OTT KPK di HSU
OTT KPK di HSU, Kantor Gapensi Hulu Sungai Utara Kini Tampak Sepi
Kantor Gapensi yang ada di jalan Kuripan Kelurahan Murung Sari Kecamatan Amuntai Tengah tampak sepi.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Kantor Gapensi yang ada di jalan Kuripan Kelurahan Murung Sari Kecamatan Amuntai Tengah tampak sepi.
Sebelumnya terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga melibatkan ketua Gapensi beserta staff.
Erna salah satu anggota Gapensi mengatakan memang masih ada yang masuk kantor namun tidak seperti biasa.
Dirinya mengaku tidak mengetahui dengan adanya kasus yang dialami petinggi organisasi Gabungan Pelaksana Konstruksi tersebut.
Baca juga: OTT KPK di HSU, Dua Anggota Polres Hulu Sungai Utara Ikut Kawal KPK ke Jakarta
Baca juga: OTT KPK di HSU: Ketua KPK Sebut OTT Terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalsel
"Saat ini tidak ada lelang, cuaca juga hujan jadi tidak banyak yang datang ke kantor," ujarnya.
Dari informasi dihimpun diduga yang dibawa KPK ke Jakarta adalah MI yang merupakan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, MR selaku Kasi Jalan Bidang Bina Marga, MN selaku Ketua Gapensi, FR selaku pengurus Gapensi dan LT pegawai Kelurahan Murung Sari.
Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sendiri akhirnya memberikan keterangan. Lembaga penegak hukum ini memang telah menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Kalimantan Selatan pada Rabu (15/9/2021) pukul 20.00 WITA.
Ketua KPK Firli Bahuri mengungkapkan lebih spesifik, giat operasi senyap terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
"Malam tadi ada giat tangkap tangan di Kabupaten HSU (Hulu Sungai Utara)," ujar Firli dalam keterangannya, Kamis (16/9/2021)
Jenderal polisi bintang tiga ini masih enggan membeberkan kronologi kasusnya.
Baca juga: OTT KPK di HSU: Operasi Tangkap Tangan, 16 Orang Anggota KPK Datang ke Kabupaten HSU
Baca juga: VIDEO OTT KPK di HSU Kalsel, Ruangan Plt Kepala Dinas PU Dipasang Garis Pembatas
Firli juga belum mau membeberkan barang bukti yang didapat dalam OTT itu.
Garis pembatas KPK berwarna merah terpasang menyilang di depan pintu ruang kerja Plt Kepala Dinas PU HSU
Saat ini semua pihak yang ditangkap sedang diperiksa intensif di Gedung Merah Putih KPK.
Masyarakat diminta bersabar.
"Nanti diberitahukan ke publik," kata Firli.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan tersangka dalam kasus ini.
Baca juga: OTT KPK di HSU, Polres HSU Pinjamkan Ruangan Selama Tujuh Jam Kepada KPK
Baca juga: OTT KPK di HSU: Pegawai Dinas PU HSU Masuk Seperti Biasa, KPK Segera Gelar Jumpa Pers
Tim OTT saat ini sedang sibuk menggali keterlibatan para pihak.
Sementara itu sebelum melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten HSU Kalsel, misi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan informasi dan meminta bantuan pengamanan serta pengawalan.
"Dilaporkan ada 16 orang KPK yang datang untuk menjalankam operasi, kami melakukan pengamanan dan pengawalan di lingkungan Polres," ujar Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan SIK MH.
AKBP Afri mengatakan kegiatan KPK di luar mapolres tidak melibatkan anggota baik itu dirumah warga yang terlibat atau di kantor dinas.
Diketahui Polres HSU juga diminta KPK untuk menyediakan ruangan untuk melakukan pemeriksaan.
"Kami menyiapkan ruangan sekitar pukul 20.00 Wita sampai pukul 03.00 Wita Kamis (16/09/2021), untuk yang melakukan penjagaan merupakan anggota yang piket di malam itu.
Baca juga: OTT KPK di HSU, Kapolda Kalsel: KPK Sempat Pinjam Satu Ruangan di Polres HSU
Baca juga: OTT KPK di HSU, Ruangan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dipasang Garis Pembatas
Kapolres menambahkan pihaknya membantu untuk pengamanan dan pengawalan sedangkan untuk materi pemeriksaan tidak dilibatkan.
Ruang kerja Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Utara yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Pengairan miliki saat ini dalam kondisi terkunci dan juga terpasang garis KPK.
Garis pembatas KPK berwarna merah terpasang menyilang di depan pintu ruang kerja Plt Kepala Dinas PU HSU.
Di bagian kunci dan pegangan pintu juga ditempel stiker yang bertuliskan dalam pengawasan KPK sebagai peringatan siapa pun tidak diperkenankan melewati batas tersebut.
Ruangan kerja tersebut berada di lantai dua namun Plt Kepala Dinas yang masih menjabat definitif sebagai Kepala Bidang Pengairan menggunakan ruang kerja di lantai satu.
Informasi yang beredar adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sudah menyebar di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Terpisah, Bupati HSU Abdul Wahid saat dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui mengenai hal tersebut.
"Saya belum tau dan belum memastikan," ujarnya
(tribunnews.com/banjarmasinpost.id/reni kurniawati).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/garis-pembatas-kpk-berwarna-merah-terpasang-menyilang-di-depan-pintu-ruang-kerja.jpg)