Ekonomi dan Bisnis

Modal Terbatas, Begini Kisah Pemuda Banjarbaru Sukses Mendulang Cuan dari Sewa Lapak untuk UMKM

Dengan modal terbatas, Rais seorang pemuda Banjarbaru sukses mendulang cuan dari lapak yang disewakan untuk UMKM

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Humas Kadin untuk BPost
Ilustrasi-Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid saat mengunjungi Booth UMKM Difable di Jalan Ahmad Yani Km 19 Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan, Rabu (28/4/2021). 

BANJARMASINBPOST.CO.ID, BANJARBARU - Penyewaan tempat atau lokasi untuk dijadikan bisnis menjadi tren tersendiri.  Dengan hanya menyewakan lahan, maka cuan akan mengalir.

Salah satunya seperti apa yang dikelola Rais. Pemuda Banjarbaru ini membuat lapak berupa petak kios untuk disewakan kepada pedagang kecil atau UMKM. Mulai makanan, jajanan dan hingga ke penjualan spart part mobil. 

"Alhamdulillah, ada saja saya pemasukan dari menyewakan kios atau lapak kepada Pedagang. Saya punya sepuluh tempat. memanjang, lokasinya di pinggir jalan," kata Rais. 

Rais menyewakan kepada pelaku UMKM dengan harga Rp 600 ribu setengah tahun. "Itu belum termasuk listrik dan air PDAM. Saya menyewakan setahun itu lebih murah dari kebanyakan karena tidak kayak teras ukurannya 3 meter kali 3 meter saja," kata dia. 

Baca juga: Mau Mulai Bisnis Sewa Lapak dan Booth, Ini yang Harus Diperhatikan

Baca juga: Kunjungi Booth UMKM Difable Banjarbaru, Waketum KADIN Sebut UMKM Bisa Bantu Indonesia Keluar Krisis

Dia membuka bisnis tempat lapak atau booth dagangan dipinggir jalan itu terinspirasi dari booth dagangan yang disewakan oleh Alfamart dan Indomaret yang ada. 

"Ya inspirasi ya dari Alfamart dan indomaret. Tapi ini saya buat dari kanopi dan baja ringan lapak nya agar nyaman. Hitung hitung kalau investasi dibandingkan dengan cari tanah di kebun. Saya mending harga tinggi dipinggir jalan dan strategis. karena memang bisa disewakan kepada pelaku UMKM," kata Rais. 

Rais pun mengaku ingin membuka usaha serupa di titik titik strategis lainnya dengan juga menyewakan lapak atau booth di lokasi lainnya jika ada harga yang sesuai. 

Selain dari segi biaya terhitung relatif murah.

"Saya hitung modal awal banung warung warungan ini sekitar Rp   50 juta, tapi kini sudah mulai balik modal, dan tinggal menikmati hasilnya," kata dia. 

Dia mengaku, karena strategis maka banyaknya pengunjung yang berbelanja  maka peluang bisnis pun makin banyak. 

Pelanggan UMKM yang sewa di tempat  Rais, yakni Syarif. Dikatakan syarif bahwa dia memang perlu tempat strategis dipinggir jalan untuk menjajakan jualan. 

"Karena dagangan saya kan pentol dan minuman. Jadi perlu yang strategis juga sekira banyak yang datang. Maka aku pilih di tempat rais ini karena strategis di kawasan simpang empat Guntung manggis," kata dia. 

Dia menjelaskan, harga tersebut jauh lebih rasional jika dibandingkan dengan sewa ruko di pinggir jalan.

Baca juga: Tak Kuat Lagi Sewa Toko, Pedagang di Banjarmasin Beralih Buka Lapak Kaki Lima

"Kalau sewa ruko Rp 600 ribu yang harusnya setahun ini bisa sstu bulan saja," kata dia. 

Dia dibayarkan per bulan di awal periode sewa. Para penyewa juga mendapatkan berbagai fasilitas  termasuk listrik 200 watt. Sementara untuk air bisa didapat dari kamar mandi toko, untuk kebutuhan seperlunya. 

"Kalau manajemen ya sama seperti sewa tenant di Alfamart dan indomaret juga," kata dia. (Banjarmasinpost.co.id /nurholis huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved