Liga Spanyol

Sebab Sebenarnya Messi Mau Tak Mau Pergi dari Barcelona, Tak Digaji Pun La Pulga Harus Keluar

Barcelona dan Lionel Messi akhirnya berpisah. Sejumlah aturan membuat La Pulga mau tak mau keluar musim ini.

Editor: Rahmadhani
Pau BARRENA / AFP
Momen Lionel Messi menangis saat konferensi pers di Stadion Camp Nou di Barcelona pada 8 Agustus 2021. Pemenang Ballon d'Or enam kali ini berpisah setelah 17 tahun pengabdian sebagai pemain profesional di Barcelona. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Barcelona dan Lionel Messi akhirnya berpisah. Sejumlah aturan membuat La Pulga mau tak mau keluar musim ini.

Lionel Messi sudah secara resmi keluar dari Barcelona. Ia mengucapkan kata-kata perpisahan diiringi isak tangis, Minggu (8/8/2021).

Pada sesi konferensi pers khusus dari Camp Nou tersebut, Lionel Messi mengutarakan pihaknya dan Barcelona sudah "mencoba segala cara untuk melanjutkan kerja sama" termasuk dengan menerima pemangkasan gaji hingga 50 persen.

Messi bahkan pulang dari liburannya di Ibiza pada hari Kamis dengan keyakinan penuh kalau ia akan menandatangani kontrak baru dan bisa turun pada laga trofi Joan Gamper pada Ahad ini.

Akan tetapi, kondisi berubah 180 derajat dengan cepat.

Baca juga: Hasil Barcelona vs Juventus Skor 3-0 : Tanpa Messi, Depay & Braithwaite Gacor, Ronaldo Melempem

Baca juga: Messi Bisa Jalani Tes Kesehatan di PSG Malam Ini, Besok Diresmikan di Menara Eiffel?

Presiden Barcelona Joan Laporta sudah memberikan penjelasan terlebih dulu dua hari sebelum Lionel Messi menghadap ke media.

Ia mengutarakan mustahil bagi kubu Camp Nou untuk mempertahankan sang megabintang terkait dengan kondisi keuangan klub.

Pertanyaan yang adalah mungkinkah bagi Messi untuk tetap bermain di Barcelona tanpa digaji atau hanya dibayar dengan nominal simbolis?

Bisakah misalnya bagi Messi, bila ia memang benar-benar ingin, untuk tetap merumput bagi Barca tanpa menerima remunerasi dari klub yang telah ia bela sejak berusia 13 tahun tersebut?

Hal ini dijawab oleh kolumnis Guardian, Sid Lowe.

Pada dasarnya, klub tak bisa lagi mendaftarkan Messi ke registrasi pemain untuk musim 2021-2022 karena Barcelona sudah di jurang maut finansial.

"Kenapa ia harus bermain secara gratis? Terutama ketika pemain-pemain lain tidak," tulis Lowe.

Ia menekankan bagaimana kub telah menghabiskan lebih dari 1 miliar euro untuk membeli pemain sejak 2014.

Pemain-pemain dengan harga fantastis yang dibeli Barca antara lain Philippe Coutinho dengan mahar 160 juta euro, Ousmane Dembele 150 juta euro, dan Antoine Griezmann dengan 120 juta euro.

Pengeluaran gaji pemain-pemain ini dan pembayaran transfer mereka membuat klub kehilangan 487 juta euro hanya dalam setahun terakhir.

Sementara, total hutang mereka berada di angka 1,173 miliar euro.

Ekspresi lesu Lionel Messi dalam laga Barcelona vs Osasuna pada pekan ke-37 Liga Spanyol 2019-2020.
Ekspresi lesu Lionel Messi dalam laga Barcelona vs Osasuna pada pekan ke-37 Liga Spanyol 2019-2020. (DAVID RAMOS / GETTY IMAGES EUROPE / GETTY IMAGES VIA AFP)

Pengeluaran gaji klub meningkat hampir 50 persen selama 2017-2020. Bersama Messi, Barcelona menghabiskan 110 persen dari pemasukan mereka untuk membayar gaji pemain.

"Kami tak punya ruang gerak terkait gaji. Peraturan dan regulasi LaLiga mengatur financial fair play dan kami tak punya margin," ujar Joan Laporta dalam konferensi persnya.

"Angka-angka yang ditunjukkan oleh audit jauh lebih buruk dari apa yang kami lihat pada awal."

"Artinya, kami punya pengeluaran gaji pemain yang jauh lebih tinggi. Walau tanpa Messi sekali pun, kontrak olahraga kami mewakili 95 persen pemasukan."

Sementara itu, penulis BBC Raj Chohan mencuitkan Barcelona tak akan bisa mendaftarkan Lionel Messi lagi walau sang kapten tak menerima sepeser pun.

Messi sendiri telah menjadi free agent sejak kontraknya berakhir pada 30 Juni.

Hal ini karena LaLiga menetapkan batas pengeluaran gaji berbanding pemasukan di angka 70 persen.

Walau Messi rela (dan diperbolehkan) bermain tanpa dibayar pun, beban gaji dari para pemain lain masih terlalu besar bagi Barca untuk memenuhi regulasi dari LaLiga.

Renegosiasi ikatan kerja dengan mereka pun tak berhasil untuk menurunkan beban gaji secara signifikan.

Sementara, Laporta telah menekankan Barca tak bisa sembarangan memutus kontrak pemain secara sepihak karena bakal ada efek lanjutannya.

Pun, Barca juga menolak bantuan dana 272 juta euro dari CVC Capital Partners, investor baru Liga Spanyol, karena Laporta tak ingin "menjual sebagian hak audiovisual klub untuk hampir setengah abad ke depan."

Lowe mengutarakan hal ini berarti pemain-pemain Barca yang baru seperti Sergio Aguero pun juga tak bisa didaftarkan sebelum klub mengurangi lagi beban gaji.

Satu lagi ganjalan yang tidak memungkinkan Messi untuk bermain bagi Barcelona secara gratis datang dari aspek ketenagakerjaan.

Hukum Pemerintah Spanyol melarang seorang pekerja untuk menerima kurang dari 50 persen gaji kontrak kerja sebelumnya.

Regulasi tersebut diterapkan Pemerintah Spanyol untuk mencegah manipulasi finansial.

Hal ini yang menyebabkan Messi menekankan berkali-kali dirinya telah menempuh segala cara untuk bertahan termasuk dengan memangkas remunerasinya.

Padahal, angka pemangkasan gaji yang ramai diangkat di media "hanya" 50 persen.

Secara legal, Messi tak dapat melakukan lebih dari itu.

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Alasan Lionel Messi Tak Bisa Bermain Secara Gratis bagi Barcelona

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved