Covid 19 Inndonesia

Covid-Indonesia 26 November 2021, Tambah 453 Kasus Baru, 386 Orang Sembuh

Jumlah kasus positif harian meningkat dari kemarin. Dalam data yang dirlis pemerintah, Jumat (26/11/2021), kasus baru Covid-19 bertambah sebanyak 453.

Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri
Wabah Corona Kalsel, ASN di Batola yang mengikuti vaksinasi beberapa waktu lalu. Covid-Indonesia 26 November 2021, Tambah 453 Kasus Baru, 386 Orang Sembuh 

Selain itu, kasus pertama dikonfirmasi di Afrika Selatan pada 14 November lalu, dan telah berkembang menjadi sebanyak 22 kasus.

Adapun satu kasus di Hong Kong, merupakan seorang pelancong yang kembali dari Afrika Selatan.

Seorang ahli virologi di Imperial College Londong Dr Tom Peacock menemukan, jumlah mutasi lonjakan yang sangat tinggi menunjukkan ini bisa menjadi perhatian nyata.

Kasus yang ditemukan di Hong Kong terjadi pada seorang pria berusia 36 tahun yang memiliki tes PCR negatif sebelum terbang dari Hong Kong ke Afrika Selatan.

Laki-laki tersebut tinggal dari 22 Oktober hingga 11 November. Saat kembali ke Hong Kong, tesnya negatif. Tapi, tes menunjukkan hasil positif pada 13 November saat dikarantina.

Beberapa ahli virologi di Afrika Selatan khawatir terjadi peningkatan kasus di Gauteng, daerah perkotaan mencakup Pretoria dan Johannesburg, di mana kasus B.1.1.529 telah terdeteksi.

Baca juga: Kementerian Agama Sebut Kunci Learning Recovery Selama Pandemi Covid-19 Adalah Guru

Baca juga: Update Covid-19 Kalsel : Meningkat Lagi Pasca Melandai, Penambahan Kasus Positif Hari Ini 11 Orang

Seberapa bahaya varian baru B.1.1.529?

Protein lonjakan yang melapisi bagian luar virus memungkinkannya menempel dan masuk ke sel manusia.

Vaksin melatih tubuh untuk mengenali lonjakan ini dan menetralkannya, sehingga dapat mencegah infeksi sel.

Jenis virus ini mempunyai 32 mutasi pada protein lonjakan, bagian dari virus yang digunakan pada sebagian besar vaksin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh melawan Covid-19.

Mutasi pada protein lonjakan dapat mempengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi sel dan menyebar, tapi juga mempersulit sel kekebalan untuk menyerang patogen.

Mutasi yang terdeteksi dalam protein lonjakan akan mengubah bentuk struktur ini, sehingga menimbulkan masalah bagi respons imun yang diinduksi oleh vaksin.

Mutasi dapat membuat protein lonjakan kurang dikenali oleh antibodi tubuh, sehingga tidak akan selektif menetralkan virus, yang kemudian dapat melewati pertahanan kekebalan dan menyebabkan infeksi.

Penelitian di Universitas Cambridge menemukan, dua mutasi pada B.1.1.529 meningkatkan infektivitas dan mengurangi pengenalan antibodi.

“Itu memang terlihat menjadi perhatian yang signifikan berdasarkan mutasi yang ada,” ujar profesor mikrobiologi klinis Universitas Cambridge Ravi Gupta.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved