Banjir di Kalsel

Banjir di Kalsel - Akses ke Masiraan Kabupaten HST Terputus

Banjir di Kalsel. Ketinggian air antara 50 cm sampai 1 meter, merendam jalan dan rumah penduduk di Desa Masiraan, Kecamatan Pandawan, Kabupaten HST.

Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
SEKDES MASIRAAN
Banjir di Kalsel. Kondisi Desa Masiraan, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (12/1/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Banjir di Kalsel. Wilayah hilir di Desa Masiraan, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan, terendam, Rabu (12/1/2022).

Sehari belumnya, banjir melanda Barabai, ibu kota Kabupaten HST.   

Ketinggian air di Masiraan, merupakan kawasan langganan banjir, antara 50 cm sampai 1 meter. Akibatnya, akses jalan di desa ini terputus.

Menurut Sekretaris Desa Masiraan, Suhaili, akses jalan terendam sejak Selasa (11/1) sore. Sampai Rabu, masih belum bisa dilewati sepeda motor maupun mobil.

Baca juga: Banjir di Kalsel - Air yang Merendam Kota Barabai Sudah Surut, Tinggal Beberapa Titik Tergenang

"Jika ingin menuju desa kami harus memutar melewati jalan tanggul yang lebarnya 4 meter dengan tinggi 4 meter. Namun, harus memutar melewati Desa Banua Kupang. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari Kota Barabai, bisa dilewati mobil dan sepeda motor. Kalau jalan yang biasa dilewati, jaraknya dari Barabai ke Masiraan sekitar 1,5 kilometer," bebernya.

Selain merendam ruas jalan, banjir di Masiraan juga merendam rumah-rumah penduduk. Namun, hanya sebagian yang masuk ke dalam rumah.

Menurut Suhaili, warga sudah melakukan antisipasi dan sudah terbiasa menghadapi situasi banjir seperti yang telah berkali-kali dialami.

Meski demikian, dia berharap genangan air tak begitu lama. Karena, tentu saja menghambat akitivitas warga mencari nafkah.

Baca juga: Banjir di Kalsel - Sebanyak 30 Orang Tagana Diturunkan ke Kabupaten Banjar

Baca juga: Banjir di Kalsel - Sebanyak 731 Warga Terdampak di Kabupaten Banjar Mengungsi

Apalagi, warga warga setempat mengandalkan mata pencaharian sebagai petani peternak dan mencari ikan.

(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved