Varian Durian Berbentuk Unik Muncul di Pasar Barabai, Dibanderol Rp 50 ribu sampai Rp 100 Ribu

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Varian durian  yang satu ini terlihat aneh. Bentuknya tak seperti durian pada umumnya.

Masuk dalam varian mantuala (jenis durian mirip pampakin) bentuknya lonjong atau memanjang mencapai 30 sentimeter.

Warna daging buahnya kuning muda, dengan perpaduan rasa pampakin dan durian. Daging buahnya sangat tebal, dengan rasa lebih legit.

Nah, durian aneh itu muncul di pasar Keramat Barabai, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Pedagang Musiman Durian Mulai Marak, Durian Kalteng Serbu Banjarmasin dan Banjarbaru

Baca juga: Pasokan Terus Mengalir, Pedagang Buah di Banjarbaru Ini Jual Durian Sepanjang Tahun

Dijual di pinggir jalan menuju Pasar Keramat Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) di jejeran pedagang buah lokal musiman.

Penampakannya menarik perhatian warga yang melintas. Buah dengan bentuk unik itupun membuat heboh pengunjung pasar. Mereka mampir dan berhenti untuk melihat dari dekat.

Namun, mengetahui baderol harganya, banyak yang “menyerah”, tak jadi membeli.

Ori, pedagangnya membanderol harga Rp 50 ribu sampai Rp 80 ribu per biji. Namun, ada pula yang membeli dengan alasan penasaran.

“Seumur hidup belum pernah melihat mantuala atau pun durian bentuknya panjang seperti ini. Walaupun mahal, saya mencoba beli satu,”kata salah satu pembeli.

Reporter banjarmasinpost.co.id sendiri mencoba membeli satu buah. Saat dibuka, ternyata isinya hanya tiga biji. Karena di bagian ujung yang mengerucut tak ada daging buah.

Untuk itu, jika membeli jenis durian ini, pastikan memilih yang dari bagian bawah hingga tangkai buah tidak mengerucut. Soal rasa, memang juara. Sangat manis legit, dengan daging buah tebal dan biji dalam daging buahnya sangat kecil.

Dengan isi cuma tiga biji seharga Rp 50 ribu, cukup mahal untuk sebuah durian. Apa lagi sedang musim seperti sekarang.

“Daripada penasaran, mending mencoba kan,”ungkap Reza, warga Barabai yang juga mengaku sudah mencoba buah ini.

Pedagang sendiri mengaku membanderol harga cukup mahal, dengan alasan limited edition atau persediaan terbatas.

Ori menyebut, durian varian ini ada sejak tahun 2018 lalu. Berasal dari pohon mantuala berusia tua milik warga Desa Kundan, Haruyan Dayak, Kecamatan Hantakan.