Lapas Tangerang Terbakar

Lapas Tangerang Terbakar, Inilah Tips PLN Cegah Kebakaran akibat Korsleting Listrik

Kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten pada Rabu (8/9/2021) pagi, yang diduga akibat korsleting menjadi kewaspaaan ba

Editor: Edi Nugroho
Kompas.com
Ilustrasi kabel listrik. 

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID. JAKARTA- Kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten pada Rabu (8/9/2021) pagi, yang diduga akibat korsleting menjadi kewaspaaan bagi seluruh warga Indonesia.

Bahkan, PT PLN (Persero) mengimbau pelanggan untuk ikut menjaga keamanan kelistrikan dan instalasi di bangunan milik pelanggan guna mencegah risiko hubungan pendek listrik atau korsleting.

Selama ini korsleting sering disebut sebagai pemicu kebakaran sebuah bangunan.

Terbaru, terjadi kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten pada Rabu (8/9/2021) pagi, yang diduga akibat korsleting.

Baca juga: Lapas Tangerang Terbakar, Sel Rutan di Jawa Timur Disweeping

Himbaun dari PT PLN ini sangat berdasar. Hal itu mengingat sejak dibangun pada 1972, Lapas tersebut tidak ada perbaikan instalasi listrik, hanya dilakukan penambahan daya.

Suasana Blok C2 pasca kebakaran di Lapas Dewasa Klas 1 Tangerang, Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021). Sebanyak 41 warga binaan tewas akibat kebakaran yang membakar Blok C 2 Lapas Dewasa Tangerang Klas 1 A pada pukul 01.45 WIB Rabu dini hari.
Suasana Blok C2 pasca kebakaran di Lapas Dewasa Klas 1 Tangerang, Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021). Sebanyak 41 warga binaan tewas akibat kebakaran yang membakar Blok C 2 Lapas Dewasa Tangerang Klas 1 A pada pukul 01.45 WIB Rabu dini hari. (ANTARA FOTO/HANDOUT/STR)

“Dalam hal instalasi ini kewenangan PLN hanya sampai pada kWh meter. Sehingga peran serta pelanggan untuk ikut menjaga instalasi pelanggan yang menjadi tanggung jawabnya sangat vital,” katanya.

Manager PLN UP3 Cikokol Adi Fitri Atmojo dalam keterangan tertulis, Rabu (8/9/2021),
instalasi di rumah pelanggan harus sering dicek dan dipastikan apakah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) melalui Lembaga Inspeksi Terdaftar (LIT), penggunaannya juga harus dipastikan aman misalnya tidak menumpuk stekker.

Ia menjelaskan, alat kWh meter pada bangunan milik pelanggan merupakan alat pengukur dan pembatas (APP) kelistrikan yang dipasok PLN.

Sebagai pengukur, alat tersebut mencatat pemakaian listrik oleh pelanggan. Sementara sebagai pembatas, kWh meter ini menjadi titk batas kewenangan antara PLN dan pelanggan.

"Dari kWh meter ke instalasi pelanggan adalah tanggung jawab pelanggan,” imbuh Adi.

Baca juga: Menkumham: Napi Narkoba, Pembunuhan, dan Terorisme Tewas Terbakar di Lapas Tangerang

Kendati demikian, Adi memastikan, PLN tetap menyediakan layanan pengaduan apabila terjadi keluhan dan gangguan di sisi instalasi pelanggan. Layanan pengaduan itu dapat diakses melalui fitur ListriQu di dalam aplikasi PLN Mobile.

Petugas DOKPOL Mabes Polri memasukan kantong jenazah korban kebakaran saat akan dibawa ke RS Kramat Jati di RSUD Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021). Sebanyak 41 warga binaan tewas akibat kebakaran yang membakar Blok C 2 Lapas Dewasa Tangerang Klas 1 A pada pukul 01.45 WIB Rabu dini hari.
Petugas DOKPOL Mabes Polri memasukan kantong jenazah korban kebakaran saat akan dibawa ke RS Kramat Jati di RSUD Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021). Sebanyak 41 warga binaan tewas akibat kebakaran yang membakar Blok C 2 Lapas Dewasa Tangerang Klas 1 A pada pukul 01.45 WIB Rabu dini hari. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL)

“Aplikasi PLN Mobile sekarang sudah sangat lengkap dan mengakomodir kebutuhan pelanggan, silahkan download agar pelanggan dapat melaporkan ke petugas," pungkasnya.

Kebakaran sendiri bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Untuk itu kamu perlu waspada dan tahu bagaimana mencegah bencana ini terjadi.

Untuk perlindungan kamu bisa membeli beberapa alat yang akan membantumu seperti, alarm asap, alat pemadam kebakaran, memiliki rencana pelarian, dan bahkan brankas tahan api untuk melindungi barang-barang dan surat berharga.

Selain itu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kebakaran di rumah seperti dilansir dari Stay Safe belum lama ini.

1. Cabut alat elektronik yang tidak digunakan

Listrik berlebih yang mengalir melalui alat elektronik di rumah bisa menjadi potensi terjadinya kebakaran.

Barang-barang seperti komputer, TV, sistem permainan, dan banyak lagi lainnya menggunakan listrik meski sedang tidak menyala. Itu artinya, alat-alat ini masih bisa mengalami konsleting atau bisa menjadi terlalu panas dan menyebabkan kebakaran.

Terungkap Lapas Kelas I Tangerang Dibangun 1972, Menkumham: Instalasi Listrik Wajib Diperbaiki

Listrik yang mengalir ke alat-alat ini akan memberi mereka sumber api juga. Untuk itu, cabutlah alat-alat elektronik yang tidak kamu gunakan untuk meminimalisir hal ini.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memberikan keterangan kepada pers usai meninjau lokasi kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021)
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memberikan keterangan kepada pers usai meninjau lokasi kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021) (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN)

2. Jangan tinggalkan api tanpa pengawasan

Jika kamu memasak, menyalakan lilin, atau menggunakan api jenis lain atau panas yang berlebih. Kamu harus selalu mengawasinya setiap saat. Jika kamu mulai memasak apa pun, sebaiknya jangan tinggalkan kompor.

Dengan mengawasi jenis api ini, kamu bisa menyadari dengan cepat apakah ada masalah atau jika tidak sesuai dengan yang seharusnya. Itu berarti kamu akan bisa menangani masalah ini dengan cepat dan memastikan kamu dan keluarga aman.

Dapur dan ruangan dimana kamu sering menyalakan api juga merupakan tempat yang baik untuk memiliki alat pemadam kebakaran dan alarm asap.
3. Jauhkan benda yang mudah terbakar dari panas

Barang yang mudah terbakar seperti kain, kertas, dan bahkan rambut harus selalu dijauhkan dari panas atau api yang berlebihan. Jagalah agar rambut dan pakaian tidak mengganggu saat kamu menyalakan api di perapian.

Kamu juga lebih baik tidak meletakkan tumpukan koran di dekat kompor atau di dekat kamu menyalakan lilin aroma terapi dalam ruangan.

Baca juga: Habib Aboe Soroti Lapas Tangerang Kebakaran yang Buat 41 Warga Binaan Meninggal

4. Jangan merokok di dalam rumah

Jika kamu memang merokok, penting untuk selalu melakukannya di tempat yang berventilasi baik dan mematikan rokok sepenuhnya sebelum membuangnya.

Lapas Kelas I Tangeran Terbakar
Lapas Kelas I Tangeran Terbakar (kompas tv)

Rokok memiliki berbagai bahan tambahan di dalamnya yang dapat terus terbakar meskipun kamu mengira telah memadamkannya.

Api itu kemudian dapat menyala di dalam tempat sampah atau di luar rumah dan menyebabkan kebakaran.

Jika kamu memastikan untuk merokok di luar, mengawasi abu yang kamu biang dan pastikan untuk mematikan rokok sebelum membuangnya.

5. Matikan peralatan pemanas saat meninggalkan rumah

Pengering rambut, oven listrik dan microwave menggunakan banyak panas. Ini semua adalah alat elektronik yang sebaiknya dicabut saat kamu meninggalkan rumah.
6. Sering periksa kelistrikan

Pantau soket dan colokan listrik dinding di rumah dan perhatikan bagian mana yang tiba-tiba tidak berfungsi.

Baca juga: Lapas Kelas I Tangerang Terbakar, Kemenkum HAM : Korsleting Listrik Penyebab Terjadinya Kebakaran

Ini bisa menjadi bukti adanya masalah di balik tembok. Cari kabel pada barang-barang listrik yang robek atau rusak karena sudah usang atau digigit tikus. Ini juga bisa menjadi masalah dan bisa mengakibatkan konsleting listrik yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.
7. Jauhkan minyak dan gas dari api.

kebakaran-terjadi-di-lapas-kelas-i-tangerang
kebakaran-terjadi-di-lapas-kelas-i-tangerang (kompas tv)

Jika kamu menyimpan minyak goreng di dapur, sebaiknya, jauhkanlah dari kompor atau apa pun yang berpotensi memicu kebakaran dan kebakaran.

\Hal yang sama berlaku untuk bahan bakar yang mungkin kamu simpan di garasi untuk mobil,
mesin pemotong rumput atau apa pun.

Sebaiknya, kamu juga menjauhkan gas dari nyala api atau percikan api. Untuk di bagian dapur, beri jarak gas LPG dari kompor. Beri juga dapur ventilasi yang sehat untuk meminimalisir ledakan karena gas yang bocor, yang bisa memicu kebakaran.

8. Jangan bakar sampah

Jangan membakar sampah di sekitar rumah. Karena kita tak pernah tahu bahwa sisa bakaran ternyata masih ada yang menyala dan menjadi penyebab kebakaran.

Untuk sampah daun dan tanaman, kamu bisa menggunakannya sebagai kompos dengan mencampurnya dengan sampah rumah tangga. (kompas.com).

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved