Nama Kampung yang Unik di HST
Kampung Jawa di Barabai, Dihuni Komunitas Suku Jawa, Ada Kubur Khusus
Banyak suku lain selain suku Banjar dan Dayak yang tinggal menetap, lalu memiliki keturunan hingga beberapa generasi.
Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI- Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, boleh dibilang berbeda dengan kota kabupaten lainnya di Banua Anam.
Dari sisi penduduknya, di Bumi Murakata ini lebih multi etnis.
Banyak suku lain selain suku Banjar dan Dayak yang tinggal menetap, lalu memiliki keturunan hingga beberapa generasi.
Uniknya masing-masing punya komunitas kawasan tempat tinggal tersendiri, yang menjadi nama kampung.
Salah satunya adalah Kampung Jawa.
Letaknya di Jalan Pangeran Muhammad Noor, Barabai.
Baca juga: Jumlah Penduduk Tak Sebanding Luas Wilayah Jadikan Desa Rampa Kotabaru Masuk Kategori Kampung Kumuh
Tepatnya di seberang Kantor Polres HST, terdapat permukiman penduduk dengan jalan khusus berupa gang-gang.
Dari nama kampungnya, sudah jelas kawasan itu adalah permukimannya etnis Jawa.
“Meskipun sekarang terjadi pembauran karena banyak yang menikah dengan penduduk asli Barabai atau etnis lain, pastinya yang tinggal di sana ada darah Jawanya,” kata Masruswian, seniman dan Budayawan di HST.
Dijelaskan, Kampung Jawa awalnya ditinggali oleh pendatang dari pulau seberang tersebut, yang kemudian membentuk komunitas hingga menjadi nama kampung.
Baca juga: Semakin Sering Juara Kontes, Harga Merpati Pos Bisa Capai Puluhan Juta
Selanjutnya mereka beranak pinak dan tinggal secara menetap di Barabai.
Bahkan, kalau ada yang meninggal dunia, mereka juga punya alkah tersediri yang disebut Kubur Jawa.
Nama tersebut, bahkan juga menjadi nama kawasan di Desa Kapar, di Jalan A Yani.
Bahkan, nama Puskesmas di tempat itu pun adalah Kubur Jawa.
(banjarmasinpost.co.id/hanani)