Berita Tanahlaut
Tikus dan Monyet Resahkan Petani Riamadungan Tanahlaut, Semua Tanaman Disasar
Petani di Desa Riamadungan, Kecamatan Kintap Tala dirisaukan banyaknya hama tikus dan monyet yang merusak tanaman
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak dulu hingga sekarang hama masih menjadi momok bagi kalangan petani di Desa Riamadungan, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bahkan belakangan ini hama tikus dirasakan warga setempat kian mengganas.
Begitu pula dengan monyet, juga kerap merusak tanaman.
"Januari 2021 kemarin tanaman padi di kampung kami hampir rusak semua disersng hama tikus," sebut Sekretaris Desa Riamadungan, Sumarjito, Minggu (1/8/2021).
Baca juga: Konten Musik Virtual Turut Ditunda, Dinas Pariwisata Tanahlaut Cermati Perkembangan PPKM
Baca juga: Paintball Pelaihari Ditutup Sementara, Begini Penampakan Terkini Arenanya
Dikatakannya, populasi tikus teramat banyak sehingga petani di kampungnya kewalahan mengatasi.
Apalagi keuangan warga juga menurun sejak berkepanjangannya pandemi covid-19 sehingga tak mampu membeli racun tikus secara memadai.
Pertanaman padi di Riamadungan hingga sekarang masih berpola ladang berpindah.
Karenanya, luasan tanam juga kian menyusut menyusul larangan pemerintah membakar lahan dalam pengolahan tanah.
Selain bercocok tanam padi, penduduk di pelosok wilayah Kecamatan Kintap tersebut juga bertanam tanaman buah-buahan seperti cempedak.
Termasuk tanaman sayuran.
Baca juga: Pencurian di Kalsel, Gusdianor Manfaatkan Kelengahan Pemilik Warung di Tanbu Curi HP yang Dicharge
Baca juga: Pencurian Kalsel, Lelaki Bugil Pembobol Cafe di Banjarmasin Tengah Dibekuk Petugas Gabungan
"Itu juga sering jadi sasaran monyet. Kalau tak dijaga, bakalan rusak semua karena monyet paling suka memakan umbut (batang tengah/muda)," sebut Iriansyah, tokoh warga Riamadungan.
Menurutnya mengganasnya serangan hama tikus dan monyet belakangan ini bukan salah binatang tersebut.
"Tikus dan monyet turun ke kebun pasti karena hutan tempat tinggalnya makin sempit oleh aktivitas manusia," tandasnya.
Dirinya termasuk orang yang tak tega jika harus membunuh monyet ketika binatang itu menyerang tanamannya.
"Kalau mau gampang, mudah saja, tinggal diracun. Tapi saya tak tega. Paling cuma saya usir pakai ketapel," ucapnya.
(Banjarmasinpost.co.id/roy)