Kemenko Perekonomian

Harapan Agar Jemaah Haji dan Umrah Bisa Segera ke Baitullah Terus Diupayakan Pemerintah

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan upaya pemerintah tentang penyelenggaraan ibadah ke Tanah Suci saat bertemu dengan jajaran Forum SATHU

Editor: Alpri Widianjono
KEMENKO PEREKONOMIAN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan upaya-upaya pemerintah untuk menyelenggarakan ibadah ke Tanah Suci kepada jajaran Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU), 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya yang berorientasi pada kemudahan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.

Serta, mempertimbangkan keberlangsungan para pengusaha perjalanan travel haji dan umroh.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima audiensi dari Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU).

Airlangga mendengarkan aspirasi terkait nasib para jamaah yang dalam 2 tahun terakhir belum bisa berangkat umrah.

Sekalian, membahas masalah perpajakan untuk Jasa Keagamaan, dan penerapan aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja bagi usaha travel haji dan umrah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat audiensi dengan Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU),
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat audiensi dengan Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU), (KEMENKO PEREKONOMIAN)

Forum SATHU menjelaskan bahwa saat ini pelaku usaha di bidang penyelenggaraan Umroh dan Haji Khusus, jumlahnya cukup besar.

Ada sebanyak 339 PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus), 1.504 PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dan 1.700 KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah).

Total 3.523 badan usaha dalam penyelenggaraan umrah dan haji, dengan perkiraan jumlah karyawan sebanyak 17.615 orang.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa sudah hampir 2 tahun jemaah haji dan umrah tidak berangkat, dan harapan masyarakat sangat besar untuk bisa dibuka kembali pelaksanaan ibadah umrah dan haji.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah memberikan sinyal untuk membuka kembali bagi jemaah umrah dan haji ke Tanah Suci.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pemerintah akan membahas hal-hal teknis terkait rencana pembukaan ibadah haji dan umrah dengan Pemerintah Arab Saudi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pemerintah akan membahas hal-hal teknis terkait rencana pembukaan ibadah haji dan umrah dengan Pemerintah Arab Saudi. (KEMENKO PEREKONOMIAN)

Hal itu sebagaimana telah disampaikan Pemerintah Arab Saudi kepada Pemerintah Indonesia melalui Nota Diplomatik yang dikeluarkan pada 8 Oktober 2021 yang lalu.

Namun, hal ini masih perlu dibicarakan lebih lanjut antar kedua negara.

Terkait dengan vaksinasi, Arab Saudi menggunakan 4 jenis vaksin, yaitu Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna dan Astra Zeneca, serta mengakui 6 jenis vaksin dengan ditambah Sinoparhm dan Sinovac.

Untuk jemaah haji dan umrah yang menggunakan salah satu dari keempat vaksin yang dipakai Saudi, maka dapat langsung menjalankan ibadah umrah.

Namun bagi jemaah asing yang divaksin dengan vaksin di luar empat yang dipakai Saudi (terutama Sinovac dan Sinopharm), maka yang bersangkutan harus memperoleh booster 1 kali menggunakan salah satu dari keempat vaksin yang dipakai Saudi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama jajaran Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU),
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama jajaran Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU), (KEMENKO PEREKONOMIAN)

Terkait dengan kewajiban booster untuk penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm, pemerintah masih belum dapat memenuhi dengan pertimbangan sampai dengan akhir tahun ini masih terus mengejar target vaksinasi.

“Kita masih mengejar target tercapainya 70 persen vaksinasi untuk Dosis-1 dan 50 persen untuk Dosis-2 di akhir tahun ini. Pemerintah Indonesia akan melakukan diplomasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait masalah vaksinasi ini. Kita akan meminta Menteri Kesehatan dan Menteri Agama, dengan dibantu Menteri Luar Negeri. Sekaligus juga akan menyampaikan kondisi pandemi Indonesia yang telah membaik dan membahas hal-hal teknis lainnya terkait rencana pembukaan ibadah haji dan umrah ini,” kata Menko Airlangga.

Terkait dengan perpajakan untuk Jasa Keagamaan, Menko Airlangga menyampaikan sudah ada Peraturan Menteri Keuangan 92/PMK.03/2020 tentang Kriteria dan/atau Rincian Jasa Keagamaan yang Tidak Dikenai PPN.

“Dalam PMK sudah jelas bahwa penyelenggara Jasa Keagamaan, termasuk Jasa Perjalanan Ibadah Haji dan Umroh, tidak dikenakan PPN yang berlaku efektif sejak 22 Agustus 2020 yang lalu” tegas Menko Airlangga.

Terkait penerapan aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja bagi usaha travel haji dan umrah, saat ini fokus pemerintah memberi kemudahan berusaha dan menguatkan ekonomi di masa pandemi. Termasuk pada usaha penyelenggara haji dan umrah.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menegaskan bahwa konsep pengenaan sanksi sebagai konsekuensi dari perizinan berusaha berbasis risiko.

Itu adalah suatu hal yang ditujukan untuk mendorong pelaku usaha agar lebih bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya, serta menjaga keberlangsungan usaha agar dapat terus berlanjut.

“Untuk itu akan disosialisasikan kembali, tidak perlu khawatir. Adanya Undang-Undang Cipta Kerja ini sejatinya berpihak kepada masyarakat, pengusaha, dan untuk memperbaiki iklim usaha dan investasi,” ungkap Menko Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pembina Forum SATHU, Fuad Hasan Masyhur, menyampaikan bahwa audiensi tersebut membawa angin segar bagi seluruh masyarakat.

Mengingat, mereka telah menanti selama hampir dua tahun yang sudah merindukan untuk bisa berangkat ke Baitullah menunaikan ibadah haji dan umrah.

Sekaligus juga membawa kabar baik dan memberikan secercah harapan untuk para pengusaha perjalanan travel haji dan umrah.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Menko yang telah memberi arahan untuk bisa mewujudkan harapan masyarakat. Mengingat pandemi Covid-19 ini berdampak besar bagi usaha penyelenggara umroh maupun haji, alhamdulillah Pak Menko sudah memberikan secercah harapan. Kami berkeyakinan dalam waktu dekat dan tidak lama lagi, kita akan bisa mewujudkan harapan masyarakat untuk berangkat ke Baitullah,” tutur Fuad. (AOL/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved