Wabah Corona

Varian Delta Akibatkan Kasus Corona di Dunia Melonjak Tajam, Data Harian Indonesia Termasuk Tinggi

Lonjakan kasus Corona di dunia terjadi seiring penyebaran varian Delta.Varian baru ini membuat kenaikan kasuscorona di dunia sudah mencapai 200 juta.

Editor: M.Risman Noor
banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Erwan Mega Karya Latif menyaksikan penyuntikan vaksin Covid 19 kepada ASN di lingkup Pemkab Balangan 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Lonjakan kasus Corona di dunia terjadi seiring penyebaran varian Delta.

Varian baru Covid-19 ini membuat kenaikan kasus corona di dunia sudah mencapai lebih 200 juta.

Penyebaran kasus varian Delta makin cepat hingga kini sudah mendunia.

Di Indonesia pun penyebaran varian Delta sudah menyebar ke berbagai provinsi di tanah air.

Baca juga: Pendaftaran Vaksin Covid 19 Online Via Handphone, Klik Situs Pedulilindungi.id Daftar Vaksin Corona

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Kadinkes Sebut Tak Ada Warga Isoman yang Meninggal di Rumah

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, pada Rabu (4/8/2021), kasus virus corona di seluruh dunia melampaui angka 200 juta.

Kondisi ini dipicu akibat varian Delta yang lebih menular. Virus varian ini mengancam daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah dan mengganggu sistem perawatan kesehatan.

Petugas pelabuhan menurunkan 100 metrik ton bantuan oksigen cair dari India yang dibawa oleh Kapal Angkatan Laut India Airavat di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, pada 24 Juli 2021, serta 300 oksigen konsentrator untuk membantu Indonesia melawan virus corona COVID-19.
Petugas pelabuhan menurunkan 100 metrik ton bantuan oksigen cair dari India yang dibawa oleh Kapal Angkatan Laut India Airavat di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, pada 24 Juli 2021, serta 300 oksigen konsentrator untuk membantu Indonesia melawan virus corona COVID-19. (Hagana / AFP)

Dilansir kontan.co.id, Lonjakan kasus global menyoroti kesenjangan yang melebar dalam tingkat inokulasi antara negara-negara kaya dan miskin.

Kasus meningkat di sekitar sepertiga dari negara-negara di dunia, banyak di antaranya bahkan belum memberikan setengah populasi mereka dosis pertama.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu menyerukan moratorium booster vaksin Covid-19 hingga setidaknya 10% dari populasi di setiap negara divaksinasi.

“Kami membutuhkan pembalikan yang mendesak, dari sebagian besar vaksin masuk ke negara-negara berpenghasilan tinggi, ke sebagian besar ke negara-negara berpenghasilan rendah,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti yang dikutip Reuters.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di China Kembali Melonjak, Penerbangan Mulai Dikurangi

Varian Delta membalikkan semua asumsi tentang virus dan ekonomi yang bergolak, di mana para ahli penyakit berjuang untuk menemukan apakah versi terbaru dari virus corona membuat orang, terutama individu yang tidak divaksinasi, lebih sakit daripada sebelumnya.

Setidaknya 2,6% dari populasi dunia telah terinfeksi sejak pandemi dimulai, dengan angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena pengujian terbatas di banyak tempat.

Menurut analisis Reuters, jika jumlah orang yang terinfeksi adalah sebuah negara, itu akan menjadi negara dengan populasi terpadat kedelapan di dunia, di belakang Nigeria.

Butuh lebih dari setahun untuk kasus Covid-19 mencapai angka 100 juta. Sementara angka 100 juta berikutnya dilaporkan hanya dalam waktu enam bulan.

Hingga saat ini, pandemi telah menewaskan hampir 4,4 juta orang.

Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin virus corona Covid-19 Sinovac di gedung konvensi di Banda Aceh pada 14 Juli 2021.
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin virus corona Covid-19 Sinovac di gedung konvensi di Banda Aceh pada 14 Juli 2021. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Negara-negara yang melaporkan kasus terbanyak dalam rata-rata tujuh harian, yakni Amerika Serikat, Brasil, Indonesia, India, dan Iran, mewakili sekitar 38% dari semua kasus global yang dilaporkan setiap hari.

Peningkatan kasus di Asia

Negara-negara di Asia Tenggara juga melaporkan peningkatan kasus. Berdasarkan analisis Reuters, tercatat hanya 8% dari populasi dunia, wilayah ini melaporkan hampir 15% dari semua kasus global setiap hari.

Indonesia, yang menghadapi lonjakan eksponensial dalam kasus Covid-19 pada bulan Juli, melaporkan rata-rata kematian terbanyak dan melampaui angka 100.000 total kematian pada hari Rabu.

Negara ini menyumbang satu dari setiap lima kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap hari.

Baca juga: Antrean Vaksin Covid-19 Dosis Kedua di Banjarmasin Mencapai 60 Ribu Warga

Pemerintah Indonesia menargetkan untuk secara bertahap membuka kembali ekonominya pada bulan September.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, gelombang infeksi Covid-19 telah melewati puncaknya, dengan kasus yang dikonfirmasi menurun setiap hari.

Setelah menderita wabah terburuk pada April-Mei, India sekali lagi melihat tren peningkatan kasus.

Jumat lalu, negara itu melaporkan 44.230 kasus Covid-19 baru, terbesar dalam tiga minggu. Hal ini memicu kekhawatiran terjadinya gelombang ketiga infeksi yang memaksa sejumlah negara bagian untuk memberlakukan kebijakan penguncian.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Mendawai Palangkaraya yang digelar oleh Polda Kalteng, Selasa (3/8/2021).
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Mendawai Palangkaraya yang digelar oleh Polda Kalteng, Selasa (3/8/2021). (banjarmasinpost.co.id / faturahman)

Kota Wuhan di China, tempat virus pertama kali muncul pada akhir 2019, akan menguji 12 juta penduduknya untuk virus corona setelah mengonfirmasi kasus domestik pertamanya dari varian Delta.

Kota itu tidak melaporkan kasus lokal sejak pertengahan Mei tahun lalu.

Wabah corona di Indonesia belum berakhir. Jangan bandel, tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona.

Melansir data Satgas Covid-19, hingga Rabu (4/8) ada tambahan 35.867 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 3.532.567 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 34.251 orang sehingga menjadi sebanyak 2.907.920 orang.

Baca juga: Pemerintah Kota Banjarmasin Siapkan Lokasi untuk Isolasi Terpusat Pasien Covid-19

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 1.747 orang menjadi sebanyak 100.636 orang.

Saat ini ada total 524.011 kasus aktif di Indonesia. Jumlah ini turun 131 dari sehari sebelumnya.

Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif Corona, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan.

Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.

Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35%.

Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved