Selebrita

Pasca Operasi Meski Sudah Sadar Tukul Arwana Ternyata Belum Bisa Berinteraksi 

Pasca operasi komedian sekaligus presenter Tukul Arwana yang dirawat di Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur belum bisa berinteraksi

Editor: Irfani Rahman
(kompas.com)
Komedian Tukul Arwana 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Komedian Tukul Arwana baru saja menjalani operasi di rumah sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur.

Kondisi Tukul Arwana saat ini masih dalam perawatan tim dokter.

Meski sudah sadar usai menjalani operasi kondisi presenter ini juga belum bisa berinteraksi dengan orang lain. Hanya tatapan matanya dan gerakan sedikit yang bisa ia lakukan

Hal ini diungkapkan Rizky Kimon manager Tukul Arwana.

"Komunikasi, jadi namanya orang pascaoperasi, baru beberapa hari, ini kan masih komunikasinya hanya tatap mata. Selebihnya paling ada gerakan-gerakan sedikit," kata Kimon, dikutipdari kanal YouTube Intens Investigasi, Minggu (26/9/2021).

Baca juga: Lesti Kejora Ajak Semua Doakan Tukul Arwana Cepat Sembuh, Rizky Billar: Keep Strong Om

Baca juga: Tukul Arwana Dilarikan ke RS, AKP Ega Prayudi Minta Doa Kesembuhan Bagi Sang Ayah

Kimon menuturkan kondisi Tukul Arwana sudah mulai berangsur pulih dan membaik

Meski begitu Tukul belum bisa diajak berbicara atau bahkan menerima tamu yang hendak menjenguk.

"Tapi belum bisa diajak ngobrol, makanya tatapan mata, kontak mata sama gerak tubuh saja," ujar Kimon.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tukul Arwana sempat dilarikan ke RS PON setelah mengeluhkan sakit kepala, pada Rabu (22/9/2021) petang.

Tukul Arwana bersama dua anaknya.
Tukul Arwana bersama dua anaknya. (Instagram @tukul.arwanaofficial)

Tukul Arwana kabarnya mengalami pendarahan di bagian otak. Tetapi, informasi ini belum dikonfirmasi atau dibantah oleh pihak keluarga.

Hanya saja, Tukul harus menjalani operasi di bagian kepala beberapa jam setelah dilarikan ke rumah sakit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belum Bisa Diajak Bicara, Tukul Merespons lewat Tatapan Mata",

Pendarahan Otak, Apa Bisa Sembuh?

Pendarahan otak adalah salah satu jenis stroke yang dipicu pecahnya pembuluh darah arteri di otak.

Ketika pembuluh darah pecah, darah dapat mengiritasi jaringan otak dan memicu peradangan.

Selain itu, darah yang terkumpul di otak bisa menekan jaringan otak dan sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke otak terhambat dan berdampak fatal.

Pendarahan otak dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput pelapis otak, atau lapisan antara tengkorak dan selaput otak.

Melansir WebMD, bisa tidaknya pendarahan otak sembuh tergantung pada parahnya pendarahan dan imbas pendarahan di otak.

Beberapa penderita pendarahan otak bisa sembuh dan pulih total dari penyakitnya.

Namun, ada juga yang mengalami komplikasi seperti stroke, kehilangan fungsi otak, sampai kejang.

Penderita pendarahan otak yang tidak mendapatkan pertolongan medis cepat dan tepat dapat meninggal dunia.

Untuk itu, ketika Anda mendapati gejala pendarahan otak, segera bawa penderita ke rumah sakit agar segera diberi bantuan medis.

Apa saja gejala pendarahan otak? Gejala pendarahan otak tergantung pada area otak yang terdampak. Melansir Cleveland Clinic, beberapa gejala pendarahan otak yang kerap dirasakan penderitanya,

antara lain: Wajah, lengan, kaki, atau separuh bagian tubuh tiba-tiba kesemutan, lemas, mati rasa, atau lumpuh Sakit kepala parah Mual dan muntah

Bingung Pusing Kejang Susah menelan Gangguan penglihatan Gangguan keseimbangan Leher kaku Sensitif terhadap cahaya Bicara tidak normal atau cadel Susah memahami ucapan atau berkomunikasi

Tingkat kesadaran menurun seperti sangat lemas, mengantuk, atau tidak dapat membuka mata Sesak napas Detak jantung tidak normal

Jangan tunda untuk membawa penderita ke rumah sakit. Terutama jika sudah mengalami gejala pendarahan otak di atas.

Pendarahan otak bisa disebabkan banyak hal, antara lain: Trauma kepala karena jatuh, kecelakaan, cedera, atau pukulan di kepala Tekanan darah tinggi Penumpukan lemak di pembuluh darah arteri Pembekuan darah di otak

Aneurisma otak Penumpukan protein amiloid di dinding pembuluh darah arteri otak Gangguan pendarahan karena obat pengecer darah Tumor otak Merokok, minum alkohol berlebihan, efek samping penggunaan narkoba Eklamsia dan pendarahan saat melahirkan Gangguan pembentukan kolagen di dinding pembuluh darah

Cara mengatasi pendarahan otak Seperti disinggung di atas, pendarahan otak bisa sembuh asalkan penderita segera diberikan pertolongan medis yang tepat.

Beberapa cara mengatasi pendarahan otak, antara lain:

Dekompresi otak untuk menguraikan darah yang menyumbat dan menekan otak

Operasi pembukaan rongga tengkorak untuk mencegah pembuluh darah otak pecah

Terapi obat untuk pendarahan otak yang tidak memerlukan operasi.

Jenis obat yang diberikan biasanya berupa obat pengontrol tekanan darah, kejang, dan penghilang rasa sakit Setelah pendarahan otak teratasi, penderita biasanya memerlukan perawatan lanjutan berupa rehabilitasi untuk memulihkan kondisi.

Perawatannya berupa terapi fisik, terapi wicara, dan menjalankan gaya hidup sehat untuk mencegah serangan pendarahan otak kedua.

(banjarmasinpost.co.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved