Kriminalitas Tanbu
Pembunuhan di Kalsel : Sebut Otopsi Sang Adik Bukan Gantung Diri, Risna Berharap Pelaku Tertangkap
Risna penasaran peristiwa tewasnya adik bungsunya. Ia menyebut, sang adik bukanlah gantung diri tetapi dibunuh. Itu diketahui dari hasil otopsi
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA -Tewasnya Ahmad Supiannor (28) masih menyisakan duka cita mendalam dan rasa penasaran sanak dan kerabatmya siapa pelaku yang tega menghabisinya.
Risna penasaran dengan pelaku yang menewaskan adik bungsunya karena hingga kini belum terungkap.
Kecurigaan peristiwa tewasnya sang adik bukan gantung diri, tapi digantung pelaku.
Kesimpulan itu didapat, setelah mendengar keterangan hasil otopsi adiknya.
"Ternyata, gigi adik saya depan copot, ada bekas luka benda tajam di rusuk sebelah kirinya dan gumpalan darah di kepala bagian belakang.
Baca juga: Gantung Diri di Kalsel : Sempat Dicari, Pria Batola Ini Ditemukan Tergantung di Pohon Akasia
Baca juga: Desa Mangkupum Tabalong Geger Temuan Mayat Diduga Gantung Diri di Jembatan Gantung
Selama ini, Risna mengenali adiknya itu adalah tulang punggung keluarga. Tiga kakaknya semua perempuan, korban sendiri yang laki-laki dan anak bungus.
"Setiap bulan ia transfer uang," kenang warga Gang Embes, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar reporter Banjarmasinpost.co.id, Rabu (18/8/2021).
Risna menziarahi pusara adiknya di alkah Sungai Kacang, Jalan Sekumpul, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
"Saya sangat berharap penyelidikan polisi para tersangkanya," katanya.
Sebelum adiknya ditemukan di belakang mess PT PPA di Kecamatan Kusanhulu, Kabupaten Tanahbumbu, 25 Juni 2021 lalu, Risna mengaku ditemui almarhum dalam mimpinya.
Saat itu korban masih dalam pencarian karena tidak bekerja dan hilang kontak dengan keluarga sekitar 10 hari.
"Biasanya ada video call tanya kondisi orangtuanya dan kakaknya. Makanya, kami sempat mencari ke mess. Begitu kami pulang, besoknya ditemukan dalam posisi tergantung," katanya.
Kemudian, setelah dimakamkan, Risna bermimpi lagi ditemui korban yang memberikan ciri-ciri pembunuh adiknya.
"Saya tidak membuka karena menunggu penyelidikan polisi. Ya mimpi ini terbukti jika pelaku menyerahkan diri atau ditangkap polisi," katanya pemilik nama lengkap
Risna adalah kakak korban yang mengenali tengkorak korban yang tergantung dari jemari kaki.
"Jemari kaki adik saya kenali karena patah, akibat kecelakaan sepeda motor," katanya.
Sebelumnya diberitakan, warga geger dengan ditemukannya seseorang yang gantung diri di wilayah perumahan atau Mes PT PPA, Desa Hatiif, Kecamatan Teluk Kepayang, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan.
Peristiwa tersebut diketahui saat Jumat (25/6/2021) sekitar pukul 17.30 Wita, ketika seorang karyawan ke belakang perumahan dengan keadaan sudah dalam kondisi tengkoraknya sudah kelihatan.
Pasalnya, identitas dari dari orang yang bunuh diri masih belum diketahui petugas dan karyawan sekitar mes perusahaan karena sudah tidak bisa dikenali lagi.
Kepala Polsek Kusan Hulu, AKP Gatot Permadi, Sabtu (26/6/2021), mengatakan, jenazah sudah dibawa ke RSUD dr H Andi Abdurrahman Noor.
Adapun penemuan mayat tersebut di temukan oleh tim karyawan perusahan PT PPA di belakang Mes PT PPA berjarak kurang lebih sekitar 300 meter ke tempat di temukan mayat tersebut.
Pada saat di temukannya, mayat tersebut dalam keadaan tergantung di sebuah pohon. Talinya, jenis yang sering digunakan untuk mengikat barang atau kardus.
Baca juga: Pembunuhan di Kalsel, Sakit Hati Adik Dicabuli, Ilyas Dua Kali Tikam Dada Korban Hingga Tewas
"Kondisi mayat tersebut pada saat ditemukan tanpa mengenakan pakaian, serta sudah menjadi tengkorak, sebagian tubuh sudah membusuk," kata AKP Gatot krpada Banjarmasinpost.co.id.
Dia juga menjelaskan, diduga kondisi mayat tersebut di perkirakan sekitar satu Minggu sebelum ditemukan.
"Mayat tidak bisa dikenali karena kondisinya yang sudah mulai membusuk," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/ mukhtar wahid)