Sholat Rawatib
Niat Sholat Qobliyah Subuh, Dikerjakan 2 Rakaat Sebelum Sholat Subuh
sholat Qobliyah Subuh adalah salah satunya yang dijanjikan pahala paling besar. Qobliyah subuh dikerjakan 2 rakaat sebelum sholat subuh
Penulis: Noor Masrida | Editor: Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sholat Rawatib adalah sholat sunah yang mengiringi sholat fardhu atau sholat wajib. Ada dua macamnya, yakni sholat qobliyah yang dikerjakan sebelum sholat fardhu dan badiyah setelah sholat fardhu.
Dari dua jenis sholat rawatib itu, sholat Qobliyah Subuh adalah salah satunya yang dijanjikan pahala paling besar. Qobliyah subuh dikerjakan 2 rakaat sebelum sholat subuh memiliki banyak keutamaan jika dikerjakan.
Bahkan diriwayatkan, kalau Nabi Muhammad SAW pun selalu mengerjakan sholat Qobliyah Subuh.
Simak bacaan niat sholat qobliyah subuh, tata cara dan surah-surah pendek yang disarankan dibaca.
Mulailah mengerjakan sholat sunnah ini secara rutin, agar mendapatkan pahala dan ketahui keutamaannya.
Baca juga: TATA Cara Sholat Qobliyah Subuh yang Benar, Lebih Baik di Rumah atau Masjid?
Baca juga: Niat Sholat Qobliyah Subuh dan Tata Cara Mengerjakan Sholat Fajar
Sholat Qobliyah Subuh ini dikerjakan sebanyak 2 rakaat.
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Artinya: “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim).
Selain melaksanakan sholat sunnah, rangkaian dzikir setelah sholat sunnah yang dilakukan saat jeda antara fajar dan sholat subuh juga bisa dilakukan.
Diawali dengan membaca dzikir:
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ لآ إلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya hayyu ya qoyyum laa ilaaha illa anta (40 kali)
Artinya: “Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, tiada tuhan selain Engkau”
Kemudian dilanjutkan dengan:
- Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 11 kali
- Membaca surat Al-Falaq 1 kali
- Membaca surat An-Naas 1 kali
Dilanjutkan membaca dzikir sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh
Artinya: “Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung. Aku memohon ampunan pada Allah”
Dilanjutkan dengan berdzikir:
سُبْحَانَ مَنْ تَعَزَّزَ بِالْعَظَمَةِ سُبْحَانَ مَنْ تَرَدَّى بِالْكِبْرِيَاءِ سُبْحَانَ مَنْ تَفَرَّدَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ سُبْحَانَ مَنْ احْتَجَبَ بِالنُّوْرِ سُبْحَانَ مَنْ قَهَرَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ سُبْحَانَ مَنْ لَا يَفُوْتُهُ فَوْتٌ سُبْحَانَ الْأَوَّلُ الْمُبْدِىءُ سُبْحَانَ الْآخِرِ الْمُفْنِيْ سُبْحَانَ مَنْ تَسَمَّى قَبْلَ أَنْ يُسَمَّى سُبْحَانَ مَنْ عَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ سُبْحَانَ مَنْ كَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ سُبْحَانَ مَنْ لَايَعْلَمُ قَدْرَهُ غَيْرُهُ )سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (3 X سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
"Subhana Man ta’azzaza bil-adzomati, subhana Man tarodda bil-kibriyaa`i, subhana Man tafarroda bil wahdaniyyati, subhana man ihtajaba bin-nuuri, subahan Man qaharol ‘ibaada bil mauti, subhana Man laa yafuutuhu fautun, subhanal awwal al-mubdi, subhanal akhir al-mufni, subhana man tasamma qobla ay yusamma, subhana Man ‘allama Adamal asmaa`a, subhana man kaana ‘arsuhu ‘alal maa, subhana Man ya’lamu qadrohu ghoiruhu (Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh) subhana Robbika Robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin"
Artinya: “Maha suci Dzat yang perkasa dengan keagungan-Nya, Maha suci Dzat yang berhiaskan kebesaran, Maha suci Dzat yang menyendiri dalam sifat keesaan-Nya, Maha suci yang berhijab dengan cahaya, Mahasuci Dzat yang melemahkan para hamba dengan kematian,
Maha suci Dzat yang tidak disibukkan oeh kesibukan apapun, Maha suci Dzat yang Maha Awal dan Maha mengawali, Maha suci Dzat yang Maha Akhir dan Maha memfanakan, Maha suci Dzat yang menamai sebelum dinamai, Maha suci Dzat yang mengajarkan nama-nama kepada Adam,
Maha suci Dzat yang singgsana-Nya berada di atas air, Maha suci Dzat yang kadar-Nya tidak diketahui oleh sesiapapun (Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung), Maha suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha lebih mulia dari apa yang mereka sifatkan, keselamatan bagi para Rasul, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”.

Lalu berbaring ke samping kanan dengan membaca:
اللهم رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ وَرَبَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ
Allahumma Robbi Jibrila wa Mikaila wa Isroofiila wa ‘Izrooiila, wa Robbi Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Ajirnii minan naar”
Artinya:
“Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan Tuhannya junjungan kami Muhammad SAW. Selamatkanlah kami dari neraka”.
Demikian bacaan dzikir setelah sholat sunnah fajar atau sholat di waktu fajar sebelum sholat subuh, dilansir dari Tribunstyle.com dengan judul Bacaan Dzikir dan Doa setelah Sholat Sunnah sebelum Subuh, Bisa Diamalkan selama Ramadhan 2020.
Dikutip Tribunnews dari TribunLampung, Pembina NS Islamic Entertainment Lampung, ustaz Marbi Nurwahyudi mengatakan bahwa pengerjaan salat sunah qabliyah Subuh dilaksanakan sebelum salat Subuh, tepatnya setelah azan dan sebelum ikamah salat Subuh.
Berikut ini tata cara salat sunah qabliyah Subuh
1. Niat
أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatash-shubhi rak’ataini qabliyyatal lillahi ta’ala.
Artinya: Aku niat shalat sunah sebelum Subuh dua raka’t karena Allah Taala
2. Membaca surat al-fatihah dan surat-surat pendek al-Quran
Pada rakaat pertama membaca surat al-fatihah dan kemudian kemudian membaca surat Al-Kafirun. Dan pada rakaat yang kedua setelah membaca surat Al-Fatihah, kemudian membaca surat al-Ikhlas.
3. Dzikir shalat sunnah qobliyah subuh
Setelah dua rakaat kemudian salam kemudian membaca dzikir shalat sunnah qabliyah subuh.
Berdasarkan dalil hadits riwayat Ibnu Sinni dan Al-Hakim, dzikir yang dibaca setelah selesai mengerjakan shalat sunnah sebelum subuh adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَمِيْمَائِيْلَ وَمُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Allahumma rabba jibrila wa israfila wa mika-ila wamuhammadinin-nabiyyi, a’udzubika minan-nar (dibaca 33 x)
Artinya: Ya Allah, wahai Tuhan dari Jibril, Israfil, Mikail, dan Nabi Muhammad. Aku berlindung diri dengan Engkau dari Neraka. (HR. Ibnu Sinni dan Al-Hakim).
Baca juga: Niat Sholat Qobliyah Subuh Muakkad, Lengkap Tata Cara dan Keutamaannya
Baca juga: Niat Sholat Qobliyah Subuh, Tata Cara dan Keutamaan Mengerjakan Sholat Fajar
Keutamaan salat sunah Qobliyah Subuh
Ustaz Marbi Nurwahyudi mengatakan bahwa keutamaan Ustaz Marbi Nurwahyudi mengatakan begitu besar.
Aisyah RA meriwayatkan dari Rasulallah SAW, Beliau bersabda "Dua rakaat (sebelum) fajar (salat subuh) lebih baik (nilainya) dari dunia dan seisinya." (HR Muslim dan Tirmidzi).
Marbi juga melanjutkan bahwa salat sunah qobliyah subuh merupakan salah satu contoh ibadah sunah yang memiliki ganjaran sangat besar bagi orang yang istikamah melakukannya.
Dalam artian, orang tersebut selalu melaksanakan ibadah tersebut secara berkelanjutan dan konsisten.
"Allah itu senang yang istikamah walaupun cuma sedikit. Sehingga, dikerjakan dengan istikamah walaupun sedikit itu lebih baik, dibanding dengan membaca surat panjang tetapi (salat sunah Fajar) dilakukan cuma sekali dan setelah itu tidak pernah mengerjakan lagi," jelas ustaz Marbi Nurwahyudi.
Marbi menambahkan, hal terpenting adalah konsisten melaksanakan salat sunah Qobliyah Subuh karena hal itu disukai Allah SWT.
"Namun justru, ini yang terkadang berat," ucap Marbi.
Marbi menambahkan, ayat Alquran yang dibaca sebaiknya yang tidak terlalu panjang.
Hal tersebut karena waktu pelaksanaan salat sunah yang terbatas.
Sholat sunnah adalah ibadah yang dilakukan di luar sholat wajib. Sholat ini apabila dikerjakan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.

Jenis-jenis sholat sunnah rawatib :
Sholat sunnah muakkad yakni sholat sunnah yang dikukuhkan untuk dikerjakan.
-4 Rakaat sebelum sholat zuhur
Niat sholat sunnah rawatib sebelum zuhur:
Usholli sunnatazh-zhuhri rok’ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta’ala
Artinya : “Saya niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”
-2 Rakaat sesudah sholat zuhur
Niat shalat sunnah rawatib sesudah shalat zuhur
Usholli sunnataz-zhuhri rok’ataini ba’diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta’aalaa
Artinya : “Saya niat shalat sunnah setelah dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.
-2 Rakaat sesudah sholat maghrib
Niat shalat sunnah rawatib setelah shalat maghrib:
Usholli sunnatal maghribi rok’ataini ba’diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta’ala
Artinya : “Saya niat shalat sunnah setelah maghrib dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.”
Baca juga: Kerjakan Qobliyah Subuh Dua Rakaat Sebelum Sholat Subuh, Simak Niat dan Tata Caranya
Baca juga: Niat Sholat Qobliyah Subuh Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya
-2 Rakaat sesudah sholat isya
Niat shalat sunnah rawatib setelah shalat isya:
Ushallii sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini ba’diy-yatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat shalat sunat ba’diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”
-2 Rakaat sebelum sholat subuh.
Niat sholat sunnah rawatib sebelum sholat subuh:
Ushallii sunnatash shubhi rak’ataini qabliy-yatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”
Sholat sunnah ghairu muakkadah yaitu sholat sunnah yang tidak dikukuhkan untuk dikerjakan. Jumlah rakaat seluruhnya yakni 10 rakaat:
a. 2 Rakaat sebelum zuhur
b. 2 Rakaat sesudah zuhur
c. 4 Rakaat sebelum ashar
d. 2 Rakaat sebelum maghrib
Perhatikan tata cara sholat sunnah muakkad dan ghairu muakkad ini, yakni tidak berjamaah. jika empat rakaat, tiap dua rakaat satu salam. Tanpa azan dan iqamat, diutamakan tempat sholat sunnah berpindah dari tempat sholat fardhu. dan bacaan tidak dikeraskan.
Demikianlah ulasan tentang bacaan niat Qobliyah Subuh, tata cara dan ayat pendek yang sebaiknya dibaca. Semoga bermanfaat dan bisa diamalkan setiap Muslim.
(Tribunnews.com/Renald)(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah)(TribunStyle.com/Anggie)