Wabah Corona di Kalsel
Tiga Tenda Darurat Didirikan di Halaman RSUD Brigjen H Hasan Basry Kota Kandangan
Tiga tenda besar milik BNPB, Polri dan TNI didirikan di halaman RSUD Brigjen H Hasan Basry di Kota Kandangan untuk menampung pasien Covid-19.
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN – Pasien Covid-19 di RSUD Brigjen H Hasan Basry di Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), membeludak.
Bahkan saban hari ada saja pasien dengan gejala Covid-19 datang. Karena itu, manajemen rumah sakit mendirikan tiga tenda darurat, milik BNPB, Polri, dan TNI. Satu tenda ini berkapasitas 15 tempat tidur.
Direktur RSUD Brigjen H Hasan Basry, Hj Rasyidah, mengatakan, pihaknya mendirikan Tenda Darurat sebagai langkah untuk mengantisipasi banyaknya pasien dengan gejala Covid-19 yang datang.
Apalagi dari 85 tempat tidur yang disediakan untuk ruang isolasi , sebanyak 72 di antaranya sudah terisi per Rabu (28/7/2021).
Menambah pula 30 tempat tidur lagi di ruang isolasi, ditempatkan di lantai satu. Sedangkan ruang isolasi yang sudah difungsikan, ada di lantai dua dan tiga, dengan kapasitas 85 tempat tidur.
Baca juga: Update Covid-19 Banjarbaru: Kasus Kembali Tinggi Hari Ini, 72 Positif, 2 Meninggal
Baca juga: Update Covid-19 Banjarbaru: Kasus Kembali Tinggi Hari Ini, 72 Positif, 2 Meninggal
Meski tak menghendaki ada penambahan pasien, menurut Hj Rasyidah, pihaknya tetap harus melakukan langkah antisipasi.
Mengingat, RSUD Brigjen H Hasan Basry di Kota Kandangan Kabupaten HSS merupakan rumah sakit rujukan di Banua Enam yang meliputi enam kabupaten.
Tak hanya Kabupaten HSS, tetapi juga Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tapin, Balanga, dan Tabalong. Tak hanya rujukan non Covid-19, tetapi juga rujukan untuk pasien Covid-19.
“Setiap jam ada saja datang pasien dengan gejala Covid-19. Per hari ini saja sudah ada enam pasien meninggal dunia akibat Covid-19. Pasien ini berasal dari dalam dan luar Kabupaten HSS. Sebanyak 80 persen di antaranya dari Kabupaten HSS,” rinci Hj Rasyidah.
Meski Tenda Darurat belum difungsikan, rencananya dipergunakan sebagai skrining awal bagi penderita Covid-19 sebelum masuk ruang perawatan.

Selain itu juga, bisa dipergunakan sebagai tempat menunggu bagi keluarga pasien di IGD untuk menghindari kerumunan.
Dengan banyaknya pasien Covid-19, keperluan Oksigen juga meningkat. Malahan sempat habis pada pukul 08.00 Wita.
Suplai Oksigen akhirnya didapat dari puskesmas wilayah Kabupaten HSS dan juga peminjaman 40 tabung oksigen dari Rumah Sakit Daha Sejahtera.
Selama pasien Covid-19 meningkat, masih kata Hj Rasyidah, keperluan minimal oksigen mencapai 400 tabung dengan ukuran enam meter kubik.