Harga Bitcoin Hari Ini

Harga Bitcoin Hari Ini Terjungkal di US$30.633, Simak Hasil Riset Soal Tren Penurunan Uang Kripto

Harga Bitcoin dan ethereum sebagai uang kripto populer misalnya, cenderung turun. Bitcoin terjungkal di angka US$30.633, sedangkan Ethereum US$1.817.

Penulis: Mariana | Editor: Anjar Wulandari
net
Ilustrasi Bitcoin.Harga Bitcoin Hari Ini Terjungkal di US$30.633, Simak Hasil Riset Soal Tren Penurunan Uang Kripto 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Harga crypto currency alias mata uang kripto  terus mengalami tekanan, bahkan beberapa hari terakhir terjadi tren penurunan.

Harga Bitcoin dan ethereum sebagai uang kripto populer misalnya, cenderung turun. Hari ini misalnya, Bitcoin terjungkal di angka US$30.633, sedangkan Ethereum US$1.817.

Penurunan harga bitcoin 3,14 % dalam 24 jam atau 8,32% secara mingguan. Sedangkan Ethereum, kripto populer kedua setelah Bitcoin mengalami penurunan 6,34% secara harian dan 13,31% secara mingguan.

Data itu pantauan Banjarmasinpost.co.id di coinmarket.cap Senin (19/7/2021) malam. Namun harga kripto masih terus berfluktuasi.

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Terpuruk, Analis Sebut Grafik Jelek dan Turun ke Level 31.000 US$ Akibat

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Masih Bertengger di US$32.185, Imbas Tambang Kripto China Bertumbangan

Tekanan terhadap uang kripto memang terus menguat, salah satunya dari China. Pada akhir Mei lalu, otoritas finansial China mulai melarang bank dan perusahaan menyediakan layanan yang berkaitan dengan transaksi mata uang kripto (cryptocurrency), seperti Bitcoin, Ethereum, dkk.

Belakangan, alasan lingkungan juga membuat pemerintah China makin gencar memberangus aktivitas terkait mata uang kripto, termasuk dengan melarang kegiatan penambangannya alias mining.

Pelarangan ini akhirnya membuat sejumlah tambang kripto di China ditutup, termasuk yang berada di provinsi Sinchuan dan Xinjiang.

Padahal, dua daerah itu termasuk penyumbang daya komputasi (hash rate) terbesar untuk jaringan Bitcoin. Akibatnya, hash rate Bitcoin secara global ikut terdampak secara signifikan.

Ilustrasi bitcoin, aset kripto, cryptocurrency.
Ilustrasi bitcoin, aset kripto, cryptocurrency. (PEXELS/WORLDSPECTRUM)

Alhasil, keping Bitcoin baru pun akan semakin sulit didapat karena proses atau kecepatan penambangannya akan semakin lambat.

Dilansir dari kompas.com, meski China bertindak keras terhadap mata uang kripto, ternyata bukan China yang bikin Bitcoin dkk sulit didapat.

Sebab, sebelum ada pelarangan itu mata uang kripto di Negeri Tirai Bambu itu sudah lebih dahulu merosot tajam. Setidaknya begitulah hasil yang terungkap dari penelitian dari Cambridge Center for Alternative Finance yang dipublikasi baru-baru ini.

Penelitian itu menyebutkan, sebulan sebelum adanya pelarangan Bitcoin dkk, tepatnya pada April 2021, China hanya menyumbangkan kinerja hash rate sebesar 46 persen saja pada aktivitas penambangan cryptocurrency global.

Angka hash rate itu merosot tajam bila dibanding 2019 lalu. Pada September 2019, China dilaporkan berhasil meyumbang kinerja hash rate hingga 75,5 persen dalam aktivitas mining mata uang kripto global.

Penelitian Cambridge Center for Alternative Finance juga melaporkan, di saat kinerja hash rate China terjun bebas pada 2021, negara seperti Amerika Serikat dan Kazakhstan justru terlihat mengalami peningkatan secara drastis.

Misalnya, Kazakhstan meningkat enam kali lipat, dari 1,4 persen pada September 2019, menjadi 8,2 persen pada April 2021.

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Menghijau, Sempat Anjlok di Posisi 31.000 Dolar

Baca juga: UPDATE Harga Bitcoin Hari Ini, Terus Berfluktuasi di Angka US $ 34.087 Per Keping

Kinerja hash rate Amerika Serikat naik dari 4,1 persen menjadi 16,8 persen, pada periode yang sama.

Sementara Rusia dan Iran juga tampil menjadi negara terbesar keempat dan kelima sebagai penambangan Bitcoin, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Minggu (18/7/2021).

Akibat pelarangan yang diberlakukan pemerintah China dan kinerja hash rate global yang menurun, Bitcoin menjadi salah satu mata uang kripto yang paling terdampak. Harganya pun terjun bebas.

Menurut situs Coindesk, Bitcoin diperdagangkan dengan harga kisaran 31.000 dollar AS atau sekitar Rp 451 juta, pada Jumat siang.

Angka tersebut tak sampai setengah dari rekor nilai tertinggi Bitcoin sebesar lebih dari 64.000 dollar AS (sekitar Rp 921 juta) per keping yang tercatat pada April lalu.

Pada akhir Mei lalu, harga Bitcoin bahkan anjlok drastis, di mana turun 30 persen dalam sehari hingga nyaris menyentuh angka 30.000 dollar AS (sekitar Rp 431 juta). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved