Berita Kabupaten Banjar
Berhari-hari Desa Lokbuntar Kabupaten Banjar Terendam, Warganya Mulai Terserang Penyakit Kulit
ada sekitar 8 RT dengan 100 rumah yang kondisinya terendam banjir, termasuk akses jalan raya di Desa Lokbuntar turut terendam.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Wilayah bagian hilir dari daerah aliran sungai dari Riam Kiwa masih mengalami banjir adalah Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Camat Sungai Tabuk, Taufiqurrahman membenarkan hampir semua desa di wilayah Kecamatan Sungai Tabuk tergenang air.
"Iya betul hampir semua desa di sungai tabuk mengalami banjir," ujar Camat Sungai Tabuk, Taufiqurrahman.
Menurut Camat Sungai Tabuk, desa itu adalah Desa Lok buntar, Desa Keliling Benteng Ilir, Desa Pambantanan.
Sebagian Desa Sungai Tabuk Keramat, Desa Pejambuan, Desa Tajau Landung, Desa Sungai Pinang lama, Sungai Pinang Baru, Lok Baintan Dalam dan Luar.
Baca juga: Masyarakat Kabupaten Banjar Antusias Ikuti Vaksin di Kelurahan Murung Keraton Kota Martapura
Baca juga: Kabupaten Banjar Juara Umum MTQ Suara Emas 2021
Namun, Kepala Desa Sungai Tabuk Keramat, Ahmed Sopyan dihubungi reporter Banjarmasinpost.co.id, mengatakan air banjir sudah tidak mengenangi akses jalan.
"Warga kami sudah melaksanakan acara perkawinan. Ada tiga hari ini acara perwakilan, jamuan makan terpaksa di jalan raya karena tidak terendam," katanya, Minggu (26/12/2021).
Sementara, Kepala Desa Lokbuntar, Mursyidi dihubungi reporter Banjarmasinpost.co.id, membenarkan wilayah desanya masih tergenang air banjir.
Menurutnya ada sekitar 8 RT dengan 100 rumah yang kondisinya terendam banjir, termasuk akses jalan raya di Desa Lokbuntar turut terendam.
"Sementara ini, belum ada yang mengungsi. Warga masih bertahan di rumah masing-masing membikin apar-apar," katanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id.
Mursyidi mengatakan sudah ada anggota BPBD Kabupaten Banjar yang datang memantau dan melihat kondisi desanya.
"Sudah ada yang melihat dan memantau, tidak ada yang memberikan bantuan," katanya.
Diakuinya, infrastruktur jalan sepanjang 400 meter masih terendam air.
Tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua berakibat mogok.