Berita Tanahlaut
VIDEO Kolektor Spesies Anggrek Bulan Khas Kabupaten Tanahlaut, Miliki Ribuan Koleksi
Warga Angsau, Kecamatan Pelaihari, ini tak sekadar menyukai anggrek tapijuga mengoleksi dalam jumlah lumayan banyak.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak dulu hingga sekarang anggrek masih menjadi salah satu tanaman hias yang digandrungi banyak orang.
Begitu pula dengan Jauhari Alamsyah yang begitu menggemari tumbuhan alam berbunga indah tersebut.
Warga Jalan Berkat Permai RT 4 RW 2 Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), ini tak sekadar menyukai anggrek.
Lebih dari itu juga mengoleksi dalam jumlah lumayan banyak.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, Senin (17/1/2022), koleksi anggrek milik Alamsyah berada di samping kanan depan pada salah satu rumahnya di kawasan Jalan Berkat Permai.
Ratusan anggrek tersusun rapi digantung bermedia tumbuh kayu hutan.
Baca juga: VIDEO Tabrakan di Flyover Gatot Subroto Banjarmasin, Jalur Menuju Tengah Kota Macet
Seluruhnya terlihat tumbuh sehat, daun-daunnya menghijau dan akar merekat kuat pada media tanam yang sebagian berupa batang kayu sungkai.
Beberapa di antaranya ada yang berbunga, ada yang putih besar hingga berbunga mini berwarna merah.
"Kurang lebih 20 tahun saya mulai mengoleksi anggrek, cuma memang baru beberapa tahun terakhir ini saja saya buka atau saya informasikan kepada publik," ucap Alamsyah.
Ia menuturkan dirinya merupakan kolektor anggrek bulan, terutama anggrek bulan Pelaihari yang merupakan anggrek bulan khas Kabupaten Tala.
"Saat ini ada sekitar 300 batang anggrek bulan yang saya koleksi, sebagian besar anggrek bulan Pelaihari," sebutnya.
Dirinya terjun ke dunia anggrek sejak sekitar 20 tahun lalu karena merasa terpanggil untuk turut melestarikan anggrek bulan Pelaihari.
Apalagi kala itu Ketua Perhimpunan Anggrek (PAI) Tala Hj Jumini Adriansyah sangat intens menggaungkan anggrek bulan Pelaihari hingga upaya menangkarkan.
"Terlebih lagi, anggrek bulan Pelaihari sudah sangat langka sehingga harus kita lestarikan agar jangan punah," tandas Alamsyah.
Dirinya bersama timnya selama ini kerap naik ke pegunungan di Tala dan kian sulit mendapatkan anggrek bulan Pelaihari.
Selain itu ia juga membeli anggrek bulan dari luar daerah seperti dari Papua, Ambon, Sulawesi, dan dari Pulau Jawa.
Bagaimana jika ada tertarik dan ingin membeli? "Silakan, kalau memang ada yang menghendaki dan cocok harganya, saya lepas. Harga bervariasi tergantung kondisi anggreknya dan kalau berbunga tentu beda lagi," jelasnya.
Ia mengatakan peminat anggreknya lebih banyak dari luar pulau.
Baca juga: VIDEO Selebgram dari Kota Barabai Koleksi Tanaman Hias, Rasa Disambar Buaya Kalau Ada yang Layu
Beberapa waktu lalu ada orang dari Jakarta yang berkunjung ke tempatnya dan membeli satu anggrek bulan Pelaihari seharga Rp 10 juta.
"Banyak juga yang memesan dan saya kirimkan melalui jasa pengiriman cepat seperti ke Pulau Jawa dan lainnya. Kalau ke Jawa tiga hari baru sampai, biaya karantina saya yang nanggung. Kemarin itu ada yang baru pesan seharga Rp 3 juta," sebut Alamsyah.
Pernah juga, lanjut lelaki ramah ini, warga Malaysia memesan melalui telepon.
Namun dirinya tidak berani mengirimkan karena risau jika dianggap memperdagangkan tumbuhan langka.
"Lagipula kan jauh, takutnya layu dalam perjalanan," ucapnya.
Ia menerangkan kenggulan anggrek bulan Pelaihari terutama yakni lamanya bunga mekar hingga tiga bulan.
Selain itu akarnya juga bagus dan berciri khas berwarna kemerahan di bagian ujung.
(banjarmasinpost.co.id/roy)