Wabah Corona
Tiga Virus Covid-19 Varian Asli Indonesia, Kemenkes: Masuk Varian Alert
Ternyata Indonesia pun punya varian asli covid-19. Begini penjelasan Kemenkes soal varian baru covid-19 asli Indonesia
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pandemi covid-19 akibat virus corona belum juga berakhir. Bahkan dalam perkembangannya muncul berbagai varian baru.
Ternyata tidak hanya varian baru yang muncul dari sejumlah negara lain, Indonesia pun punya varian asli covid-19. Apa saja?
Diketahui sejak pertama kali SARS-CoV-2 menyebar di seluruh dunia pada akhir 2019, sejumlah varian bari virus corona ini terdeteksi.
Varian terbaru yang menjadi perhatian dunia adalah varian Mu yang pertama kali terdeteksi di Kolombia.
Namun Indonesia ternyata juga punya varian baru yang asli dari Indonesia.
Berikut ini penjelasan mengenai varian baru covid-19 asli di Indonesia dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membenarkan ada varian virus corona asli Indonesia.
Namun, varian asli Indonesia itu masih dikategorikan sebagai alert for further monitoring.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia Hari Ini: Ada 3.385 Kasus Baru, Kalimantan Selatan Tambah 98 kasus
Baca juga: UPDATE Covid-19 Dunia 18 September 2021, Kasus Aktif Covid-19 Malaysia Lampaui Indonesia
"Ada (varian asli Indonesia), yang masih dikategorikan varian alert for further monitoring," kata Nadia dilansir dari Kompas.com, Jumat (17/9/2021).
Nadia menyebutkan, nama varian asli Indonesia itu adalah B.1466.2. Saat ini, ada 1.732 kasus yang ditemukan dengan varian itu.
Ternyata varian tersebut sudah dideteksi sejak lama, yakni November 2020. Akan tetapi, baru masuk alert WHO pada April 2021.
Menurut Nadia, varian itu dikategorikan alert for further monitoring oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karena jumlahnya banyak di Indonesia.
"Kewaspadaan, karena jumlahnya banyak di Indonesia tapi belum menyebar ke negara lain. Jadi lokal," kata Nadia.
Seperti apa gejala terinfeksi varian ini? Nadia mengatakan, gejalanya relatif sama dengan varian lainnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan yang sama.
Varian asli Indonesia memang ada, akan tetapi tidak masuk kategori WHO Variant of Interest (VOI) maupun Variant of Concern (VOC).
"Sejauh ini tidak masuk VOI maupun VOC," kata Amin saat dihubungi secara terpisah, Jumat (17/9/2021).
Amin menyebutkan, nama varian asli Indonesia adalah B.1.466.2, B.1.470, dan B.1.459.
Variants of Interest (VOI)
Melansir laman WHO, Variants of Interest (VOI) adalah varian SARS-CoV-2:
Dengan perubahan genetik yang diperkirakan atau diketahui mempengaruhi karakteristik virus seperti penularan, keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, pelepasan diagnostik atau terapeutik; DAN
Diidentifikasi sebagai penyebab penularan komunitas yang signifikan atau beberapa klaster Covid-19 di banyak negara dengan prevalensi relatif yang meningkat bersamaan dengan peningkatan jumlah kasus dari waktu ke waktu. Atau, dampak epidemiologis nyata lainnya yang menunjukkan risiko yang muncul terhadap kesehatan masyarakat global.
Varian yang termasuk dalam kategori ini adalah varian Eta, Iota, Kappa, Lambda, dan Mu.
Baca juga: Update Covid-19 Kalsel : Sahbirin Minta Masyarakat Manfaatkan Serbuan Vaksin Corona
Baca juga: Update Covid-19 Kotabaru: 3 Sembuh, 69 Suspek, 27 Orang Masih Dirawat
Variants of Concern (VoC)
Sementara itu, Variants of Concern (VOC) adalah varian SARS-CoV-2 yang telah terbukti terkait dengan satu atau lebih perubahan berikut pada tingkat signifikansi kesehatan masyarakat global:
Peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi Covid-19; ATAU
Peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis; ATAU
Penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan tindakan sosial atau diagnostik yang tersedia, vaksin, terapi.
Varian yang termasuk VoC, yaitu varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Alerts for Further Monitoring
Kategori berikutnya adalah Alerts for Further Monitoring. Salah satunya adalah varian B.1.466.2 yang terdeteksi pertama kali di Indonesia.
Varian yang dikategorikan Alerts for Further Monitoring adalah varian SARS-CoV-2 dengan perubahan genetik yang diduga memengaruhi karakteristik virus dengan beberapa indikasi.
Indikasinya, dapat menimbulkan risiko di masa depan, tetapi bukti dampak fenotipik atau epidemiologis saat ini tidak jelas.
Oleh karena itu, memerlukan pemantauan yang ditingkatkan dan penilaian ulang sambil menunggu bukti baru.
Donasi 4,6 Juta Vaksin Pfizer dari Amerika Serikat
Sementara itu, bantuan dunia internasional terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia masih terus berdatangan.
Salah satunya dari Amerika Serikat. Sesuai janji Presiden Biden, Amerika Serikat menyumbangkan 4,6 juta dosis vaksin Pfizer kepada Indonesia untuk memerangi COVID-19 di bawah kemitraan dengan Covax.
Pada Jumat, 17 September 2021, gelombang kedua dari 4.6 juta dosis vaksin sudah tiba di Indonesia, sisanya akan tiba dalam waktu paling lambat satu pekan ke depan. Vaksin yang aman dan efektif ini akan melindungi jiwa dan membantu mencegah penyebaran varian baru yang berbahaya di Indonesia.
“Kami percaya bahwa jalan keluar terbaik dari pandemi ini adalah dengan meningkatkan cakupan vaksinasi global. Bersama Pemerintah Indonesia dan mitra organisasi-organisasi masyarakat sipil, kami bekerja cepat untuk memberikan vaksin yang aman dan efektif ini kepada sebanyak mungkin orang,” kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim, dalam keterangan tertulis kepada redaksi Tribun Pontianak.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim menambahkan, “Amerika Serikat berkomitmen untuk memimpin respons global Covid-19 karena tindakan ini benar dan akan membuat kita semua -- masyarakat Amerika dan Indonesia -- lebih aman. Kami bangga dapat terus bekerja sama dengan Indonesia untuk mengakhiri pandemi ini dan membangun kembali dunia yang lebih baik.”
Sung Y. Kim, mengatakan, donasi ini merupakan tambahan dari 8 juta dosis vaksin Moderna yang telah disumbangkan Amerika Serikat ke Indonesia tahun ini. Di tingkat global, Amerika Serikat telah mengirimkan lebih dari 130 juta vaksin Covid-19 dan ratusan juta lainnya sedang dalam pengiriman. Amerika Serikat juga merupakan donor terbesar untuk inisiatif vaksin global, COVAX.
Selain itu, Amerika Serikat memberikan dukungan kepada Indonesia untuk dapat mendistribusikan vaksin ini secara aman dan efektif dengan mendukung rantai dingin yang kuat agar vaksin sampai di fasilitas kesehatan dengan cepat, membantu pelatihan tenaga kesehatan, dan mendorong masyarakat untuk divaksinasi.
Baca juga: Update Covid-19 Banjarbaru: 2 Meninggal, 25 Sembuh, 26 Positif
Baca juga: CARA Download Sertifikat Vaksin Covid-19 di Aplikasi PeduliLindungi
(Kompas.com/Tribunpontianak.co.id)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/ilustrasi-covid-19-atau-virus-corona_009.jpg)