Selebrita
Datangi Rumah Iis Dahlia, Nadya Mustika yang Bawa Syaki Anak Rizki DA Dapat Perlakuan Seperti Ini
bercerai dari Rizki DA, Nadya Mustika Rahayu kedapatan datang ke rumah Iis Dahlia. Dia membawa Baihaqi Syaki Ramadhan. Ini perlakuan istri Satrio.
3. “Aku kangen ibu” atau “Aku kangen ayah”
Ini mungkin bukan pertanyaan, tapi pasti ada saat-saat mereka menyatakan rasa kangen terhadap mantan pasangan.
Anda bisa menenangkannya dengan begini, “Kamu bisa menelepon ibu/ayah setiap hari. Kamu juga boleh mengunjunginya setiap pulang sekolah atau saat hari libur. Ayo kita bicarakan dengan ibu/ayah, ya.”
Anda tidak perlu takut anak akan memihak mantan pasangan, sebab ini bukan kompetisi, yang terpenting adalah anak mendapatkan kasih sayang yang cukup.
Ketika ia dewasa nanti, ia bisa mengerti sendiri apa yang sebenarnya terjadi di antara Anda berdua.
Bagaimana jika anak tidak ingin mengunjungi ibu/ayahnya (mantan pasangan Anda)? Anda tetap harus mencoba membujuknya, meskipun itu membuatnya ingin segera menemui Anda.
Mantan pasangan juga berhak mendapatkan waktu bersama anak. Cobalah untuk membujuknya tanpa harus memaksanya.
4. “Di mana aku akan tinggal?”
Pertanyaan ini mungkin juga akan terlontar saat ia mengetahui perpisahan. Tentu hukum di Indonesia memiliki beberapa pertimbangan untuk memutuskan hak asuh anak.
Jika anak masih kecil, biasanya hak asuh akan jatuh pada ibunya. Tapi tidak menutup kemungkinan anak bisa tinggal bersama ayahnya, saat ibu mereka dianggap tidak mampu menjaganya.
Anda dan mantan pasangan juga bisa berkompromi inginnya anak ditinggal bersama siapa, ini jalan yang baik tanpa harus berebut hak asuh. Ketika sudah sepakat, baru saat itu Anda menjelaskan.
Namun saat anak-anak beranjak dewasa, ia berhak untuk memilih. Jangan paksa anak untuk menentukan pilihan. Misalnya Anda memaksanya untuk bersama Anda, kalau tidak begitu, ia akan kehilangan hak-hak yang telah Anda berikan.
Pada masa remaja, anak sering memilih orangtua yang lebih memberikan kebebasan padanya. Mungkin Anda takut, sehingga memberinya kebebasan berlebihan, namun sebenarnya tidak harus seperti itu.
Mungkin sebaliknya, Anda takut ia memilih mantan pasangan.
Biarkan ia melewati fase itu, tugas Anda adalah mengontrolnya dan tetap memberikan apa yang menjadi hak anak. Saat ia dewasa, ia akan mengerti sendiri mana yang baik untuknya mana yang tidak.
5. “Apakah kalian akan kembali bersama?”
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan. Mungkin Anda dan mantan pasangan akan kembali bersama, mungkin juga tidak.
Meskipun hal ini terlihat tidak pasti, tapi jangan beri jawaban yang membingungkan, hal itu mungkin terlihat seperti memberi harapan palsu pada anak.
Ungkapkan sesuatu seperti, “ Ibu/ayah mengerti kamu ingin kita tetap bersama, tapi saat ini kami harus berpisah. Bukan karena kami tidak sayang padamu, tapi untuk menjadi orangtua yang baik untukmu, ini hal yang harus kami pilih. Kami tidak ingin saling melukaimu mendengar perdebatan kami setiap hari. Kami tetap akan tetap bersama seperti teman.”
6. “Kenapa kalian tidak saling mencintai lagi?”
Ini akan menjadi pertanyaan yang sulit. Cobalah jawab tanpa terlihat saling menyudutkan. Mungkin perasaan mantan pasangan berubah, tapi tentu Anda tidak perlu menjawab itu dengan penuh kebencian.
Contohnya, “Kami saling mencintai dari dulu, sampai hari ini pun kami masih tetap saling menyayangi. Kami hanya berhenti untuk saling menyakiti, karena kami juga tidak ingin menyakitimu. Kamu mungkin berpikir ayah/ibu tidak lagi menyayangimu, tapi itu tidak benar. Kamu adalah segalanya bagi kami, suatu saat kamu pasti akan mengerti, sayang.”
Baca juga: Ada Adegan Peluk Erat, Lihat Sikap Amanda Manopo dan Arya Saloka Kala Kembali Syuting Ikatan Cinta
Baca juga: Pekerjaan Asli Ferry Irawan Dibongkar Anggia Novita, Soroti Venna Melinda Soal Syarat Nikah
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Nadya Mustika Ajak Sang Anak Main ke Rumah Iis Dahlia, Syaki Senang Diajari Berenang: 'Pinternya'