Viral di Medsos
Awalnya Dicibir Gegara Tukar Tanah dengan Ikan Koi, Pria Ini Akhirnya Bikin Takjub Hingga Viral
Diketahui, seorang pria asal Malaysia bernama Mohd Zulkifli Hasan (46) memang memiliki hobi mengoleksi ikan koi langka nan mahal.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Seorang pria sempat mendapat cibiran setelah nekat menukarkan tanahnya dengan ikan mas Koi. Namun, bukannya buntung, pria asal Malaysia itu justru bikin takjub hingga viral di medsos.
Diketahui, ikan mas koi yang ditukar dengan tanah itu ternyata bukan ikan hias biasa.
Berikut ini kisah unik yang belakangan viral di medsos.
Diketahui, seorang pria asal Malaysia bernama Mohd Zulkifli Hasan (46) memang memiliki hobi mengoleksi ikan koi langka nan mahal.
Nah, baru-baru ini dia berhasil mendapatkan ikan koi berkualitas tinggi dari Jepang.
Baca juga: VIDEO HEBOH BANGET Petugas Damkar Depok Viral Posting Poster Tulisan Dugaan Korupsi
Baca juga: Viral Kisah Pengantin Wanita Dapat Mahar 1 Kilogram Emas, Ini Sosoknya
Ekstremnya, pria yang akrab dusapa Usop Cerek ini rela menjual tanah seharga RM 300.000 atau Rp 1 Miliar lebih demi mendapat koi incarannya.
Adapun ikan koi yang dibeli Usop Cerek adalah berjenis Sakai Kohaku.
Ia mendapat ikan itu langsung dari Sakai, Jepang,
Kenapa berharga fantastis? Usut punya usut ikan itu merupakan salah satu ikan koi terbaik dan sering memenangkan berbagai kompetisi ikan koi di tingkat internasional.
Usop Cerek yang berasal dari Kampung Gong Pauh mengaku merupakan penggemar berat ikan koi dan telah aktif di bidang budidaya ikan koi sejak tahun 2015.
“Saya menjual tanah hanya untuk membeli ikan koi Sakai Kohaku yang berkualitas tinggi.
“Sekarang ikan koi masih ada di Sakai Koi Fish Farm, Jepang dan sering ditawarkan untuk dibeli oleh penggemar ikan koi lainnya dan yang terbaru ditawarkan dengan harga RM450.000 (Rp 1,5 Miliar).
"Tapi, saya belum siap untuk menjualnya lagi karena harga pasar ikan koi saat ini mencapai RM600.000 (Rp 2 Miliar lebih) per ekor," katanya.
Ia menambahkan, sengaja tidak membawa pulang ikan koi ke Malaysia karena ingin mengikuti berbagai lomba ikan koi yang diselenggarakan di Jepang.
Baca juga: Viral Pelatih Biliar Dijewer Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi : Itu Bentuk Tanda Sayang
Baca juga: Viral Satpam Disambar Petir, Begini Kondisi Terakhir Korban Setelah Diberikan Pertolongan
“Kalau saya bawa pulang ikan koi ke Malaysia, harga dan nilai eksklusifnya akan turun dan sulit mendapatkan pembeli yang berani membeli ikan sesuai harga pasar.
"Untuk saat ini biarkan ikan koi dipertahankan di Jepang dan peluang untuk dijual kembali sangat tinggi karena penggemar ikan koi di seluruh dunia terkonsentrasi di sana," tambahnya.
Usop Cerek mengatakan, ia memiliki sekitar 40 ikan koi dari berbagai jenis di kolam rumahnya termasuk, Omosako Shiro Utsuri, Doitsu Showa, Benikiko, Sanke Sakai, Dainichi Showa dan Momotaro Kohaku.
Semua koleksinya itu bila ditotal nilainya bisa ebih dari RM500.000 (Rp 1,7 Miliar).
“Harga ikan koi yang dipelihara di kolam koi di rumah saya sekarang masing-masing RM20.000 (Rp 68 jutaan) hingga RM60.000 (Rp 204 jutaan) dengan biaya makan dan vitamin RM2.000 (Rp 6,8 jutaan) sebulan,” katanya, dikutip TribunSolo.com dari Harian Metro, Senin (3/1/2022).

Harga Koi Kohaku Capai Miliaran Rupiah
Sebelumnya, ikan Koi jenis Kohaku terjual dengan harga Rp 27 miliar dan telah memecahkan rekor dunia.
Fakta tersebut terungkap dari hasil lelang Koi (Koi Auction) pada acara yang dilaksanakan setiap tahun oleh Sakai Fish Farm Jepang.
Seekor Kohaku dengan ukuran panjang 101 sentimeter berhasil terjual dengan harga penawaran tertinggi sebesar Yen 203.000.000 atau setara dengan Rp 27 miliar.
Selain karena kualitasnya sangat istimewa, juga karena ukurannya yang lebih dari 100 sentimeter dan berumur 9 tahun.
Koi sebesar dan sebagus ini memang sangat jarang dijual oleh pemiliknya, sebab Koi seperti ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya, sekaligus sebagai bukti keberhasilan dalam merawat Koi, apalagi Koi ini seringkali tampil sebagai Grand Champion di beberapa event Koi Show di Jepang.
Kolektor All Japan KoiShow Legend asal Cianjur, H Syarifudin (50), langsung tertarik untuk mendatangkan keturunan dari kohaku yang nilainya fantastis tersebut untuk dikembangbiakkan di peternakan Damiri Koi Farm di Cianjur.
Alhasil, adik, kakak, dan keturunan kohaku seharga Rp 27 miliar tersebut kini ada di peternakan koi terbesar di Indonesia yang lokasinya kini ada di Cianjur.
Sang kolektor banyak mendatangkan keturunan champion untuk dijadikan indukan oleh penggemar koi di Indonesia.
H Syarifudin mengatakan, sudah menjadi hobinya untuk mendatangkan keturunan juara dan dikembangbiakkan di lima puluh kolam ikan koi miliknya di Desa Peuteuycondong, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
"Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan harga ikan koi jenis kohaku yang mencapai angka Rp 27 miliar setelah dilelang, nah saat ini saya datangkan saudara kembarnya, ada adik, kakak, serta keturunan dari ikan fantastis tersebut untuk dijadikan indukan di Indonesia," ujar H Syarifudin, saat ditemui di peternakannya Kamis (14/1/2021), dilansir dari Tribun Jabar.
Di dunia ikan koi, H Syarifudin memang sudah dikenal sebagai kolektor All Japan KoiShow.
Tidak hanya mengoleksi, pria yang akrab disapa H Iden ini juga sudah lama mengembangbiakkan keturunan juara di Damiri Koi Farm miliknya.

Di lokasi ini ada lima puluh kolam ikan koi, satu kolamnya rata-rata berukuran 50x50 meter.
Ada juga sebuah farm dengan bak filter dan beberapa kolam buatan dengan kedalaman bervariasi.
"Saya sering mendatangkan dan menggunakan indukan keturunan atau adik kakak dengan grand champion all Japan Koi Show selain kohaku ada juga asagi," ujarnya.
Ia mengatakan, beberapa keturunan grand champion Jepang yang ada di Cianjur di antaranya anakan dan kembar S Legend Sakai, anakan Mihara Dainichi, anakan Kinsen Dainichi, anakan Showa Lion Queen Momotaro, anakan Sakura Dainichi, anakan Yamato Sakai, dan Flizela.
Menurutnya, ketika mendatangkan ikan dengan kualitas baik maka tak sulit untuk memelihara dan mengembangbiakannya di Indonesia.
"Asal ikuti terus literatur yang biasa dilakukan untuk memelihara ikan koi, kalau saya merujuk ke literatur yang biasa dilakukan oleh orang Jepang," katanya.
Musim pandemi covid-19 sempat mengganggu proses distribusi penjualan yang biasa dilakukan Damiri Koi Farm. Kendala berada di angkutan yang sempat menolak untuk mengangkut ikan.
"Musim pandemi sedikit banyak telah berpengaruh pada angkutan distribusi, dimana bus, kereta api, dan pesawat sempat tak menerima, saat ini sudah merangkak lagi, kemarin sempat anjlok sampai lima persen," katanya.
Menurut H Iden, harga ikan dilihat dari kualitas bagus atau tidaknya. Untuk melayani konsumen dari Aceh sampai dengan kawasan timur Indonesia, ikan yang dijual di Damiri Koi Farm mulai dari Rp 250 ribu sampai dengan yang di atas Rp 10 juta.
"Kalau yang besar size-nya 25 sentimeter sampai 45 sentimeter, ada size besar lagi di atas 50 sentimeter," katanya.
Ia mengatakan, saat ini bagi penggemar awam atau yang baru belajar memelihara ikan koi disarankan belajar dari satu literatur saja.
Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Dibuka Februari 2022, Akses prakerja.go.id untuk Pendaftaran
"Banyak yang belajar dari beberapa literatur alhasil digabungkan dan hasilnya tak bagus, saran saya ambil saja literatur terbaik dan ikuti saja satu literatur yang telah terbukti kualitasnya," katanya.
Damiri Koi Farm saat ini juga mendatangkan Tamasaba jenis koi yang bentuknya mirip dengan Koki. Tamasaba juga saat ini sedang hits penjualannya karena pemeliharaannya bisa digabungkan dengan koi. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Nekat Tukar Tanah demi Beli Ikan Koi, Pria Ini Cuek Dicibir, Ternyata Bila Dijual Harganya Fantastis.