Maulid Nabi Muhammad SAW 2021

Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Begini Pandangan 4 Mazhab Membahas Peringatan Kelahiran Rasulullah

Inilah hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2021 menurut 4 Mazhab.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
jumadi
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalteng dihadiri Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, di Masjid Noor Taqwa Lupak Dalam, Minggu (19/12/2016). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Inilah hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2021 menurut 4 Mazhab.

Mazhab adalah pandangan Imam mujtahid dalam menetapkan hukum suatu peristiwa dalam berbagai metode.

Ada 4 Mazhab yang dikenal umat Islam, yakni Imam Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali.

Maulid Nabi Muhammad diperingati setiap tahun, tepatnya setiap tanggal 12 Rabiul Awal penanggalan Hijriyah yang tahun ini bertepatan 19 Oktober 2021.

Baca Selanjutnya: Bacaan sholawat nabi muhammad saw di bulan rabiul awal hijriah ada munjiyat hingga adrikiyah

Baca juga: Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Cocok di Medsos Dilengkapi Versi Bahasa Inggris

Di tahun ini, Maulid Nabi bertepatan pada Selasa (19/10/2021) kalender masehi.

Hari kelahiran Nabi Muhammad, 12 Rabiul Awal selalu diperingati dengan penuh suka-cita oleh kaum Muslim di seluruh dunia.

peringatan maulid nabi
peringatan maulid nabi (banjarmasinpost.co.id/aprianto)

Seperti yang dilakukan di keraton Surakarta misalnya.

Memperingati Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan pada Kamis (29/10/2020). (Freepik.com)

Memperingati Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan pada Kamis (29/10/2020). (Freepik.com)

Setiap bulan Rabiul Awal, Keraton Surakarta selalu mengadakan acara Grebeg Maulid.

Dalam acara Grebeg Maulid tersebut, berbagai jajanan dan wahana hiburan anak tersaji di alun-alun keraton selama satu bulan penuh.

Puncak acaranya adalah diselenggarakannya Kirab Gunungan pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Baca juga: Jangan Lupa Puasa Senin Kamis Rabiul Awal 1443 H, Simak Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Oktober 2021

Terlepas dari semua tradisi Maulid Nabi, bagaimana sebetulnya pendapat para ulama terkait perayaan maulid tersebut?

Berikut ini TribunSolo.com rangkum situs Nahdlatul Ulama (Nu Online), beberapa statemen ulama mengenai tradisi Maulid Nabi tersebut.

Baca juga: Keutamaan Shalat Israq, Ibadah Sunah Senilai Ibadah Umrah dan Haji

1. Ulama Imam Syafii

Al-Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama’ Syafi’iyyah mengatakan:

هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالْاِسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ

“Perayaan maulid termasuk bid’ah yang baik, pelakunya mendapat pahala. Sebab di dalamnya terdapat sisi mengagungkan derajat Nabi Saw dan menampakan kegembiraan dengan waktu dilahirkannya Rasulullah Saw”.

Jamaah berdoa dalam acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (3/1/2015). Perayaan Maulid Nabi yang digelar Majelis Rasulullah tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Jamaah berdoa dalam acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (3/1/2015). Perayaan Maulid Nabi yang digelar Majelis Rasulullah tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. (Tribunnews/Dany Permana)

Dalam kesempatan yang lain, beliau mengatakan:

يُسْتَحَبُّ لَنَا إِظْهَارُ الشُّكْرِ بِمَوْلِدِهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَالْاِجْتِمَاعُ وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ وَنَحْوُ ذَلِكَ مِنْ وُجُوْهِ الْقُرُبَاتِ وَإِظْهَارِ الْمَسَرَّاتِ

“Sunah bagi kami untuk memperlihatkan rasa syukur dengan cara memperingati maulid Rasulullah Saw, berkumpul, membagikan makanan dan beberapa hal lain dari berbagai macam bentuk ibadah dan luapan kegembiraan”.

2. Ulama Imam Hanafi

Dari kalangan Hanafiyyah, Syaikh Ibnu ‘Abidin mengatakan:

اِعْلَمْ أَنَّ مِنَ الْبِدَعِ الْمَحْمُوْدَةِ عَمَلَ الْمَوْلِدِ الشَّرِيْفِ مِنَ الشَّهْرِ الَّذِيْ وُلِدَ فِيْهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ

“Ketahuilah bahwa salah satu bid’ah yang terpuji adalah perayaan maulid Nabi pada bulan dilahirkan Rasulullah Muhammad SAW”.

Baca juga: Niat Sholat Qobliyah Subuh dan Zuhur, Dilengkapi Niat Sholat Badiyah Zuhur dan Magrib Juga Isya

3. Ulama Imam Maliki

Bahkan setiap tempat yang di dalamnya dibacakan sejarah hidup Nabi Saw, akan dikelilingi malaikat dan dipenuhi rahmat serta ridla Allah Swt.

Al-Imam Ibnu al-Haj ulama’ dari kalangan madzhab Maliki mengatakan:

مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَحَلٍّ أَوْ مَسْجِدٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ أَهْلَ ذَلِكَ الْمَكَانِ وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ

“Tidaklah suatu rumah atau tempat yang di dalamnya dibacakan maulid Nabi Saw, kecuali malaikat mengelilingi penghuni tempat tersebut dan Allah memberi mereka limpahan rahmat dan keridloan”.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Mahligai Sultan Adam.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Mahligai Sultan Adam. (banjarmasinpost.co.id/hari widodo)

4. Ulama Imam Hambali

Al-Imam Ibnu Taimiyyah dari kalangan madzhab Hanbali mengatakan:

فَتَعْظِيْمُ الْمَوْلِدِ وَاتِّخَاذُهُ مَوْسِمًا قَدْ يَفْعَلُهُ بَعْضُ النَّاسِ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهِ أَجْرٌ عَظِيْمٌ لِحُسْنِ قَصْدِهِ وَتَعْظِيْمِهِ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ

“Mengagungkan maulid Nabi dan menjadikannya sebagai hari raya telah dilakukan oleh sebagian manusia dan mereka mendapat pahala besar atas tradisi tersebut, karena niat baiknya dan karena telah mengagungkan Rasulullah Saw”.

Bahkan merayakan maulid Nabi bisa menjadi wajib bila menjadi sarana dakwah yang efektif untuk menandingi perayaan-perayaan lain yang terdapat banyak kemunkaran. Al-Syaikh al-Mubasyir al-Tharazi menegaskan:

إِنَّ الْاِحْتِفَالَ بِذِكْرَى الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ الشَّرِيْفِ أَصْبَحَ وَاجِبَا أَسَاسِيًّا لِمُوَاجَهَةِ مَا اسْتُجِدَّ مِنَ الْاِحْتِفَالَاتِ الضَّارَّةِ فِيْ هَذِهِ الْأَيَّامِ.

“Sesungguhnya perayaan maulid Nabi menjadi wajib yang bersifat siyasat untuk menandingi perayaan-perayaan lain yang membahayakan pada hari ini”.

Baca juga: Amalan Malam Jumat Pertama Bulan Rabiul Awal 1443 H, Shalawat dan Membaca Yasin Jangan Dilewatkan

Dari beberapa keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi merayakan Maulid Nabi merupakan bid’ah yang baik (disunahkan), meski tidak pernah dilakukan pada zaman Nabi Muhammad, karena di dalamnya terdapat sisi mengagungkan dan kecintaan kepada Rasulullah Muhammad.

Bahkan, hukum merayakan maulid bisa menjadi wajib bila menjadi sarana dakwah yang paling efektif untuk mengimbangi acara-acara yang membahayakan moral bangsa.

Pesan Moral dari Peringatan Maulid Nabi

Nilai moral yang dapat diambil dari perayaan Maulid Nabi adalah menyimak akhlak terpuji dari Nabi Muhammad SAW.

Adapun akhlak terpuji itu merupakan ajaran moral yang baik untuk seluruh umat manusia.

Suasana acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Akbar Paringin, Kabupaten Balangan, Senin (19/1/2015) malam.
Suasana acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Akbar Paringin, Kabupaten Balangan, Senin (19/1/2015) malam. (banjarmasinpostgroup/elhami)

Kemudian, diharapkan umat manusia dapat mempraktikan sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, nasihat dan pengarahan dari para ulama dalam perayaan Maulid Nabi juga dapat menjadi tuntunan dan bimbingan agama.

Simak amalan-amalan sunah menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa umat mulim laksanakan.

1. Membaca Sholawat Nabi

Saat Maulid Nabi Muhammad SAW, umat muslim dianjurkan untuk banyak membaca Sholawat nabi.

Sholawat nabi yang sering dibaca umat muslim yaitu Sholawat yang terdapat dalam salat lima waktu.

Atau bisa juga membaca bacaan selawat-Sholawat lain.

Ilustrasi. Maulid Nabi Muhammad SAW Jatuh pada 29 Oktober 2020 (Tribun Sumsel)

Seperti Sholawat Ma'tsuroh, Sholawat Ibrohimiyah, Sholawat Al-fatih, SeQuthbul Aqthob, Sholawat Ummy, Sholawat Ghozali, Sholawat Munjiyat, dan Sholawat Kamilat.

Baca juga: Tata Cara Shalat Tahajud Dilengkapi Bacaan Niat dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

2. Perbanyak Sedekah

Selain memperbanyak Sholawat nabi, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah.

Di sejumlah wilayah umat muslim bisa bersedekah melalui tradisi perayaan Maulid Nabi seperti Karesen di Mojokerto, Bungo Lado di Padang Pariaman, dan Baayun Maulid di Banjarmasin.

Melalui tradisi-tradisi tersebut, umat muslim biasanya bersedekah dalam bentuk makanan, uang, maupun kebutuhan pokok.

3. Menjalankan Puasa

Dilansir dari Tribun Timur, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW umat islam juga dianjurkan untuk berpuasa.

Ketika beliau ditanya mengapa berpuasa pada hari Senin, Nabi Muhammad SAW menjawab, "Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Al-Qur'an] kepadaku)" (HR. Muslim).

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved