BTalk

BTalk, Bincang tentang Buku Sihir Gawai Gawai Karya Rektor UIN Antasari Mujiburrahman

BTalk, Buku Sihir Gawai merupakan kumpulan tulisan Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof DR H Mujiburrahman MA di Kolom Jendela BPost tayang tiap Senin

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO
Bincang tentang Buku Sihir Gawai yang merupakan kumpulan tulisan Prof Dr H Mujiburrahman MA, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, dalam program BTalk dipandu jurnalis Banjarmasin Post, M Royan Naimi, Sabtu (10/7/2021). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tema yang dibahas acara BTalk Banjarmasin Post agak berbeda dibanding sebelumnya.

Kali ini mengupas Buku Sihir Gawai yang merupakan kumpulan tulisan di Kolom jendela di Banjarmasin Post yang terbit dan tayang setiap Senin yang ditulis Prof DR H Mujiburrahman MA, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. 

Menurut Mujib dalam bincang-bincang santai yang dipandu jurnalis Banjarmasin Post, M Royan Naimi, mengambil tema sihir gawai ada dua sisi. Pertama-pertama dari pokok judul Itu menujukkan era masyarakat betul-betul terikat dengan gawai, sehingga dalam tulisannya mengatakan gawai itu seperti berhala. 

"Padahal, berhala itu diciptakan manusia, tapi manusia tunduk padanya," ujarnya, Sabtu (10/7/2021).

Ditambahkan Mujib, di buku itu ada anak judul yang sangat penting dan merangkul semua tulisan dibuku ini yakni renungan filosofi sufitis era digital.

Baca juga: Covid-19 di Banjarmasin Meningkat, Tabung Oksigen Ukuran 1 Kubik dan Regulator Langka

Baca juga: Tentukan Awal Dzulhijjah dan Idul Adha 1442 H, Kanwil Kemenag Kalsel Gelar Rukyatul Hillal

"Saya berpikir, akibat sihir dawai ini, orang jadi berpikir instan, berpikir dangkal, terpapar hoaks atau berita-berita palsu," ulasnya.

Jadi, kata Mujib, orang-orang harus diberi kesempatan pencerahan yang mendalam dan suatu suatu pemikiran yang menyentuh hati sufi. Selain itu, dibuku itu juga berisi tulisan yang aktual dan ferenial. 

Tulisan-tulisan aktual dan hangat yang terjadi di masyarakat, diangkatnya, yaitu peristiwa alam, sosial, politik dan kebudayaan di sekitar.

"Misalnya judul tulisan Rumus Panjang Umur, saya menulis mengutip perbincangan dengan orangtua saat sarapan pagi," ungkapnya 

Kemudian, tulisannya juga berkaitan dengan ferenial, yaitu yang selalu ada di kehidupan manusia. Misalnya tentang nilai-nilai kemanusia, tujuan hidup, hakikat hidup bahagia dan lain-lain.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, mengupas karya tulisnya di BTalk, Banjarmasin Post, Sabtu (10/7/2021).
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, mengupas karya tulisnya di BTalk, Banjarmasin Post, Sabtu (10/7/2021). (BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO)

"Jadi, dalam tulisan-tulisan saya, mengkombinasikan peristiwa-peristiwa aktual dan persoalan ferenial hingga menarik dibaca," imbuhnya.

Di kesempatan itu, Mujjb juga banyak bercerita inspirasi menulis tak lepas dari banyak membaca buku. "Saya tidak pernah berhenti membaca, walau pun sekarang menjabat sebagai Rektor UIN Antasari," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Mujib sering menghadiri diskusi, baik sebagai peserta maupun menjadi narasumber. 

Menurut Rektor UIN Antasari Banjarmasin ini, tulisan tidak hanya ilmiah yang detail, tapi orang membaca umum dan tidak mengajak terlalu banyak retorika. Menulis hanya 600 kata, tapi berbobot.

"Saya juga menulis ada riset dan kerangka teori, tapi sering tidak saya sebutkan. Itu tak penting bagi saya ditulis dalam ruang publik," ungkapnya.

Baca juga: Sempat Menurun, Permintaan Plasma Konvalsen di UDD PMI Banjarmasin Kembali Meningkat

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Ditunda

Buku Sihir Gawai merupakan tulisan yang kelima. Buku pertama diterbitkan dari kumpulan tulisan Kolom Jendela di BPost berjudul Polisi Tidur tahun 2010.

Selanjutnya, menerbitkan buku kedua berjudul Sentilan Kosmopolitan, disusul Humor, Perempuan dan Sufi, serta buku keempat berjudul Jalan Tengah.

"Saya mengucapkan banyak  berterima kasih sama Banjarmasin Post yang memberikan kesempatan menulis di Kolom Jendela dan ini merupakan sebuah anugerah buat saya," tandasnya. 

Awalnya diminta menulis di Banjarmasin Post atas permintaan Pemimpin Redaksi BPost, Yusran Pare, pada 2009.

Namun sebelumnya, mengajak berdiskusi dulu dan minta bantuan dan masukan karena tak ahli menulis. 

Baca juga: Posko PPKM di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Didirikan, Penumpang Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin

"Saya pun mendapat masukan dari Pak Yusran dan beberap wartawan senior BPost, tulisan nanti tidak terlalu panjang, aktual, jangan terlalu menggurui serta deskritif," paparnya.

Kemudian, Mujib pun mencoba beberapa tulisan dan dikoreksi sebelum diterbitkan di Kolom Jendela BPost.

Tulisan-tulisan Mujib di Kolom Jendela di Banjarmasin Post tersebut banyak diapresasi, baik dari Kalsel maupun luar negeri.

"Namun, ada juga respons negatif, misalnya marah-marah, biasanya ada hubungan politik," jelasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Syaiful Anwar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved