Berita Banjarmasin
Pembangunan Rumah Dinas Wali Kota Banjarmasin Tuai Kritik
Dewan Pengurus Partai Solidaritas Indonesia minta batalkan rencana bangun rumdin Wali Kota Banjarmasin, gunakan uang untuk kepentingan masyarakat.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin berencana membangun rumah dinas (rumdin) untuk Wali Kota.
Detail Engineering Design (DED) Rumdin Wali Kota Banjarmasin rencananya dibuat tahun ini, kemudian pengerjaannya di 2023.
Dan, wacana Pemko Banjarmasin untuk membangun Rumah Dinas Wali Kota Banjarmasin di Jalan Jenderal Sudirman ini pun mendapat penolakan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Menurut juru Bicara DPD PSI Banjarmasin, Nico Kembaren, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan dari 2020 ke 2021 terjadi peningkatan sekitar 3.532 jiwa.
Baca juga: Penanganan Perkara Asusila yang Korbannya Mahasiswi, Aksi Solidaritas Akan Digelar di Banjarmasin
Baca juga: Jual Minyak Goreng di Atas R 14 Ribu Per Liter, Ini Komentar Dinas Perdagangan Kalsel
Terkait dengan kondisi ini pula, Nico pun mempertanyakan wacana Pemko Banjarmasin membangun rumdin tersebut.
"Jumlah penduduk miskin di Banjarmasin meningkat dan tiba-tiba mendengar ada rencana pembangunan rumdin dengan puluhan miliar rupiah dengan narasi sebagai lambang negara. Bukan prioritas utama sebagai wakil rakyat adalah mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan rumdin," ujar pria yang akrab disapa Bro Nico ini, Rabu (26/1/2022).
Dewan Pengurus PSI Banjarmasin, lanjut Bro Nico, sejak awal mendukung Ibnu-Arifin maju sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin.
Sebagai rasa tanggung jawab, maka PSI Banjarmasin pun terus mengawal kebijakan Ibnu-Arifin sampai akhir masa jabatan.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin: Draft Pencabutan Penghargaan untuk Oknum Polisi Pemerkosa Sedang Diproses
Baca juga: Korupsi Kalsel : Hadir Virtual, Terdakwa Kasus PT Pos di Kotabaru Dengarkan Dakwaan
Termasuk, memberikan masukan agenda pembangunan rumdin yang diperkirakan akan menelan biaya puluhan miliar rupiah tersebut.
Dan idealnya, lanjut dia, dana puluhan miliar rupiah tersebut sebaiknya dialihkan untuk bangun jembatan atau titian yang rusak, pengaspalan jalan di akses-akses jalan yang rusak dan berlubang.
( Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)