Kriminalitas Banjarmasin
Pembunuhan di Banjarmasin : Ini 23 Reka Adegan Perkelahian Maut Yang Renggut Nyawa Pemuda Kelayan
Polsek Banjarmasin Selatan menggelar reka adegan kasus perkelahian maut di atas Jembatan Gerilya, Banjarmasin Selatan di Malam Tahun Baru
Penulis: Noor Masrida | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Anggota Polsek Banjarmasin Selatan menggelar reka adegan kasus perkelahian maut di atas Jembatan Gerilya, Banjarmasin Selatan di malam tahun baru lalu, Kamis (6/1/2022) siang.
Total ada 23 reka adegan yang dilakukan para pelaku yakni MI (16) dan MA (20) pada korbannya Erwin (24) disaksikan perwakilan kejaksaan serta LKBH ULM Banjarmasin.
Malam itu, kedua tersangka bersama beberapa orang rekannya sedang nongkrong di atas jembatan.
Sepupu Erwin, N dan temannya D sedang mengalami kemogokan motor dan mendorongnya menaiki jembatan dari Kelayan A menuju Kelayan B, Kelayan Timur.
Baca juga: Perkelahian di Kalsel - Dua Sahabat Penjaga Parkir Pelaihari Cekcok Berdarah Dipicu Hal ini
Baca juga: Perkelahian di Banjarmasin - DPO Penganiayaan di Kafe Party Serahkan Diri ke Polsek Banteng
Baca juga: Pembunuhan di Banjarmasin - Pelaku Peragakan 28 Adegan Perkelahian Maut di Jembatan Sulawesi
Lalu tersangka MA dan rekannya yang lain membantu dua remaja itu mendorong motor.
Saat sudah di atas jembatan MA malah memegang pantat N hingga membuat gadis itu berang.
Ia kemudian menelpon sang adik, namun tidak diangkat.
N dan D kemudian mendorong motor tersebut menjauh dari MA juga temannya itu.
Dirasa cukup jauh, N kembali menghubungi adiknya namun lagi-lagi tak diangkat. Saat itulah korban Erwin melintas.
Ia mendatangi N yang kemudian diceritakan perihal kejadian sebelumnya.
Geram dengan hal yang terjadi pada sepupunya, Erwin mendatangi tersangka MA dan mencengkeram kerah baju pemuda itu.
Saat itulah rupanya N turut menyusul Erwin yang sedang emosi. N lalu menampar wajah MA.
Erwin juga terpancing ingin memukul wajah MA, tapi dicegah oleh sang sepupu.
Mereka lalu kembali ke tempat motor N yang mogok mendatangi D yang masih di sana.
Saat itulah MA dan MI mendatangi Erwin dengan sebilah pisau sudah dipegang MI.
Dari arah belakang, MI menyerang Erwin dengan pisaunya. Alhasil, dari pinggang korban mengucur darah segar.
Erwin lalu berbalik mengejar keduanya dan berhasil menangkap MA dengan mencengkram bagian belakang kerah baju Pria itu.
Wajah MA pun dapat bogem mentah dari korban hingga terjatuh. Momen terjatuh itu justru dimanfaatkan MA mengambil pisau yang ia simpan di saku jaket bagian tengah.
Ia kembali menusuk korban ke bagian perut, bagian dada, bagian pinggang kanan, dan bagian tubuh lainnya. MA dan MI kemudian kabur usai melakukan penyerangan itu.
Erwin tak berdaya usai mendapatkan serangan bertubi tersebut dan tertelungkup di atas jembatan.
Tak lama dua saksi lainnya atas nama Harmoko dan Satria melintas di jalan tersebut.
Mereka berdua dibantu warga setempat membopong tubuh terkulai Erwin dan dengan berboncengan tiga, ketiganya tiba di RSUD Sultan Suriansyah.
Sesampainya di sana, Erwin telah dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan banyak darah.
Sementara itu, Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Yopie Andri Haryono mengatakan, Kegiatan ini memperlihatkan kejadian yang sebenarnya, apa yang terjadi di TKP, berdasarkan pemeriksaan saksi dan tersangka.
Adapun di tengah-tengah rekonstruksi ini, sang tersangka sempat diganti dengan anggota Polsek Banjarmasin Selatan.
Baca juga: Pembunuhan di Banjarmasin - Insiden Remas Bokong Berakhir Pada Inisden Maut di Jembatan Gerilya
"Mungkin tersangka MA ini merasa shock atau trauma atas kejadian ini, dia tidak bisa melanjutkan, makanya kita ganti," terang Kapolsek.
Adapun kedua tersangka dijerat pasal 338 sub 170 ayat (2) KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan kematian seseorang. (Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/rekonstruksi-kasus-pengeroyokan-maut-di-atas-jembatan-gerilya.jpg)