Berita HST

Penemuan Mayat di Kalsel, Tak Keluar Rumah Empat Hari, Guru di Barabai Ditemukan Tak Bernyawa

Asvianur (43) ditemukan meninggal dunia di rumahnya Kecamatan Barabai setelah empat hari tak ada kabar dengan pihak keluarga..

Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
Satreskrim POlres HST untuk banjarmsinpost
Proses evakuasi dan identifikasi jenazah asvianor (43) guru olah raga yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya,Sabtu 9/10/2021) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Seorang guru MTs di Kabupaten Balangan Asvianur (43) ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Kompleks Murakata Indah Desa Mandingin Kecamatan Barabai, Nomor 16 Rt.019, Hulu Sungai Tengah Sabtu (9/10/2021) pukul 00.15 wita.

Korban ditemukan meninggal dunia di rumahnya sendiri setelah empat hari tak ada kabar dengan pihak keluarga.

Saat ditemukan tubuhnya sudah membusuk dan mengeluarkan bau busuk di ruang tengah rumahnya.

Kapolres HST Melalui KBO Satreskrim Polres HST Ipda Rahmat Hidayat Noor, kepada banjarmasinpost.co.id, menjelaskan, korban pertama kali ditemukan kakak kandungnya Nurdin Afandi.

Saat itu kakaknya merasa curiga terjadi sesuatu karena sudah empat hari tak muncul ke rumahnya.

“Biasanya ada saja ke rumah kakaknya. Kakaknya juga mengetahui kalau korban punya sakit maag kronis,” kata Rahmatullah.

Karena sudah 4 hari tidak ada kabar beritanya, Nurdin kemudian berinisiatif mencari ke rumah korban di Kompleks Murakata Indah Desa Mandingin.

Setelah mengetuk pintu tak ada respons, sementara AC di dalam rumah dalam keadaan menyala, kecurigaan Nordin bertambah.

Dia kemudian menemui Ketua RT, dan bersama warga sekitar dan Bhabinkamtibmas Mandingin Aiptu Nanang Purnomo mengecek sekitar rumah korban.

Selanjutnya membuka pintu belakang korban secara paksa.

Saat dibuka tercium bau menyengat tak sedap.

Bhabinkamtibmas pun menghubungi petugas piket Polres HST.

“Setelah dicek bersama anggota Satreskrim POlres HST korban sudah tak bernyawa,” kata Rahmat.

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit H Damanhuri Barai untuk divisum.

Namun, pihak keluarga, jelas Rahmat menolak dilakukan otopsi karena meyakini meninggal dunia karena sakit maag kronis yang dideritanya.

“Menurut keterangan kakak korban tadi, korban sering mengeluh pusing jika maagnya kambuh,” jelasnya.

Korban memang tinggal sendiri di rumahnya. Sehari-hari dia adalah guru Olahraga di sebuah MTs di Kabupaten Balangan.

Rahmatullah pun memastikan, korban meninggal dunia karena sakit berdasarkan hasil visum rumah sakit.
Selain itu tak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.

“Korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkas Rahmat.

(banjarmasinpost.co.id/hanani

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved