Berita Nasional
Video Bocah Memarkir Truk di Media Sosial Viral, Sempat Sulit Injak Pedal
Bocah sedang memarkir truk dengan muatan penuh ternyata terjadi di Indonesia. Kini videonya menjadi viral di media sosial dan menjadi perhatian banya
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Bocah sedang memarkir truk dengan muatan penuh ternyata terjadi di Indonesia.
Kini videonya menjadi viral di media sosial dan menjadi perhatian banyak pihak karena anak tersebut masih bawah umur.
Ternyata video tersebut diunggah oleh akun instagram @cctv.ponorogo_sektor.barat.
Terungkap dalam rekaman itu terlihat seorang bocah di bawah umur yang begitu lincah mengendari kendaraan yang bebannya berkali-kali lipat lebih berat dari tubuhnya.
Baca juga: VIDEO Heboh Banget : Emak-Emak Makan Cempedak Viral, Lihat Aksinya
Baca juga: Viral NIK Presiden Jokowi Menyebar di Dunia Maya, Begini Penjelasan KPU dan Menkes
Uniknya, bocah itupun sempat mengalami kesulitan saat hendak menginjak pedal rem.

Di kejadian tersebut, orang dewasa yang berada di sekitar lokasi dan melihat aksi bocah tersebut justru malah membantu bocah tersebut untuk parkir dan melaju.
Seharunya warga menghentikan aksi berbahaya itu oleh anak di bawah umur tersebut.
“Maju, maju, banting kanan,” ucap seorang wanita dalam video tersebut.
Belum diketahui secara pasti di mana kejadian tersebut terjadi. Namun, hal seperti ini tentu sangat disayangkan. Selain bisa membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya, tentu saja secara umur, anak tersebut belum bisa memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kejadian anak kecil yang mengemudikan truk sebetulnya sudah banyak dan sejak lama terjadi. Menurut Sony, hal ini terjadi lantaran kurangnya pengawasan dari Dinas Perhubungan Darat.
Baca juga: Command Center ATCS Tabalong Sudah Rekam Beberapa Pelanggaran, Videonya Viral di Medsos
Baca juga: Pencurian di Kalsel : Aksinya Viral di Medsos, Pencuri Kotak Amal di Kotabaru Ini Diringkus Polisi
“Selain itu juga ada kebodohan dari pengemudi utama karena menyerahkan tanggung jawabnnya kepada bocah tersebut,” ujar Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Kejadian seperti ini harus ditindak dan ditertibkan. Anak kecil tadi tentunya tidak memenuhi syarat kompetensi, usiannya masih di bawah 17 tahun yang artinya tidak punya SIM.
“Hard skill-nya terbatas karena belum memiliki jam terbang yang mumpuni. Apabila harus mengantisipasi, sering tidak maksimal. Selain hard skill, soft skill-nya juga pasti kurang,” kata Sony.
Sementara itu, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menambahkan, anak di bawah umur belum siap secara mental ketika membawa kendaraan. Sehingga, tidak sedikit yang mudah terbawa emosi sehingga melakukan tindakan yang justru bisa berbahaya bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.