Mantan Menteri Jadi Pengantar Pizza

Nasib Mantan Menteri Afghanistan, Pergi ke Jerman & Pilih Jadi Pengantar Pizza Menggunakan Sepeda

Seorang mantan menteri di Afghanistan dilaporkan banting setir menjadi pengantar pizza ketika tinggal di Jerman.

Editor: M.Risman Noor
(EHA NEWS via India.com)
Sayed Ahmad Shah Saadat ketika menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan IT Afghanistan (kiri). Foto kanan ketika dia bekerja sebagai pengantar pizza di Jerman 

Mujahid menerangkan AS mampu menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan dan harus mematuhi tenggat waktu 31 Agustus.

Presiden Joe Biden juga telah menyatakan untuk menyelesaikan evakuasi pada 31 Agustus, terlepas dari tekanan domestik dan internasional untuk memperpanjang tenggat waktu penarikan pasukan AS dari Afghanistan untuk evakuasi.

Baca juga: Taliban Berkuasa, Penyanyi Pop Wanita Afghanistan Ini Pilih Kabur Naik Pesawat Militer AS

Gedung Putih pada Selasa (24/8/2021) mengatakan, pemerintahan Biden mengakhiri operasi evakuasi untuk mengeluarkan seluruh warga AS, warga Afghanistan yang merasa terancam, dan warga negara ketiga, lebih awal dari tenggat waktu yang ada guna memungkinkan penarikan pasukan dan piranti militer lainnya.

“Kami saat ini berada dalam laju untuk menyelesaikan operasi selambat-lambatnya pada 31 Agustus,” ujar Biden pada Selasa siang waktu setempat (24/8/2021).

“Semakin cepat kita menyelesaikannya, semakin baik. Setiap hari operasi ini membawa risiko tambahan bagi pasukan kita,” terangnya, seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Rabu (25/8/2021).

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan tentang Covid-19, di Ruang Makan Negara Gedung Putih, Selasa (16/1/2021), di Washington DC.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan tentang Covid-19, di Ruang Makan Negara Gedung Putih, Selasa (16/1/2021), di Washington DC. (AP PHOTO/EVAN VUCCI)

Biden mengatakan AS telah membantu mengevakuasi 70.700 orang sejak 14 Agustus. Namun, ia mengakui untuk menyelesaikan operasi evakuasi itu tepat waktu, tergantung pada kerja sama Taliban dalam memungkinkan akses pengungsi ke bandara Kabul.

Ia juga mengatakan bahwa telah meminta Pentagon dan Departemen Luar Negeri untuk mempersiapkan rencana darurat untuk menyesuaikan jadwal itu, jika diperlukan.

 Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa “akan perlu waktu untuk meredakan situasi”.

Psaki menolak memberikan “rincian operasional”, tetapi mengatakan pasukan AS di Kabul menghadapi peningkatan ancaman dari ISIS-K.

Baca juga: Taliban Kuasai Kabul Afganistan, Ribuan Tahanan ISIS dan Al Qaeda Bebas

Ia merujuk pada jaringan Khorasan, cabang kelompok militan ISIS yang aktif di Asia Selatan dan Asia Tengah.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved