Selebrita
Imbas Perlakuan Atta Halilintar pada Aurel yang Hamil Tua, Langgogeni Faruk Beri Peringatan
Langgogeni Faruk memberi peringatan pada Atta Halilintar yang memperlakukan Aurel Hermansyah kala hamil tua. Ini penyebab ibu Gen Halilintar risau.
Simak video selengkapnya: Klik
Baca juga: Lawan Ketakutan, Ruben Onsu Akhirnya Izinkan Betrand Peto dan Thalia Memelihara Ayam Karena Ini
Baca juga: Akhirnya Lesti Kejora Pamer Foto Baby L, Unggahan Istri Rizky Billar Tuai Komentar Rossa & Ria Ricis
Ini Efeknya Bagi Ibu dan Bayi Jika Ibu Hamil Malas Bergerak
Jika ibu sedang berbadan dua, usahakan untuk tetap aktif ya.
Apalagi, jika dokter mengatakan kondisi Bunda serta si kecil baik-baik saja.
Sebab, jarang gerak saat hamil berpengaruh buruk bagi ibu maupun bayinya.
Studi yang dilakukan ahli maternitas di Swedish Medical Center, Seattle, Tanya Sorensen, MD, menunjukkan bahwa jarang bergerak berkaitan dengan risiko hipertensi dan diabetes gestasional yang dialami ibu.
Selain itu, varises dan penggumpalan darah juga berkaitan dengan terlalu banyak duduk saat hamil.
"Terutama untuk wanita yang bekerja kantoran, mereka akan banyak duduk saat di meja kerja. Usahakan untuk tetap bergerak misalnya memperbanyak jalan atau menggunakan tangga. Asalkan kehamilan Anda sudah dinyatakan aman dan tak bermasalah oleh dokter," tutur Sorensen.
Apalagi, semakin bertambahnya usia kehamilan membuat ibu lebih sering buang air kecil.
Baca juga: Perbuatan Dewi Perssik pada sang Ibu Terekam, Lihat Hadiah Depe Kala Memasuki Tahun Baru 2022
Nah, 'rutinitas' baru ini menurut Sorensen bisa dijadikan kesempatan untuk memperbanyak gerak.
Jika mampu, lakukan olahraga ringan setiap hari, atau berenang di kala akhir pekan.
Nah, baru-baru ini, peneliti dari Warwick Medical School, University of Warwick menemukan bahwa ibu yanh mengalami depresi lebih malas begerak selama trimester kedua kehamilannya.
Untuk itu, ketua peneliti, Nithya Sukumar, MD, merekomendasikan agar kesehatan mental ibu bisa dipantau selama mengandung.
"Jarang bergerak juga berisiko menambah berat badan ibu yang mana bisa berakibat buruk bagi si anak atau ibunya. Untuk itu, mendorong ibu hamil agar lebih aktif perlu dilakukan," tutur Sukumar, dikutip dari Fit Pregnancy.
Peneliti lain, Ponnusamy Saravanan, MD menekankan ia dan timnya percaya bahwa dengan mengurangi jam duduk pada ibu atau dengan kata lain ibu hamil bisa lebih banyak bergerak, bisa mengurangi risiko si ibu terkena diabetes gestasional dan risiko gangguan metabolik pada bayi.