Hari Pahlawan Nasional 2021

Jelang Hari Pahlawan 10 November 2021, Simak Daftar Hari Penting Bulan ke-11 Tahun Masehi

Hari Pahlawan Nasional diperingati tiap tanggal 10 November. Momen ini diperingati untuk mengenang pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945.

Freepik
Hari Pahlawan Nasional 10 November. Jelang Hari Pahlawan 10 November 2021, Simak Daftar Hari Penting Bulan ke-11 Tahun Masehi 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tidak terasa sebentar lagi memasuki bulan November 2021. Di bulan ini ada sejumlah momen penting yang diperingati Bangsa Indonesia, salah satunya Hari Pahlawan Nasional.

Hari Pahlawan Nasional diperingati tiap tanggal 10 November. Momen ini diperingati untuk mengenang pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945.

Saat itu, rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur habis-habisan melawan tentara Inggris. Peristiwa yang terjadi pada 10 November 1945 itu pun dikenang sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Baca juga: Sosok Tombolotutu yang Digelari Pahlawan Nasional, Simak Juga Logo Hari Pahlawan 2021

Baca juga: Hari Penting di Bulan November 2021, Mulai Hari Pahlawan hingga Jadwal Ayyamul Bidh

Simak daftar hari penting bulan November alias bulan ke-11 Tahun Masehi, seperti dilansir dari TribunPontianak.co.id dengan judul Daftar Hari Penting di Bulan November 2021: 18 - 20 November Jadwal Puasa Ayyamul Bidh:

Kalender Hijriah

18 - 20 November: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh

Kalender Masehi

5 November: Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

10 November: Hari Pahlawan Nasional

Hari Pahlawan berawal dari pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945.
Hari Pahlawan berawal dari pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. (dokumen)

10 November: Hari Ganefo

11 November: Hari Bangunan Indonesia

12 November: Hari Ayah Nasional

12 November: Hari Kesehatan Nasional

14 November: Hari Brigade Mobil (BRIMOB)

14 November: Hari Diabetes internasional

16 November: Hari Toleransi Internasional

19 November: Hari Pria/Laki-laki Internasional

20 November: Hari Anak-anak Sedunia

21 November: Hari Pohon

22 November: Hari Perhubungan Darat

25 November: Hari Guru (PGRI)

28 November: Hari Menanam Pohon Indonesia

28 November: Hari Dongeng Nasional

29 November: Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)

Baca juga: Ibu dan Anak Juara Lomba Foto Hari Pahlawan 2020 di Kabupaten Kotabaru

Baca juga: Hari Pahlawan 2020, Anggota TNI Dapat Voucher Gratis Bikin SIM di Polres Tanbu

Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Dilansir dari berbagai sumber, Hari Pahlawan Nasional bermula dari aksi Belanda mengibarkan bendera negaranya di Hotel Yamato, Surabaya, 19 September 1945, membuat masyarakat marah.

Sebab, saat itu pemerintah masih gencar-gencarnya menyebarkan dan menyosialisasikan makna kemerdekaan kepada masyarakat Indonesia, termasuk menjelaskan bahwa Bendera Merah Putih sebagai bendera nasional.

Namun bendera Belanda malah berkibar di Hotel Yamato pada malam hari.

Pagi harinya, warga Surabaya yang melihat pengibaran bendera Belanda itu lantas murka. Mereka menilai Belanda tidak menghargai Indonesia, hingga berujung pertempuran.

Adapun penyebab pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dilansir berbagai sumber, dipicu tewasnya perwira kerajaan Inggris Jenderal Mallaby.

Saat itu, Tentara Sekutu pimpinan Jenderal Mallaby datang ke Surabaya pada bulan Oktober 1945 untuk melakukan aksi seremonial, berjalan ke berbagai sudut kota untuk melihat situasi.

Tetapi, Jenderal Mallaby tewas pada akhir 30 Oktober 1945 karena mobil yang ia gunakan hangus terbakar. Belum jelas penyebab pasti tewasnya perwira Inggris itu.

Ada yang menyatakan tewasnya Jenderal Mallaby karena ditembak warga Surabaya. Namun sumber lain menyebut akibat granat dari anak buahnya.

Setelah insiden itu, tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi, Inggris menggempur Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Inggris mengerahkan semua kekuatan darat, laut, dan udara.

Serangan pertama ini menimbulkan korban yang sangat besar, terutama dari kalangan rakyat biasa.

Hari Pahlawan berawal dari pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945.
Hari Pahlawan berawal dari pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. (dokumen)

Serangan yang dilakukan Inggris mengakibatkan banyak korban warga sipil. Sehingga tokoh masyarakat yang bukan dari kalangan militer, KH Hasyim Asyari, sebagai Rois Akbar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) mendeklarasikan Resolusi Jihad yang mewajibkan seluruh umat Islam melawan tentara sekutu.

Pada peristiwa 10 November 1945, nama Bung Tomo begitu legendaris. Sosok pemuda berani ini muncul sebagai pengobar semangat tempur dengan bersenjata mikrofon.

Suaranya yang membakar semangat lewat mikrofon tersiar melalui pancaran Radio Pemberontakan milik Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI).

Baca juga: Peringati Hari Pahlawan dan Bersepeda Nasional, Dispora Kalsel Gelar Ngonthel ke Makam Pahlawan

Baca juga: Hari Pahlawan 2020, Anggota TNI Dapat Voucher Gratis Bikin SIM di Polres Tanbu

Pidato-pidato Bung Tomo juga berhasil mengangkat semangat dan moral arek-arek Suroboyo.

Bukan hanya dengan suara, namun Bung Tomo juga turun langsung menjadi salah satu pemimpin laskar yang kemudian ditarik ke Kementerian Pertahanan.

Pertempuran di Surabaya ini menjadi yang tersulit dan terbesar yang berlangsung selama 3 minggu. Perang ini memakan korban sampai 20 ribu jiwa.

Saat itu pasukan Inggris menginginkan Indonesia menyerah dan menjadi bagian dari negara jajahan Hindia Belanda.

Jumlah korban pihak sekutu yang tewas akibat pertempuran tersebut mencapai 1.500 jiwa.

(Tribunnews.com/Banjarmasinpost.co,id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved