Tajuk
Berawal dari Jembatan Basit
Presiden Jokowi pun meresmikan prasarana yang sempat disebut warga Banjarmasin sebagai ‘Jembatan Basit’ tersebut
BANJARMASINPOST.CO.ID - AKHIRNYA Jembatan Sei Alalak diresmikan Presiden Joko Widodo. Jembatan ini menjadi satu akses penting untuk warga antara Banjarmasin dan Barito Kuala.
Bahkan, sangat penting untuk menghubungkan Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sebelumnya, jembatan ini sudah digunakan. Menariknya, penggunakan jembatan ini lebih awal karena munculnya desakan masyarakat.
Ini terjadi karena adanya insiden moge yang bebas melintas padahal jembatan itu masih ditutup untuk umum.
Bahkan, sempat muncul pula video viral tentang sosok Basit yang bisa membuat orang bisa melintas di atasnya meski sedang dalam keadaan ditutup.
Video viral ini sempat jadi perbincangan warga Kalsel, khususnya Banjarmasin.
Akibat viralnya insiden ini, Presiden Jokowi malah meminta agar jembatan itu dibuka pada akhir September 2021 lalu meski belum diresmikan.
Kini, Presiden Jokowi pun meresmikan prasarana yang sempat disebut warga Banjarmasin sebagai ‘Jembatan Basit’ tersebut.
Terlepas dari itu, tujuan pembangunan jembatan yang memiliki panjang 850 meter itu sebenarnya untuk menumbuhkan perekonomian Kalsel dan Kalteng.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kala itu mengatakan, keberadaan jalan nasional dan jembatan diharapkan dapat mendukung kegiatan ekonomi kawasan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Memang, Barito Kuala adalah salah satu kabupaten yang menjadi hinterland dari Kota Banjarmasin.
Kabupaten ini merupakan kawasan penyangga terutama sebagai kawasan permukiman bagi sebagian besar penduduk yang bekerja di Kota Banjarmasin.
Sehingga, dari sisi ekonomi tentu saja pembukaan Jembatan Alalak akan sangat bermanfaat bagi para pekerja karena akan menghemat waktu dan tentunya pengeluaran mereka untuk biaya transportasi.
Selain itu jalur jalan ini juga jadi penghubung antar Provinsi yakni Kalsel dan Kalteng.
Adanya pembukaan ini akan berdampak pada lancarnya jalur distribusi barang antar-provinsi, sehingga perekonomian diharapkan mampu bergerak.
Karena aktivitas perdagangan di Kota Banjarmasin juga sebagian besar permintaan barang dan jasa berasal dari Kalimantan Tengah, selain itu aktivitas pelabuhan juga diharapkan akan semakin hidup, dengan aktivitas bongkar muat barang yang semakin ramai. (*)