Bumi Bersujud

Perayaan Hari Ibu di Kabupaten Tanbu Meriah, Bupati Zairullah Terkesan Upaya Perjuangan Wanita

Hari Ibu diisi lomba menghias sayuran dan buah-buahan di halaman Gedung Mahligai Bersujud Kapet, Simpangempat, Kabupaten Tanbu, Selasa (21/12/2021).

Penulis: Man Hidayat | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MAN HIDAYAT
Bupati Tanah Bumbu (Tanbu), dr HM Zairullah Azhar dan Sekda didampingi Ketua TP PKK dan DWP saat potong tumpeng pada peringatan Hari Ibu, Selasa (21/12/2021). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Momen perayaan Hari Ibu ke-93 di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan, berlangsung begitu meriah, Selasa (21/12/2021).

Kegiatan ini, diramaikan puluhan peserta lomba menghias sayuran dan buah-buahan, lokasinya di halaman Gedung Mahligai Bersujud Kapet, Simpangempat, Kabupaten Tanbu.

Berbagai macam rangkaian suguhan unik, dilihat Bupati Tanbu dr HM Zairullah Azhar yang didampingi Sekretaris Daerah, H Ambo Sakka.

Juga hadir, Ketua TP PKK Tanbu Hj Wahyu Windarti Zairullah, Ketua Dharma Wanita Persatuan Hj Masnah Mashude, Komandan Kodim 1022/TNB Letkol Cpn Rahmat Trianto, organisasi wanita, serta pejabat pemkab.

Selain menggelar lomba rangkaian suguhan unik dari sayur-sayuran dan buah-buahan, momen ini juga dirangkai dengan lomba fashion show yang diikuti sejumlah pejabat SKPD maupun Forkopimda.

Bupati dr HM Zairullah Azhar saat meninjau lomba menghias sayur-sayuran di halaman Gedung Mahligai Bersujud Kapet, Simpangempat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Selasa (21/12/2021).
Bupati dr HM Zairullah Azhar saat meninjau lomba menghias sayur-sayuran di halaman Gedung Mahligai Bersujud Kapet, Simpangempat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Selasa (21/12/2021). (BANJARMASINPOST.CO.ID/MAN HIDAYAT)

Bupati Tanbu Zairullah Azhar saat berkeliling mengunjungi tiap stan, mengaku begitu sangat terkesan dengan upaya yang dilakukan peserta dari organisasi wanita tersebut.

"Alhamdulillah kita dapat memperingati kembali Hari Ibu yang ke-93. Hari ibu yang diperingati setiap 22 Desember merupakan bentuk pengakuan serta penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa," ucapnya.

Menurutnya, tanggal ini dipilih untuk menghormati Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada 1928 yang merupakan awal bangkitnya gerakan perempuan Indonesia.

"Maka dari itu, peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah Mother’s Day, melainkan momentum untuk mendorong perempuan Indonesia, menjadi perempuan yang berdaya dan setara kedudukannya," tuturnya.

Bupati pertama Kabupaten Tanbu ini memaparkan, apabila melihat sejarah, perjuangan para perempuan bukanlah hal mudah.

Namun, perempuan Indonesia dengan gagah berani menembus batas-batas sosial, bersuara untuk memperjuangkan hak kaumnya, dan bersama dengan kamu laki-laki, meraih kemerdekaan. 

"Pada akhirnya, konsitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 menjamin kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk perempuan," ujarnya.

Dikatakan, hingga saat ini telah banyak kemajuan dirasakan oleh perempuan. Tapi, kesetaraan ideal dicita-citakan belum sepenuhnya tercapai. 

"Budaya patriarki yang telah mengakar selama berabad-abad masih tersisa dalam kehidupan bermasyarakat. Perempuan masih menghadapi berbagai permasalahan yang mengancam kualitas hidupnya," beber Bupati Zairullah.

Hal ini, kata mantan anggota DPR- RI dua periode tersebut, diperparah dengan pandemi Covid-19 yang meningkatkan kerentanan ekonomi perempuan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved