketiganya hendak membawa jenazah yang terkonfirmasi Covid-19 ke pemakaman yang jauh dari rumah warga.
Sehingga mereka terpaksa menggotongnya dengan tangan tanpa peti jenazah.